Ten

8 0 0
                                    

Zidny telah dipindahkan keruang inap, Naga dan Arsen masih berada disana.

"Bang, gimana Zidny?" Raka yang terburu-buru menghampiri Naga dengan wajah khawatirnya

"Dia udah gapapa, gak ada luka serius juga. Tapi kata dokter besok mau di ct-scan takut ada luka dalam" jelas Naga

Raka menghela nafas lega, "syukurlah" ucapnya

Naga menepuk pundak Raka seperti mengatakan 'dia akan baik-baik saja'

"Boleh masuk gak?" Tanya Raka

"Iya. Masuk aja gapapa. Masih jam besuknya" ucap Arsen

Raka membuka pintu ruangan Zidny, masuk dan menutupnya kembali.

Ia mendekat kearah Zidny yang masih terbaring lemah, ia menggegam tangan Zidny, "Bagus ya, lo berhasil buat gue khawatir!" Ucapnya

"Kenapa gak hati-hati sih, Zid?"

"Bilangnya sayang sama gue, tapi kenapa-kenapa"

"Bangun gak lo!"

Raka menunduk, masih terus mengenggam tangan kakaknya. "Cengeng"

Raka kaget, ia mendongak melihat kakaknya yang ternyata sudah sadar, "Lo udah sadar" tanyanya masih tak percaya

Zidny mengagguk lemah, "bentar ya, gue panggil dokter" Raka berlari keluar memanggil dokter.

Kemudian Raka masuk bersama dokter yang menanganinya tadi, "Alhamdulillah, kamu baik-baik saja. Tapi besok kita lakukan ct-scan ya untuk memastikan tidak ada luka dalam" terang Dokter

Zidny lagi-lagi mengagguk, "makasih Dokter" katanya

Dokter pamit keluar bersama suster, kemudian Naga dan Arsen masuk.

"Lo gapapa?" Tanya Naga pada Zidny

"Gapapa kok" ucapnya tersenyum

"Zid, gimana sih ceritanya bisa sampe kayak gini" tanya Arsen

"Gak usah ditanya-tanya dulu, Sen" ucap Naga

"Besok deh gue ceritain ya, seingat gue aja tapi. Soalnya setelah itu gue gak inget apa-apa lagi. Tau-taunya udah disini aja" kekehnya

"Sempet-sempatnya ketawa" ucap Raka

"Kenapa sih. Sensi mulu. Tadi aja nangis" ucap Zidny

"Bacot lo" Raka membuang muka dari Zidny yang masih cegar-cengir karena kegengsian adiknya itu.

••

"Zidnyyyyyy" Clara dan Noah membuka pintu ruangan Zidny.

"Anjir, kaget" Zidny yang tadinya fokus pada ponselnya kaget dengan teriakan sahabat luknutnya itu.

"Ra, orang lagi sakit juga malah teriak-teriak" Ucap Noah

"Zid, lo gapapa kan?! Lo tau gak, lo tuh udah buat gue khawatir. Gue nungguin lo lama banget tau-tau nya denger kabar lo kecelakaan. Gue liat di ig mobil lo ancur parah dan kabarnya sekarat, bego" Clara mengoceh panjang lebar

Zidny hanya tertawa melihat sahabatnya yang terus-terusan ngoceh, "masih sempetnya ketawa, lo hampir mati, bego!" Clara menjitak kepala Zidny

"Anjir sakit bego" ucap Zidny

Noah mengelengkan kepalanya melihat tingkah 2 orang sahabat itu, "lo udah gapapa,Zid?" Tanyanya

"Udah gapapa kok. Nanti sore mau di ct-scan kata dokternya, takut ada luka dalam"

Noah hanya mengagguk paham, "iya bagus deh, gue kaget banget denger lo kecelakaan. Kan kita masih ketemu sebelumnya diparkiran. Gue semalem kesini, cuma jam besuknya udah habis, gue khawatir banget"

"Maaf ya, udah buat kalian khawatir. Makasih juga udah care sama gue, sayang banget sama kalian" ucapnya tersenyum memandang keduanya temannya bergantian

"Jadi sama gue gak sayang?"

Zidny, Clara dan Noah menoleh,

"Bryannn, kangennnn" teriak Zidny

"Heh, jangan teriak masih sakit juga" ucap Bryan

Bryan melangkah mendekat kearah Zidny, "gimana keadaannya?" Tanyanya

Zidny tak menjawab, langsung memeluk Bryan erat, "kirain lo gatau" ucap Zidny

"Ya taulah. Masa iya gue gak tau sahabat gue lagi kenapa-kenapa"

Zidny tertawa, melepas pelukannya dari Bryan

"Gimana? Masih sakit-sakit gak?" Tanya Bryan lagi

"Masih tapi udah gapapa kok"

"Gak ada luka serius kan?"

Zidny menggelengkan kepalanya.

"Lebih perhatian Bryan deh kayaknya daripada cowok lo, Zid" ucap Clara dengan nada meledek

Zidny hanya memasang tampang apaansih nya, dan Bryan yang senyum-senyum saja sedangkan Noah dengan senyum tanpa arti.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 22, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NAGARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang