"Ggghhh"
"Gghuuhg"
"Ppappa ghuu"
Taehyung membuka matanya. Terbelalak kaget.
Feeling gw ga enak nih.
"Guguguguhu"
Taehyung pun memberanikan diri melirik sumber suara tersebut. Tepat di sebelah kiri kupingnya.
"Papaagaha"
"BAYI SIAPA INI ANJRITT!!" Taehyung langsung menjauh dari buntalan mini yang sedang asik berceloteh di atas kasur tersebut. "Eh, loh??" Ia pun tersadar, bahwa sekarang ia berada di scenario yang berbeda. Ia bukan lagi seorang Ko-ass.
Taehyung senang bukan main. Ia melompat-lompat kegirangan. "YESSS.... GW BEBASSS!!!" Sampai lupa akan keberadaan makhluk mungil yang ikut tertawa bersama dirinya.
"Ggghhhahjahha" Sahutnya
Taehyung menepuk jidat. "Oiya lupa ada bayi!" Ia pun menghampiri anak itu.
"Hey bayi... Anak siapa lo??"
"Phhuuhh..."
"Gw sekarang jadi baby sitter lo ya? Jawab buruan!!"
Yang ditanyai hanya tertawa sambil mengangkat tangan terkepal nya. Menghentak-hentakkan kaki mungilnya dengan riang.
"Ngahaha gapapa deh terserah mau jadi apa, mending gw ngurus lo dari pada ngurus pasien." Ucap Taehyung sambil mencubit pipinya gemes.
"Sayang sayangnya mas udah pada bangun ya?" Kecupan singkat berhasil menempel di pipi kanan Taehyung, yang kemudian di kecil juga mendapatkan jatahnya. "Good morning." Jungkook pun merebahkan dirinya ke atas kasur. Bermain dengan jari-jari kecil anak tersebut.
"Mas Jungkook?" Ucap Taehyung sambil mencoba menerka-nerka apa peran Jungkook sekarang.
"Iyaa?" Jawab Jungkook sambil mengusak-ngusak gemas hidungnya ke leher si bayi. Malas berbasa-basi, Taehyung langsung bertanya. "Mas, ini anak siapa?"
"Oohh ini anak tetangga sebelah. Semalem nitip bentar katanya hari ini mau diambil." Balasnya, kini mencium kepalan tangan si mungil.
Taehyung menghela napas panjang. Mengelus dadanya lega.
"Ya anak kita lah. Ada ada aja kamu ini nanyanya." Sambung Jungkook. Mata Taehyung melotot terkejut. "K-kita? Kita apa? Kok bisa? Gw kan ga bisa melahirkan? Lo juga ga bisa melahirkan??"
KAMU SEDANG MEMBACA
THE SCENARIO [ KV ]
Roman d'amourTaehyung selalu disadarkan dengan berbagai situasi berbeda. Seolah-olah dunia ini sedang memaksanya untuk memainkan skenario yang rumpang. Tetapi, seorang pria hadir secara tiba-tiba di setiap skenario rumpang yang ia jalani, dan hal itu tanpa seng...