ke esokan harinya rika berjalan seperti biuasa sialnya rambutnya ter urai karena ikat rambutnya hilang, bahkan sampai karet yang kecil hilang ternyata semuanya ulah dari riko saudara kembarnya. beberapa siswa memperhatikan rika, mereka jarang melihat rika yang berambut tergerai. merasa kesal rika berjalan dengan cepat tanpa menatap kedepan hingga tidak sengaja menabrak punggung sseorang.
bhug
" aduh maaf " rika mengangkat kepalanya, wajhnya seketika pucat saat melihat ternyata pria itu adalah alric dan faker. rika mengutuk dirinya kenapa dia harus berjalan meunduk. seketika rika menjadi pasrah dia iklas jika alric akan menghukumnya kali ini.
" suka banget si lo nyari perhatian gue " rika hampir saja menampar alric jika tidak melihat situasi. rika menahan diri agar tidak memakin dan membakar wajah tampan alric. melihat gelagat gadis di depannya alric berjalan menyudutkan rika. sontak saja itu menjadi bahan tontonan menarik untuk para siswa.
bhug
rika memejamkan matanya saat merasakan alric yang memukul tembok hingga kini posisi rika dan alric begitu dekat. alric mengurung rika dalam penjara tangannya, sontak semakin membuat siswi perempuan menjadi semakin histeris. faker hanya diam dan menunggu apa yang akan di lakukan oleh alric.
" lo kalau mau nyari perhatian gak gini caranya " rika meneguk ludahnya kasar wajah alric terlalu dekat dengan wajahnya. bahkan mata rika menjadi juling karena terlalu lekat menatap alric di depannya.
" ma maaf , gue ak sengaja, sumpah gue gue cuman mau ke kelas aja kok " tidak puas dengan jawaban rika, alric semakin mendekatkan wajahnya. rika sontak memejamkan matanya bahkan hembusan nafas alric bisa rika rasakan menerpa wajahnya. teriakan para siswi pun semakin jelas di pendengaran rika.
sret
" AAA pak AAA pak " alric memegang telinganya yang di tarik, faker sudah kabur entah kemana , alric melihat guru kedisiplinan yang menarik telinganya. sialnya alric sampai lupa jika dia mengenakan anting di telinganya. bisa alric pastikan jika anting itu akan menjadi pengisi museum laci di ruang BK.
" kamu pembuat onar, masuk kelas, udah tahu mau masuk masih aja pacaran bahkan mau ciuman. kamu rika bapak tidak menyangka murid teladan seperti kamu pacaran sama bocah berandal tengik ini! " rika meneguk ludahnya kasar dia malam mengulum bibirnya ke dalam karena takut dengan guru di depannya yang tak lain adalh bapak fatah.
" lepasin dulu pak, mau lepas nih telinga saya " bapak fatah malah makin menarik telinga alric makin kencang yang membuat pria itu berteriak makin kencang.
" kalian berdua ikut saya ke kantor " rika melotot tak percaya atas apa yang di katakan pak fatah
" loh pak saya kan korban pak " rika mencoba membela diri , alric menatap tajam rika , dia tak mau jika di hukum sendiri di ruang guru jadi rika harus ikut.
" bohong pak tadi dia minta di cium , katanya lagi pengen " mata rika semakin di buat melotot mendengar perkataan alric dia tak percaya akan terseret. berusaha keras rika meyakinkan pak fatar jika dia hanya korban kejailan alric namun tetap saja pria itu bisa membantah membuat rika menjadi dongkol.
" stop, kalian berdua akan di hukum membersihkan lapangan basket saat jam pulang, dan juga mrmbuat surat sebanyak 2 lembar jika kalian tidak akan mengulang kesalahan ini lagi " rika ingin ranya menjedotkan kepalanya ke tembok , maunya menhindari lubang kecil malah masuk ke lumpur hisap.
at class
rika masuk dengan wajah lesu puja yang melihat temannya masuk dengan wajah murung langsung menghampiri rika. bertanya apa yang terjadi dengan gadis itu, karena wajah rika terlihat begitu lesu .
" kamu kenapa ?" puja bertanya
" alric sialan ! kenapa sih dia harus gangguin gue pagi - pagi . ok gue tahu gue salah tapi kan gak harus nyeret gue dalam masalah dia " rika menenggelamkan kepalanya dalam lipatan tanga. puja yang berniat bertanya jadi urung, kalau di tanya bisa - bisa rika akan mengamuk.
kelas selesai waktunya makan siang, rika dan puja menuju salah satu meja di kantin yang terlihat sepi , namun baru saja rika menaruh nampan . sebuah namapan lain berada di atas meja , nafas rika terasa berat saat melihat alric berada di sebelahnya. rika mengeratkan tangannya ingin sekali meninju wajah alric hingga pria itu babak belur. sayang nya dia tidak mau menambah hukuman.
" berhenti natap entar lo bisa suka sama gue " rika memutar malas boalamatanya, puja yang datang terkejut melihat ada alric dan juga faker, wajah puja langsung memerah saat melihat faker. namun sebisa mungkin dia menyembunyikans emuanya dari 3 orang di meja tersebut.
" inget lo nanti gak boleh pulang lo harus bantu gue " alric hanya ber dehem saja lalu kembali makan
" oh ya gosip kalian pacaran itu bener ?" alric dan rika menatap tajam puja, yang langsung kicep karena perkataan nya sendiri. tatapan rika dan alric terlalu tajam untuknya . raja lnka memang beda. ke empatnya makan siang namun tidak ada hal damai dalam diri rika. alric terus saja menatapnya membuat dia tidak nyaman dengan tatapan itu.
skip
kelas berakhir rika melangkahkan kakinya dengan berat menuju lapanagan , disana banyak sampah plastik dan juga beberapa daun yang dudur jatuh ke sana. rika mengambis sapu dan juga tempat sampah. gadis itu menunggu alric namun pria itu tidak terlihat sama sekali. rika menaruh tasnya di pinggir lapangan dia mulai membersihkan dengan telaten lapangan tersebut. mengambil sampah dan juga menyapu beberapa kotoran dan debu.
kaki dan punggung rika serasa mau bengkeok, namun sudah 30 menit alric bahkan tidak datang smaa sekali. ponsel rika berbunyi terlihat nama rko yang tertera , rika membalas pesan mengatakan jika dia pulang telat karena ada urusan.
" bener - bener nyebelin tu anak , sialan banget gue bersihin ini sendirian , ma capek " lirih rika
tbc
maaaf kalau ada typo ya gaesuuu maklum
jangan lupa vote and comment
![](https://img.wattpad.com/cover/248610636-288-k254123.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
How To Love
Teen FictionAlric rajanya para geng motor, alric si anak pembuat onar yang paling di takuti oleh semu orang. Semua hal tentang alric adalah hal yang menakutkan tapi juga luar biasa. Tapi rika adalah gadis cupu, si cupu yang terlibat dengan alric. Tidak sen...