"Gue di depan. Cepetan"
"Oh iya. Ben—"
Pip.....
"Sumpah ya, Naga suka banget matiin telepon pas gue belum selesai ngomong"
Zidny mengambil tas kecilnya kemudian memasukan ponsel, dompet, parfum dan lipstik.
"Rakaaa! Mbok Amiii!" Zidny menuruni tangga dengan cepat sambil memanggil adik dan ART nya.
"Berisik woi" gumam Raka yang sedang asik menonton TV dengan cemilan dipangkuannya.
"Marah mulu lo. Pms ya lo"
"Diem deh"
"Gue mau keluar, lo mau nitip apa?"
"Apa aja"
"Mbok mau nitip apa?" Tanya Zidny kemudian kepada Mbok Ami.
"Ndak usah mbak" jawab Mbok Ami
"Yausah Zidny pergi ya, Mbok. Raka gue pergi" pamit Zidny pada Mbok Ami dan adiknya, Raka.
"Jangan kemaleman pulangnya, Zid" ucap Raka
"Iya bawel" ucap Zidny
"Lama banget sih" ucap Naga tak santai
"Iya sayang maaf. Tadi debat dulu sama Raka" ucap Zidny dengan cengirannya.
"Masuk cepetan"
Tanpa berlama-lama lagi, Zidny segera masuk ke dalam mobil Naga. Ia hanya takut nantinya Naga akan marah-marah.
"Mau kemana?" Tanya Zidny saat mereka sudah di dalam perjalanan
"Kemana aja"
"Kamu udah makan?" Tanya Zidny
"Udah"
Zidny mengangguk, "aku belum" gumam Zidny
"Terus" ucap Naga
Whutttt? Dia bilang terus? Anjinx emang si Naga udah bawa gue jalan gak dikasi makan lagi. Gak modal apa ngirit sih si Naga. Mau ngomong kasar, ntar gue di diemin. Mau bilang gue laper, tapi gengsi. Ah anjim emang si Naga.
Setelah beberapa menit mereka saling diam, tak ada lagi pembicaraan setelah Naga bilang 'TERUS'. Naga memberhentikan mobilnya di parkiran cafe milik temennya.
"Oh mau kesini?" Tanya Zidny
Naga cuma berdehem sebagai jawaban. Dingin banget ya si Naga.
"Ga, wih tumben lo kesini bawa cewek. Wah patah hati deh barista gue" tawa Farhan temennya Naga yang mempunyai cafe ini.
Mereka ber toss ala cowok, "mau duduk dimana? Biar gue siapin spesial buat lo" ucap Farhan
"Dimana aja, Han. Yang penting nyaman" ucap Naga
"Oke wait. Gue siapin di ujung sana ya" ucap Farhan
Naga hanya mengangguk sebagai jawaban, "mau pesen apa?" Tanya Naga pada Zidny
Zidny berdehem sambil melihat-lihat menu yang mau ia pesan di dinding barista. "Hm, aku cocktail cosmopolitan aja deh" ucap Zidny
"Itu ada alkohol nya, terbuat dari vodka juga. Ganti yang lain aja" ucap Naga
"Gapapa, itu aja"
"Yang lain, Zidny"
Zidny mengembuskan nafas kasar, "yaudah moktail aja"
"Moktail apa kak?" Tanya sang barista
"Apa aja deh yang enak" ucap Zidny
"Vanilla frape" ucap Naga
"Oke saya ulangi ya kak. Moktail nya satu, vanilla frape nya satu. Ada lagi kak?" Tanya sang barista
"Makan apa?" Tanya Naga pada Zidny
"Nasi goreng spesial aja, Mbak"
"Oke. Ada lagi?"
"Udah itu aja"
"Totalnya dua ratus ribu rupiah"
Naga memberikan card credit nya ke barista, "Ga, tuh udah gue siapin spesial buat lo sama cewek lo" ucap Farhan. "Oh iya. Thanks ya, Han" ucap Naga
Farhan hanya mengangguk, mereka menuju tempat yang sudah dipersiapkan tadi.
Selagi menunggu pesanan, Mereka hanya sibuk dengan hal mereka masing-masing. Naga yang sibuk dengan ponselnya, Zidny yang sibuk memandangi kota jakarta yang ramai lewat jendela di sampingnya.
"Zidny"
Merasa namanya terpanggil Zidny menoleh, bukan hanya Zidny tapi Naga juga.
"Lho?" Kaget Zidny

KAMU SEDANG MEMBACA
NAGARA
Teen FictionBercerita tentang Naga, si cowok cuek, dingin dan tampan. Ia yang selalu menjadi sorotan karena karakternya yang sopan dan baik terhadap siapapun, mempunyai otak yang encer bahkan ia digandang-gadang sebagai pangeran dikampusnya. Tapi, sayangnya ia...