10

70 11 1
                                    







Alric pov

Sialan siapa sih tu cowok berapa kali gue harus ngumpat karena tu cowok. Apa jangan – jangan mereka tunangan , pft .. gak mungkin kali ya kali ada yang masih sama tu anak .tapi kenapa si cupu itu terus – terusan sama dia.

Apa mereka pacaran kalau iya , gila gak bisa jaga perasaan banget mana suka nempel sama cowok . gak menghargai perasaan cowoknya banget . loh kenapa gue yang jadi sewot gini. Apa – apan sih gue kenapa gue yang nge dumel gak jelas kayak anak puber gini.

Tapi tadi dia gak pakek kacamata heum .. mukaknya ok juga gak papa lah gak buluk banget kayak gelandangan . heh kenapa jadi bahas dia y , sialan otak gue harus segera di bersihin di kasih vitamin biar semua yang berhubungan sama tu cewek enyah dalam hidup gue .

Alric end





Pagi menyongsong rika sudah siap dengan pakaian seragam sekolah seperti biasa. Riko memberikan roti isi selai pada rika , keduanya makan dengan lahap, orang tua mereka harus pergi ke supermarket dan beberapa tempat untuk membeli beberapa keperluan restaurant mereka.

" lo gak pakek kaca lagi mata lu bisa nambah tu rabun nya ?" Tanya riko menatap rika yang sibuk makan dengan lahap .

" gak papa nanti pakai pas di kelas aja, oh ya tar jemput ya sekalian anterin beli buku " riko menganggukan kepalanya , mereka merapikan piring dan gelas lalu memakai sepatu sebelum akhirnya berangkat menaiki mobil.

Rika melambaikan tangannya pada riko yang sudah melajukan mobilnya menuju sekolah . rika melihat puja dengan semangat gadis itu berlari dan merangkul gadis itu . tapi sepertinya puja sedang dalam mood buruk bisa di lihat wajah masam nya kali ini .

" kenapa deh ?" Tanya rika

" huhuhu... rika webtoon yang aku baca hiatus sih , kan kan aku mau lihat ketampanan seojun rika hueeeeeeeeee " nah inilah yang sudah menjadi kebiasaan puja. Si pencinta lelaki 2D . pantas saja jika gadis itu jarang tertarik dengan manusia asli , karena terlalu mendalami karakter 2D yang tidak nyata .

" ya sudah cuman nunggu 1 bulan aja kenapa ribet sih , ayo kita kantin dulu pagi – pagi " puja masih saja berwajah lesu saat rika membawanya ke kantin.

Bruk

" akh ... maaf " rika menatap pria yang berjalan di depannya

" gak papa kok " pria itu langsung pergi begitu saja , sedangkan puja terlihat menganga lebar membuat rika menatap gadis itu. rika menjentikan beberapa jarinya .

" gila kenapa sih gue baru sadar kalau aris itu ganteng " lirih puja menatap pria yang baru saja rika tabrak

" aris ?" Tanya rika bingung

" iya aris si anak jenius , walah dia makin ganteng aja kalau begini mah faker lewat . ehh gak deng faker tetap kok di hati aku oleng dikit gak papa kali " rika menatap horror puja lalu pergi meninggalkan gadis itu yang berteriak memanggil namanya.





Suasana kelas di kelas alric terlihat begitu horror , bagaiaman tidak jika si jenius peringkat pertama kembali . bukan hanya itu tatapan tajam alric dan aris terlihat begitu kentara . keduanya saling tatap hingga membuat siapapun akan ketakutan.

" aris silakan duduk ya " aris menganggukan kepalanya lalu kembali duduk di kursinya. Alric menatap tajam kea rah aris , sedangkan faker hanya diam saja atmosfir kelas tiba-tiba sangat menakutkan menurutnya .

" ah berhentilah saling tatap kalian bukan pasangan suami istri yang baru bercerai " mendengar kalimat itu alric dan juga aris saling membuang pandangan mereka.



Jam pelajaran berakhir dengan jam istirahat terdengar , rika dan puja berjalan sambil berbicara satu sama lain . beberapa siswi terlihat ribut di kantin pastinya ribut masalah makanan. Rika duduk di kursi seperti biasa , di mengangkat tangan mengatakan jika dia ingin bakso dan es jeruk .

" wah lihat lah siswi di sekolah kita sangat liar " kata rika menunjuk kerumunan siswi yang berteriak tiada hentis eperti melihat idola mereka saja.

" wajar saja rika, pasti mereka terpana dengan ketampanan si segi tiga Bermuda , alric , aris dan faker " di akhir menyebut nama faker wajah puja langsung saja memerah. Rasanya rika ingin muntah melihat adegan puja saat ini.

" kenapa kau mau muntah begitu , rika kau menyebalkan " kesal puja yang malah membuat rika semakin mengejek gadis itu .

Prank

Rika dan puja terkejut , mereka melihat alric dan aris saling adu pukul . semua siswa seketika berteriak heboh merekam ke jadian itu . rika yang sedikit kesusahan melihat mencoba mendekati kerumanan begitu juga dengan puja.

" kau bajingan untuk apa kembali mau tebar pesona lagi ?" Tanya alric yang menarik kerah baju aris dengan kuat.

" kenapa ? apa kau terganggu ?" sinis aris

" sangat , selama kau pergi sekolah ini tenang banget , tapi kau datang rasanya semua sudut dan isi sekolah seperti neraka " aris yang tidak terima melayangkan bogeman ke alric hingga sebuah tangan menghentikannya.

" ini sekolah bukan area tinju jalanan " setelah mengatakan itu rika gadis itu menarik tangan alric membawa pria itu entah kemana. Semua siswi dan siswa menatap rika dan alric. Beda dengan alric yang hanya diam mengikuti kemana rika akan membawanya .

Kepergian alric membuat aris menatap datar gadis itu , gadis yang dia inga adalah gadis yang sama yang menabraknya tadi pagi. Aris masih menatap kepergian alric yang membuatnya beratanya siapa gadis itu hingga berani menghentikan mereka.

" jadi dia sudah punya pengganti " sinis aris .



Alric dan rika kini berada di dekat kolam yang ada di belakang sekolah keduanya saling tatap terutama alric.

" ngapain sih narik gue ?" Tanya alric

" lo tu bikin ribut tahu gak , gue gak bisa makan dengan tenang isss. Lagian kalau mau adu pukul di luar sekolah aja pakek baju bebas jangan di sekolah " omel rika membuat alric mengernyitkan dahinya. Tumben sekali ada yang berani memarahinya.

" kok lo peduli banget " rika gelagapan saat alric mendekatinya , perlahan rika memundurkan tubuhnya saat wajah alric mendekatinya







Tbc 





yuhu jangan lupa buat vote and comment 

How To Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang