CHAPTER 4

3.4K 136 32
                                    

'Berawal dari kata peduli, dari sinilah ku mulai mengenal kata cinta'

"Kring kring..." bel pertanda istirahat usai pun berbunyi yang membuat para siswa siswi berlarian masuk ke kelasnya.

Tapi berbeda dengan Radin. Gadis itu masih duduk menyantap bakso yang masih tersisa setengah di dalam mangkok.

"Woi Din cepetan!!! Nanti Bu Rena masuk!! Kita bisa kena masalah!!" Tegur Mora yang sedari tadi celingak celinguk ke kiri,kanan,depan,dan belakang.

"Santai aja Ra! Gua yakin nggak bakal terjadi apa apa! Udah santai aja!" Katanya dengan santai seolah olah itu adalah masalah yang kecil.

"Lo gila ya!! Ini baru hari kedua kita di sini!" Mora pun semakin memanas.

"Nih satu suapan lagi. Aapp! Toloungin guae ambaelin tu teko!" Pintanya dengan mulut terisi kepada Mora sambil menunjuk teko yang berada di samping Mora.

"Nih cepetan!!"

"Ahhh, ayok!!"

Mereka pun berjalan dengan sedikit jongkok mengendap endap di belakang semak semak yang terletak di taman depan kelas.

"Jongkok Din! Tu ada guru piket," tegur Mora.

"Mana mana?"

"Shut up Din!!"

Guru itu pun berjalan berpatroli di sekitar koridor. Guru itu pun melirik semam semak yang bergerak. Dengan tatapan curiga, guru itu pun mendekati semak semak itu. Langkah demi langkah, dengan hati yang yakin bahwa ada murid yang bersembunyi di sana, guru itu semakin mendekat dan mendekat.

Tetapi...

"Miaww, miaww"

"Huhh, cuman kucing ternyata," guru itu pun melangkah pergi dan tentunya dengan sedikit perasaan kecewa.

"Hufft, untung ajaaa lo pinter! Kalau nggak, bisa tamat gua!" Kata Mora sambil menghembuskan nafasnya dengan lega.

"Tapi....."

"Tapi apa?" tanya Radin bingung

"Gimana cara masuk kelasnya?" Tanya Mora bingung dengan dahi yang berkerunyut.

"Itu nanti aja pikirin! Yuk jalan"

Mereka pun melanjutkan perjalanan mereka mengendap endap ke kelas. Mora berjalan dengan sangat berhati hati sedangkan Radin berjalan dengan santai yang membuat Mora berkali kali menarik baju Radin.

"Gimana cara masuk Din?" Tanyanya pada Radin setiba di depan kelas.

"Ya udah masuk aja!" Jawabnya ketus.

"Masuk aja gimana? Nanti yang ada kita kena masalah sama Bu Rena!"

"Ahhh, banyak omong lo!!" Radin pun keluar dari semak semak dengan santainya dan berjalan ke dalam kelas.

Akhirnya, Mora pun mengikuti Radin memasuki kelas sambil bertawakal kepada Allah.

"Eh, mana Bu Rena?" Tanya Mora sambil mencari keberadaan Bu Rena.

Si KembarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang