6

74 11 1
                                    







Selama di kelas rika tidak bisa belajar dengan tenang , mau tenang bagaimana jika satu kelas bisik – bisk tentang dia dan alric. Niat nya ingin tak terlihat malah sekarang semua menyebut namanya.

Rika pov

Entah apa dosaku di masa lalu hingga aku hidup seperti ini, niat ku hanya sekolah mendapat nilai bagus lalu masuk universitas yang aku inginkan dan menjadi seorang psikolog. Tapi lihat hanya kesalahan kecil membuatku jadi seperti sekarang .

Semua siswi dan siswa di sekolah membicarakanku , seberapa berpengaruhnya alric sampai yang dekat dengannya harus di bicarakan di mana – mana. Belum lagi gossip yang sedikit di bumbui dan menyebar di mana – mana membuatku jadi kesal sendiri.

Lagian kenapa semua percaya dengan gossip itu, lihat saja aku bagaimana ada orang yang menyukaiku . wajah pas – pasan make up tidak bisa . datang kesekolah hanya dengan wajah yang di poles pelembap lalu bedak bayi dan sedikit liptin.

" dunia sangat menyebalkan " lirihku memilih mengambil ponsel dan menekan nama riko . entah apa yang saudara gila ku itu lakukan sekarang . lihat riko bahakan dia sangat eksis tidaks epertiku yang kudet .

Riko sudah mirip ulzzang korea sedangkan aku mirip jukyung yang tidak pakai make up . huhu memikirkannya saja membuat jiwa insecure ku meningkat dengan tinggi.

Rika end



Kelas selesai dengan alric yang terbangun , faker jadi heran sendiri kenapa alric bisa peringkat 2 sedangkan kerjaannya hanya tidur. Sedikit informasi jika alrik adalah peringkat 2 dan faker adalah peringkat 3 . jangan tanga siapa peringkat 1 .

Aris adalah anak yang menjadi peringkat 1 di kelas mereka yang kini masih menjalankan progam pertukaran pelajar. Mereka ber 3 adalah teman namun sayangnya hal buruk terjadi membuat alric sangat tidak menyukai aris.

Beda dengan faker lelaki itu tidak bisa memihak siapapun , faker hanya mengikuti dan mencoba menjadi penengah di antara mereka. Jika tak ada faker bisa di pastikan tidada hari tanpa berkelahi.

" lo mikirin apa ?" Tanya faker pada alric yang termenung . faker memasukan buku miliknya dan membersihkan mejanya. Beda dengan alric yang terlihat menatap ke luar jendela. Hingga pandangan pria itu tertuju pada gerbang depan dimana seorang gadis dengan rambut di ikat satu .

" woi " alric menatap faker yang mengejutkannya

" lo liat apa sih , kepo gue " alric menarik kepala faker mengajak pria itu pergi untuk makan. Entah siapapun yang gadis itu temui itu bukanlah urusan alric.

At kantin

Rika memamerkan kotak bekal pada puja, tadi rika memang pergi ke depan gerbang saat riko menelpon mengatakan jika kotak bekal nya tertinggal. Awalnya rika curiga kenapa riko bisa keluar sekolah. Ternyata pria itu pulang lebih awal.

" lama gak liat riko harusnya lo ajak gue " kata puja

" buat apa juga , ketemu tu bocah malah bikin lo darah tinggi tahu gak " rika menyuapkan makan ke dalam mulutnya

" jadi ini pacar alric sekarang , gak banget deh " rika dan puja melihat kesamping di mana seorang gadis dengan pakain seperti kekecilan menatap mereka berdua. Rika mengernyitkan dahinya tidak jadi memasukan makan ke mulutnya.

" siapa pacar alric?" Tanya rika

" gak usah sok polos deh , lo kan pacar alric yang baru . kasian banget sih nanti kalau alric bosen lo juga di buang " puja yang hendak membalas di tahan oleh rika . melihat itu gadis yang berdiri di depan puja dan rika pergi begitu saja dengan wajah meremehkan.

" harusnya lo tu kasih gue nonjok tu setan tahu rik " kata puja yang masih marah , bahkan gadis di depan rika ini terlihat ingin memakan kepala gadis menor tadi.

" udah lah buang tenaga banget sih lo " rika menyuapkan nasi ke mulut puja agar gadis itu diam dan tidak marah lagi. Meski begitu rika tidak bisa menampik seluruh penjuru kantin membicarakannya.

Alric yang baru tiba di kantin melihat banyak siswa yangs ednag berbisik – bisik menyebut namanya. Pada dasarnya alric pria yang tidak peduli memilih mencari tempat duduk sementara faker memesan makanan.

Rika mengumpat saat alric harus duduk di sebrang mejanya di belakang puja. Wajah pria itu begitu menyebalkan membuat rika ingin menghajarnya. Namun rika kini menatap alric lekat , wajah alric sangat sempurna , rambut hitam legam sedikit under cut .

Baju yang menampilkan kesan badboy dan liarnya membuat semuanya hanya cocok di lakukan oleh alric. Di tambah anting yang melekat pada telinga pria itu menambah kesan yang makin kuat .

" sialan ngapain jug ague merhatiin dia " rika berucap begitu kecil hingga puja tidak mendengarnya. Beda dengan alric di sebrang sana yang tersenyum miring melihat rika menatapnya seperti menilainya.

Skip

Jam pulang sekolah , rika akan berjalan hari ini karena harus pergi ke toko buku membeli beberapa buku pelajaran . selama berjalan rika mendengarkan lagu sambil berjalan di trotoar. Jantung rika hamper saja lepas bagaimana tidak dia melihat sekolompok anaks ekolah tengah adu pukul di gang sempit.

" itu alric bukan sih " rika mulai berfikir bagaimana caranya agar sekolompok anak yang mengroyok alirc bisa pergi . rasanya tidak adil jika 1 lawan 5 . rika mendapat sebuah ide di carinya video polisi yang melakukan pengejar dan suara sirine . terlihat sebuah pipa besar dengan cepat rika memasukan ponselnya disna agar suaranya lebih keras .

Ngiu... ngiu....ngiuu...

'berhenti di sana jangan lari kalian '

Mendengar hal itu 5 siswa yang mengroyok alric meninggalkan gang tersebut . rika bersembunyi agar tidak terlihat . melihat mereka sudah pergi rika berjalan kea rah gang melihat kondisi alric.

" lo gak papa kan ?' rika melihat wajah alric yang lebam dan nafas yang tersengal sengal

Alric menatap gadis di depannya dengan samar karena rasa sakit di kepalanya akibat di pukul oleh salah satu dari mereka. Rika memapah alric keluar dari gang tersebut.

" tahan ya " lirih rika







Tbc 





 jangan lupa buat vote and comment ya agesu 

How To Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang