📍ᴄʜᴀᴘᴛᴇʀ 2

1K 121 2
                                    

"Lah Jungkook ini siapa sih? Kemarin-kemari perasaan belum pernah muncul deh, sekalinya muncul kok jadi begini?"

Taehyung hanya bisa menertawakan skenarionya sendiri. Entah mengapa ia merasa ini Sangat lucu sepertinya Tuhan mulai bosan dengan cerita yang ia jalani ini.

Ia mengingat kembali akan Scenario yang ia jalanin selama ini, semua skenarionya akan berakhir dengan menggantung dan tiba-tiba. Ia bisa saja menjadi seorang pramugara selama 2 hari, seminggu menjadi pemulung dan bahkan ia bisa sebulan menjadi seorang guru. Tetapi hanya satu yang membuat Taehyung penasaran yaitu, dimana akhir dari semua skenarionya?. Hanya Tuhan lah yang tau, Bahkan semakin lama Taehyung jadi ragu apakah ia benar-benar seorang  mahasiswa? Atau sebenarnya ia tidak nyata?.

Sibuk tenggelam dalam pikiran nya, Taehyung baru sadar jika ia sedang diburu waktu. Sebentar lagi, jungkook akan datang menjemputnya. Dengan segera taehyung berlari menuju kamar mandi dan bersiap.

📍Saat sudah selesai mandi.

"Heh, kok?? Kok lu main masuk aja??" Taehyung terkejut setelah mendapati jungkook yang sudah merebahkan badannya di atas kasur miliknya.

"Kenapa kaget begitu?" Jawabannya santai dan tidak merubah posisinya sedikit pun.

"Gw sama lu emang deket banget ya?? Bukannya cuma partner main drama?" Tanya Taehyung keheranan. Masih berdiri dengan handuk yang melingkar di pinggangnya.

Sekarang giliran Jungkook yang keheranan. Ia langsung bangkit dari posisinya dan secepatnya menghampiri Taehyung. Memastikan kening anak itu tidak bersuhu tinggi. Lalu kedua pipi gembul nya ia tepuk-tepuk pelan. "Tae? Lu beneran ga kenapa-kenapa kan? Jangan bikin khawatir gini ah."

"Jawab aja dulu ih malah nanya balik."

"Tae? Gw kenal semua temen lu, Lu juga kenal semua temen gw, keluarga kita juga udah deket banget. Nyium bibir bawel lu juga gw udah pernah, kurang deket apa lagi?"

"N, nyium karena script kan?"

"Di luar script juga sering." Jungkook memangkas jarak. Mendekatkan kepalanya ke arah kuping Taehyung, berbisik seraya merambat kan tangannya ke lipatan handuk yang Taehyung kenakan. Berusaha menyelinap masuk ke celah, "Yang ini juga sering".

"E, EHH.. SEBENTAR, INI KITA PACARAN APA GIMANA??" Dengan sigap, Taehyung menahan tangan Jungkook yang hampir menanggalkan balutan kain putih tersebut.

"Ha? Apaan sih Tae? Lu kenapa dah?"

"Jawabb!!!"

"Ga pacaran"

"Terus, barusan lu mau ngapain??"

"Kangen...." Dengan manja, Jungkook mengusal-usal hidungnya ke sisi leher jenjang Taehyung. "Pengen itu...."

Ini jenis hubungan apa sih anjir gw beneran ga paham. Jerit Taehyung dalam batinnya.

📍Di dalam mobil

Jungkook yang menyetir mobil. Taehyung duduk di sebelahnya, sibuk dengan ponsel. Hening. Tidak ada yang berinisiatif untuk memecah suasana. Jungkook masih dengan ambeknya soal barusan. Jelas Taehyung menolak. Gimana bisa? Kenal Jungkook juga tidak, pacaran pun katanya tidak, terus minta yang.... aduh... Taehyung benar-benar tak habis pikir.

Seperti dihukum karena menertawakan scenario Tuhan, sekarang rasanya malah Tuhan sedang menertawakan Taehyung yang semakin pusing dibuatnya.

"Masih marah ya?" Akhirnya Taehyung membuka suara.

THE SCENARIO [ KV ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang