CHAPTER 14

196 12 0
                                    

'Nyatanya, ketika aku sudah tenggelam dan mencoba berenang, perasaanmu benar-benar tulus. Namun, tetap saja aku bukan bukan ratu di lautanmu'

Flashback

Jam kosong adalah makna surgawi yang sebenarnya bagi para siswa-siswi. Namun, jam kosong tersebut harus tanpa tugas, dong. Pada momen ini, anak-anak layaknya lepas dari rantainya. Bebas. Ada yang pergi ke kantin sekedar melepas rasa lapar dan haus ataupun hanya ingin menghirup udara luar kelas. Ada juga yang hanya duduk di dalam kelas dengan bermain game papan bersama atau hanya sekadar bergibah tentang kejadian terkini.

"Kamal, lu bener bener suka sama sama dia?" Tanya Radin

"Bener, tiap gue liat dia hati gua adem. Wajahnya dia tu teduh banget. Bikin gua pengen jalan dan Deket Ama dia"

"Banyak ye penggemar si Carla. Ni orang dulu juga suka tuh sama Carla. Untung kecantol sama yang lain"

"Apaan sih, njirr..." Celetuk Jay kesel.

"Ahahahaha, makasih Lo Ama gua. Makin Deket aja Lo sama Sasha."

"Iyeee Diiiin. Makasih Kanjeng ratu ayu...."

Mereka tertawa bertiga di dalam kelas. Yang lain hanya mengacuhkan mereka karena sibuk bermain game tebak kata.

"Si Akbar kemana Jay??"

"Tumben lu nanya. Suka ye lu sama dia. Mantep, mupon lu. Gak repot-repot lagi gua denger lu ngerengekin si Nichol itu."

"Bukan woii. Biasanya kan tu orang nempel Ama lu"

Kamal terkekeh "Bener Din. Kek prangko"

"Btw Din, sesuka itu ya lu Ama Nichol?" Tanya Kamal pada Radin dengan pelan.

"Yaaaa, gimana lagi. Gua tau, dia mah sukanya  yang cantik-cantik. Udah kek buaya aje. Tapi, ya gimana lagi."

"Cinta buta dia" sambar Jay.

Radin langsung memukul bahu Jay karena kesal.

"Aisshh, emosian mulu ni orang. Makanya gak ada pacar."

"Nyenyenyenye, bodoh amaaaattt" lalu Radin mencibir pada Jay.

Kamal kembali menatap Radin dengan lembut.

***

"Car, aku suka sama kamu..."

Melihat Carla yang mengangguk, Kamal tersenyum senang. Ia tak menyangka perasaannya terbalas semudah ini. Semua orang di kelas bersorak untuk hubungan keduanya. Hanya saja berbeda dengan sahabat gadis itu. Dia bingung dengan keputusan sahabatnya. Apakah ini benar-benar perasaannya. Radin menarik tangan Carla keluar kelas dan Mora mengikuti mereka dari belakang.   Di tengah lapangan, Radin menatap Carla nanar. Ini tidak benar menurutnya.

"Car, Lo nggak bercanda kan? Gue tau Lo gak suka sama Kamal. I know you well girl. Lo seharusnya jujur sama perasaan Lo sendiri."

Si KembarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang