Part 6

375 55 5
                                    

"Jim, bangun Jim" Tommy mengikuti ranjang rumah sakit yang membawa Jimmy diatasnya itu.

"Adik tunggu disini dulu ya, jangan ikut masuk" pinta seorang suster yang ikut mendorong rangjang rumah sakit itu.

"Tom~" seru Zee.

"Phi~" Tommy memeluk Zee erat, melampiaskan ketakutannya.

"Jimmy akan baik-baik saja Tom. Kamu harus tenang" Zee mengelus punggung Tommy dengan lembut.

"Jimmy masuk hikss.. rumah sakit lagi gara-gara Tommy Phi, hikss.. Tommy memang selalu membuat kesialan di hidup Jimmy hiksss...."

"Eggak Tom, ini semua bukan salah Tommy, okay?"

"Ini salah Tommy Phi hikss..."

"TOMMY!" dari arah depan dua orang wanita paruh baya yang merupakan ibu Tommy dan Mama Jimmy berlari menghampiri Tommy.

"Tom, keadaan Jimmy gimana? Jimmy terluka kah? Tommy juga terluka kah?" tanya mama Jimmy dengan nada khawatir, ia merasa dejavu dengan keadaan ini.

"Tante~" Tommy melepaskan pelukan Zee dan menghampiri ibu-nya dan mama Jimmy.

"Ini semua salah Tommy tante, hikss... maafin Tommy udah selalu buat Jimmy sakit hikss..."

"Tommy, berhenti dulu nangisnya nak, coba jelaskan ke Ibu dan tante bagaimana Jimmy bisa masuk rumah sakit?"

"Jadi tadi waktu Jimmy ke kamar Tommy, Jimmy denger pembicaraan Tommy sama P'Zee, tapi itu semua cuman salah paham, Tommy belum sempat untuk ngejelasin Jimmy langsung pergi. Trus tadi Tommy kejar, tiba-tiba di tengah jalan Jimmy sesek nafas dan pingsan. Ini semua salah Tommy" Tommy menundukkan kepalanya merasa bersalah.

"Ini bukan salah Tommy kok, ini murni kecelakaan aja, mungkin Jimmy-nya capek lari trus sesek nafas kan?" mama Jimmy menenangkan Tommy, tapi dalam hatinya ia takut terjadi sesuatu dengan anaknya.

"Tapi tante-"

"Udah ya, sekarang Tommy pulang dulu sama Ibu, biar tante yang nungguin Jimmy. Zee juga pulang ya nak"

"Tommy pingin nungguin Jimmy juga"

"Lebih baik Tommy pulang dulu yuk nak, besok kan masih bisa jengukin Jimmy" Ibu Tommy merayu Tommy untuk ikut pulang.

"Besok Tommy kesini ya tante"

"Iya sayang, Jimmy gak apa-apa kok. Tommy tenang aja ya" mama Jimmy tersenyum dengan sangat lembut.

"Kalau begitu aku pulang dulu ya, semoga Jimmy tidak apa-apa"

"Iya, hati-hati di jalan"

"Tante Zee juga pamit ya tante"

"Zee juga hati-hati nak"

Selepas Ibu Tommy, Tommy dan Zee pergi, mama Jimmy mulai meneteskan air matanya. Mama Jimmy takut keadaan anaknya semakin parah. Dia tidak tau keadaannya akan seperti ini. Faktanya keluarga Jimmy harus pindah ke desa karena keadaan Jimmy.

Jimmy mengalami kelainan pada jantungnya yang menyebabkan aliran darah dan oksigen tidak baik sejak bayi, karena umurnya yang masih sangat kecil, tranplantasi jantung belum bisa dilakukan pada saat itu. Dokter menyarankan untuk Jimmy tinggal ditempat yang bersih dan bebas polusi agar bisa mempertahankan kesehatan jantungnya lebih lama.

Tetapi keadaannya malah semakin membuat Jimmy memburuk. Mama Jimmy tidak menyalahkan siapa-siapa disini, ini murni karena keadaan Jimmy yang memang sudah lemah. Mama Jimmy benar-benar kasian dengan anaknya, anak se-aktif Jimmy harus mengalami hal ini.

Dokter yang menangani Jimmy keluar dari ruang UGD dan menghampiri mama Jimmy.

"Buk, sepertinya anak ibu harus mendapatkan perawatan yang lebih bagus sekarang, pihak rumah sakit sudah bekerja sama dengan rumah sakit pusat untuk mencari jantung yang bisa di transplantasikan kepada Jimmy"

My Phi (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang