Body Shaming

3 1 0
                                    

Jika kita tidak bisa memberi komentar yang baik maka lebih baik diam.

-oOo-

Fahry salah satu teman baik aku yang berasal dari Lampung. Dia bercerita bahwa gara-gara dibilang burik sama salah satu teman ceweknya, dia bahkan tidak bisa tidur karna memikirkan kata itu. Katanya dia mulai insecure.

Dia menanyakan pendapatku apa benar dia seburik itu atau tidak. Sebelumnya aku mengatakan ke dia bahwa dia harus perawatan. Tapi karna dia bilang tidak punya cukup untuk untuk membeli masker dan sebagainya. Maka selanjutnya aku hanya mengatakan seperti ini.

"Di atas langit masih ada langit, begitu juga di bawah langit masih ada langit. Maka bersyukur dengan fisik yang ada karna ada yang lebih burik dari kita tapi mereka masih bisa percaya diri."

Teman-teman, kejadian Fahry di atas adalah salah satu contoh Body Shaming.

Apa kalian tahu tentang Body Shaming? Body Shaming ini sering kali terjadi dalam kehidupan kita. Orang-orang yang tidak sengaja atau dengan sengaja menghina fisik orang lain. Ada yang bersembunyi dibalik candaan dan basa basih. Tanpa tahu candaan mereka menyakiti orang yang dibecandain. Mungkin aku, kamu atau kita salah satu dari orang-orang tersebut.

Body Shaming ini memberi dua dampak: Dampak positifnya adalah dengan tersakiti bisa memberikan pengaruh baik buat orang yang dihina, dia makin berusaha untuk mengubah dirinya menjadi lebih baik dari sebelumnya. Dan dampak negatifnya adalah malah menurunkan tingkat kepercayaan diri. Ini yang di takutkan karna bisa berdampak parah, misalnya bunuh diri dan sebagainya. Kalau kita nonton drama korea, maka kita akan menemukan dampak dari Body Shaming ini dan beberapa cerita di drama korea itu memang real terjadi di kehidupan masyarakat korea.

Jika kita tidak bisa memberi komentar yang baik maka lebih baik diam. Kurangi menghina orang lain, kurangi candaan berlebihan. Saling menghormati dan menghargailah.

Pare - Tulungrejo, 31 Desember 2020

Aku Dan Cerita MerekaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang