Part 8

365 53 4
                                    

Beberapa tahun kemudian~

"Tom!"

"Eh Toy ada apa?"

"Udah belajar untuk ujian kardiologi belum? Sumpah ya tuh mata kuliah bener-bener bikin pusing"

"Santai aja kali Toy"

"Ya kamu pinter Tom, tau gini aku gak carik specialist jantung deh"

"Gak perlu diseselin Toy, jalanin aja, kan kita udah pernah magang juga sebelumnya"

"Jantung manusia rumit ya, pantesan aja perasaan manusia juga rumit"

"Dasar melankolis. Yok, ujian 5 menit lagi nih"

Tommy sudah menginjak umur 25 tahun, kini Tommy sudah ditahap kuliah specialist, cepat ya? Entah karena kepintarannya jadi Tommy bisa selesai kuliah S1 kedokteran dan magangnya dengan cepat ketimbang teman-temannya.

"Tom abis ini mau magang dimana?"

"Kayaknya di Korea deh" Tommy menjawab pertanyaan Toy sambil tangannya melihat sebuat website.

"Kenapa Korea?"

"Nih liat" Tommy memperlihatkan website yang sedari tadi ia baca.

"Apaan nih drakor?"

"Yapsss. Drakor nya ini menceritakan tentang dokter bedah jantung Toy, kayaknya di Kore lebih maju deh teknologinya. Banyak hal yang gak pernah aku tau sebelumnya"

"Itu cuman drakor Tom. Jepang lebih maju"

"Aku tidak tertarik dengan jepang"

"Kenapa?"

"Katanya tingkat stress disana lebih tinggi"

"Itu tergantung dirimu sendiri Tom. Kamu sudah kemakan berita yang aneh-aneh"

"Itu bukan hanya sekedar berita Toy, itu fakta"

"Ya sudah suka-suka mu saja. Sepertinya aku akan tetap di Bangkok"

"Kenapa tidak keluar saja?"

"Aku tidak sepintar dirimu yang bisa saja mendapat biaya cuma-cuma untuk magang di Korea nanti"

"Semoga saja Toy"

Tommy kembali memperhatikan drakor yang ditontonnya tanpa memperhatikan cerita Toy.

~~~

"Tom, nanti mau magang dimana?"

"Mau-nya sih di Korea bu, ini Tommy lagi nungguin hasil nya keluar"

"Apa tidak terlalu jauh nak?"

"Tapi disana teknologi-nya lebih bagus bu. Apa ibu tidak setuju? Kalau ibu tidak setuju, Tommy akan membatalkannya"

"Bukan begitu nak, ibu khawatir kamu susah beradaptasi di negara orang. Belum lagi katanya disana ada empat musim"

"Tommy bisa kok bu, Ibu jangan khawatir"

"Ibu percaya dengan pilihan mu Tom. Besok ulang tahun-mu yang ke 26, mau dirayakan?"

"Tidak usah bu, kita makan keluar saja besok"

"Baiklah. Anak ibu sudah dewasa, kapan mau ngenalin calon mantu buat ibu?"

"Apaan sih bu. Tommy mau fokus dulu sama karir Tommy"

"Awas nanti jadi perjaka tua"

"Ibu tenang saja, kalau sudah takdirnya aku akan menikah dengan orang yang tepat"

"Apa kamu masih memikirkan Jimmy?"

"Iya bu, maafkan Tommy. Bayang-bayang Jimmy masih ada di benak Tommy"

My Phi (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang