Zidny menuju mobilnya terparkir,
"zidny" Merasa namanya dipanggil Zidny menoleh,
"Noah? Kenapa?"
"Hm, katanya temen lo ada yang ketua HMJ ya?"
(HMJ - Himpunan Mahasiswa Jurusan)
"Emangnya kenapa?"
"Hm, lo mau bantuin gue gak bilangin sama temen lo gue mau daftar jadi anggotanya"
"Lo suka ikut organisasi gitu ya?" Tanya Zidny
"Iya, di Bandung gue juga jadi anggota Himpunan Mahasiswa"
Zidny mengangguk-anggukan kepala nya,
"Iya deh nanti gue bilangin ke temen gue"
"Serius nih lo bantuin gue?"
"Iyalah. Masa gue bercanda"
"Baik banget lo, Zid"
Zidny tertawa, "Santai kalo sama gue"
"Makasih ya, Zid"
"Iya sama-sama. Lo ga pulang?"
"Pulang kok" Noah terkekeh, "Tuh motor gue" Noah menunjuk motor CBR sebelah mobil Zidny
"Lah, sebelahan ternyata parkirnya" Ucap Zidny
"Iya" Ucap Noah
Zidny membuka mobilnya, "Noah, gue duluan ya" Ucap Zidny
"Iya, hati-hati" Ucap Noah
Zidny mengangguk,
Sesampainya dirumah, Zidny langsung menuju kamarnya. Zidny membuka pintu kamarnya,
"Anjir, Kaget" Zidny terkejut melihat Raka yang tidur dikasurnya
"RAKAAAA!" Teriak Zidny
"Berisik banget sih lo, Zidny" Raka memang memanggil Zidny tanpa embel-embel 'Kakak' karena usia mereka cuma terpaut 1 tahun.
"Lo ngapain tidur dikamar gue! Bangun gak!"
"Pinjem"
"Ih, balik sana ke kamar lo!"
"Kamar gue berantakan, Zid. Pusing gue liatnya"
"Bodo amat, gue gak peduli"
Raka kembali memejamkan matanya, "RAKA BANGUN GAK!" Teriak Zidny
"Apasih, Zid. Kalo lo mau baring, baring aja noh samping gue masih kosong" Raka menggeser tubuhnya ke samping. "Biarin gue tidur bentar disini sampe mbok selesai beresin kamar gue" Ucap Raka, kemudian memejamkan matanya lagi.
"Ih, bener-bener ya bocah dungu" Zidny kesal
"Gue denger, Zid"
Zidny mengganti pakaian nya, memakai celana pendek rumahan baju oversize senada dengan warna celana nya.
Zidny membaringkan tubuhnya di samping adiknya, Raka yang sedang tidur.
Zidny teringat, kalau Noah meminta bantuannya untuk memberitahu kepada Bryan untuk gabung di organisasi Himpunan Mahasiswa, Zidny menelepon Bryan,
"Hallo, Zid. Kenapa?"
"Bryan, lo dimana?"
"Ini baru nyampe rumah, kenapa?"
"Oh, sibuk gak?"
"Enggak kok, kenapa sih?"
"Gue kerumah lo ya, ada yang mau gue omongin"
"Yaudah sini aja, biasanya juga gak pernah bilang lo"
"Iya ya" Zidny tertawa, "Yaudah deh gue kesana sekarang ya"
"Iya, Hati-hati. Lagi hujan"
"Okeee"
Pip...
Zidny mengambil tas kecil, dan keluar kamar menuju garasi.
"Mbok, Zidny mau kerumah Bryan. Nanti kalo Raka bangun suruh dia makan ya, Mbok. Jangan izinin dia keluar ya Mbok, soalnya dia pulangnya pagi ntar nggak kuliah lagi" Ucap Zidny
"Siap, Non"
"Yaudah, Zidny pergi ya. Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"
.
"Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam, Naga kamu baru pulang?"
"Iya, Mah. Tadi Naga mampir di cafe deket kampus nongkrong sama temen-temen"
"Yaudah, mandi dulu sana. Mamah siapain makan"
"Iya, Mah"
Naga masuk ke kamarnya, menaruh tas dan ponselnya dan menuju kamar mandi.
Selesai mandi Naga mengganti pakaian dengan memakai celana pendek hitam dan baju kaos putih polos, tampan.
Naga mengambil ponselnya, ada notif dari pacarnya.
'Zidny'
"Sayang aku udah dirumah"
"Sayang nanti malem keluar ya? Udah lama gak jalan sama kamu :("
"Sayang dimanaaaaaa"
"Mau telfon kamu, tapi takut kamu sibuk :("
"Balas sayanggggg"
"Sayang aku pergi main ya"
"Telfon aku kalo udah gak sibuk :)"
Naga meng-call nomor Zidny, "Hallo" Sapanya disebrang sana.
"Dimana?"
"Lagi dirumah Bryan"
"Ngapain"
"Main aja. Sekalian ada perlu sedikit"
"Sendiri?"
"Iya, sendiri. Kamu udah dirumah?"
"Udah"
"Udah baca whatsapp aku ya?"
"Udah"
"Yaudah, kamu makan dulu sana. Belum makan kan?"
"Iya. Nanti malem gue jemput, kita jalan"
"HAH? BENERAN? KAMU MAU?"
"Iya. Gausah teriak-teriak sakit kuping gue"
"Maaf sayang. Aku terlalu exaited"
"Hm, Jam 7 gue jemput"
Pip....
Naga mematikan sambungan teleponnya,
Ia meletakan kembali ponselnya dan turun untuk makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAGARA
Teen FictionBercerita tentang Naga, si cowok cuek, dingin dan tampan. Ia yang selalu menjadi sorotan karena karakternya yang sopan dan baik terhadap siapapun, mempunyai otak yang encer bahkan ia digandang-gadang sebagai pangeran dikampusnya. Tapi, sayangnya ia...