CHAPTER 15

180 10 0
                                    

'Kisah kita akan selalu menciptakan kontemplasi mengenai waktu itu'

Enam bulan kemudian...

Ujian akhir semester akhirnya datang. Setelah menjalani masa putih abu selama hampir 6 bulan, banyak hal yang telah terjadi dalam kehidupan Si Kembar. Sebuah kisah pembuka yang menarik bagi keduanya. Ada yang terluka, menangis, tertawa, dan tersenyum. Pelajaran fisika yang membuat Radit bersemangat membuatnya semakin tertarik dengan dengan dunia penerbangan. Tentu saja, sebelumnya, Radit juga sudah mencari tahu impiannya ketika SMP. Anak seperti Radit adalah anak yang menata apa yang dia inginkan satu persatu. Untuk mencapai cita-citanya,  dia ingin masuk FTMD yang ada di ITB, Bandung. Kalau bisa katanya, dia akan mencoba beasiswa di Jerman.

Nilai semester satu sudah di tangan saat ini. Ada yang kecewa dengan pencapaiannya, ada yang bahagia, dan ada yang biasa-biasa saja. Keduanya, Radit dan Radin mendapatkan nilai yang memuaskan. Walaupun, Radin kelihatannya tidak acuh dengan nilainya sendiri. Satu semester kemarin, ia habiskan untuk bersenang-senang sambil menikmati hobinya. Ia sangat senang hubungannya dengan Jay membaik. Setelah mengetahui apa yang terjadi padanya lelaki itu, membuat gadis itu sedikit menyesal dan merasa bersalah. Namun, keadaan sudah membaik kembali. Kini, keduanya dapat pergi sekolah berdua jika Radin sedang kesal dengan Radit.

Flashback on

"Sha, gue suka sama Lo"

"Hah?! Beneran?! Gue sangka Lo cuma main-mainin gue Jay"

Lelaki yang berada di depannya hanya bisa tersenyum malu-malu.

"Oke, gue mau sama Lo"

Dari sana lah hubungan Jay dan Sasha dimulai. Kabar tentang hubungan mereka menjadi sebuah headline di kelas. Semua orang membicarakan tentang itu. Seorang gadis yang masuk ke kelas dengan wajah bingung. Apa yang ia dengar benar atau tidak. Sahabatnya itu belum mengabari apapun padanya semenjak dua hari yang lalu. Hubungan mereka sedikit meregang ketika Radin mengenalkan sahabatnya itu dengan Sasha.

Radin berjalan menuju tempat duduknya dan langsung bertanya pada Carla.

"Car, kapan dia jadian?"

"Kemaren katanya, depan halte?"

"Kok, nggak ngomong ke gua sih?!"

"Sabar Din, mungkin dia lupa"

Radin hanya bisa memasang wajah masamnya sambil memendam rasa kesalnya. Sepasang kekasih itu masuk ke dalam kelas dengan teriakan oleh teman-teman yang lain. Mereka berjalan berdampingan. Radin kesal dengan perlakuan Jay. Dia melupakan sahabatnya sendiri. Selama dekat dengan gadis itu, Jay tidak lagi mendengar keluhan Radin tentang Nichol. Dia hanya menghubungi Radin ketika nilainya kosong dan harus diisi dengan bantuannya.

Radin hanya bisa tersenyum tipis melihat keduanya. Bulan kemudian, hubungan mereka hanya seperti teman biasa. Jay hanya memanggil Radin ketika dia butuh tutor bahasa Inggris. Jay benar-benar melupakannya. Hal itu sangat menyakitkan. Baginya, setelah kedua kakaknya di rumah, Jay adalah saudara ketiganya. Jay akan mendengarkan Radin ketika ia sangat kesal dengan perlakuan Rama yang selalu mendekatinya atau perlakuan Akbar yan selalu menjahilinya. Berbeda dengan riwayat chat dengan teman-teman yang lain, mereka berdua bisa menghabiskan waktu semalaman hanya untuk saling bertukar pesan melalui smartphone.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 20, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Si KembarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang