📍ᴄʜᴀᴘᴛᴇʀ 12

643 78 4
                                    

"Maaf ya, agak telat. Barusan ada kecelakaan. Jalanannya jadi macet total." Ujar seseorang yang baru saja bergabung.

"Ah, pas banget ini baru dateng minumannya. Duduk, sini, duduk." Sambut Eunha.

Orang tersebut menarik kursi di sebelah Bambam. "Jadi gimana? Udah di cek belum profil si target. Untuk tembusin data internalnya, gw rasa harus turun langsung ke Moscow." Ia mengeluarkan laptopnya dari dalam tas. "Gw tangkep sinyal aktivitasnya di beberapa titik."

"Kook, tenang dulu. Tarik napas.... Buang... Ayo ngopi dulu lah, santai.. Jangan langsung bahas kerjaan haha." Sela Mingyu sambil menyodorkan americano yang barusan ia pesan.

"Thank you Ming." Terimanya

"Emang gitu Jungkook mah ga bakal ada basa basinya." Ucap Bambam sambil mengunyah kue.

"Oiya, kook, pesen kue gih. Biar ga kembung minum doang." Jihyo menawari. Jungkook mengangguk, "Iya, makasih yo"

"Ih, anak ini bener-bener ya. Ga bisa lepas dari kerjaan bahkan untuk mesan kue." Keluh Jihyo. "Eunha, tolong pesan lagi dong kue buat Jungkook."

"Aelah gw mulu dah perasaan." Eunha bangkit dari kursinya dan kembali memesan.

"Atas nama mas Jungkook ya, mbak."

Mendengar nama tersebut, Taehyung hampir menjatuhkan gelas yang sedang ia keringkan.

"Tae, vanilla cheesecake 1 ya." Somi berseru dari belakang kasir.

Setelah pesanan siap, Hoseok malah menyodorkan kembali kue tersebut ke tangan Taehyung. "Lo aja deh yang manggil. Males gw sama mbak-mbak baju kuning yang mesen tadi. Ntar dia lagi yang ngambil." Rutuknya sambil berjalan menjauh meninggalkan Taehyung.

Deg.

Deg.

Deg.

Degupan jantung Taehyung bergemuruh kecang hingga ke telinganya sendiri. Dengan satu tarikan napas panjang, ia berusaha setenang mungkin agar suaranya tidak terdengar pecah.

"Atas nama Mas Jungkook." Panggilnya.

Setelah panggilan kedua, yang dipanggil pun datang menghampiri. Ia menyibak surai hitam yang jatuh menggantung di atas pelipisnya.

Si pemeran utama bersorot mata tajam dengan iris mata hitam penuh pikat.

Si pemeran utama dengan bibir kemerahan yang dapat merangkap siapapun dalam jerat.

Si pemeran utama yang nyaris ia sangka lenyap.

Sekarang pemeran utama tersebut berdiri tepat dihadapannya. Ia menatap Taehyung dengan netra pekatnya.

Mengangkat segala beban yang menekannya selama berhari-hari. Jungkook hadir kembali, Jungkook tidak membiarkannya berjalan sendirian, Jungkook tidak meninggalkannya, Jungkook nya masih disini. Masih bersama Taehyung dan ceritanya.

"Thank you." ucap pria itu. lantas beranjak Pergi setelah menerima piringnya.

"Mas!" Panggil Taehyung.

Jungkook pun menoleh. Namun, Taehyung tidak dapat berkata apapun. Ia malah diam mematung dan itu tentu saja membuat Jungkook bingung. Sadar tidak ada respon, Jungkook pun memutar kembali badannya hendak pergi.

"Mas Jungkook!" Panggilnya lagi.

"Ada apa?"

Jungkook Tidak mengenali Taehyung. Pun, tidak ada relasi yang dapat menjadi jembatan di antara keduanya. Seolah sengaja ditempatkan dalam situasi sulit.

THE SCENARIO [ KV ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang