Part 7

358 57 6
                                    

"Pagi bu~" sapa Tommy kepada ibunya.

"Pagi nak, gimana tidurnya nyenyak?"

"Hmmmm... lumayan"

"Masih kepikiran Jimmy?"

"Aku tidak bisa melupakannya bu"

"Cinta pertama memang sulit dilupakan"

"Siapa cinta pertama ku?"

"Siapa lagi kalau bukan Jimmy? Setiap hari yang kau katakan hanya Jimmy saja"

"Aku meng-khawatirkan anak itu"

"Jangan membohongi perasaanmu Tom"

"Entahlah bu, perbedaan umur kita sangat jauh"

"Cinta tidak memandang hal itu sayang, umur, gender, status sosial itu tidak bisa mempengaruhi perasaan kita. Ibu bahagia kalau kamu bahagia"

"Terima kasih bu"

"Ayo sarapan dulu nanti kamu telat ujian-nya"

"Iya bu"

Beberapa tahun sudah berlalu semenjak Jimmy menghilang, terakhir keluarga Jimmy bisa dihungi tepatnya satu tahun yang lalu, itupun hanya ibu Tommy dan mama Jimmy yang saling berhungan. Bukannya Tommy tidak mau, hanya saja Jimmy tidak ingin menerima telepon dari Tommy.

Sekarang Tommy sudah memasuki tahun terakhir masa SMA-nya. Tommy mengambil kelas akselerasi atau kelas percepatan, Tommy ingin cepat-cepat lulus, kuliah kedokteran dan segera mengambil specialist jantung. Tommy benar-benar bertekad untuk cita-citanya.

"Bu hari ini pengumuman masuk kedokteran di Universitas Bangkok"

"Benarkah? Ibu yakin anak ibu akan mendapatkannya"

"Tommy tidak yakin buk, banyak yang mengikuti jalur prestasi seperti ini"

"Anak ibu kan sangat pintar"

"Semoga Tommy masuk ya Tuhan, kalau Tommy bisa masuk lewat jalur ini, Tommy akan mendapatkan beasiswa penuh bu"

"Kalau Tommy berhasil masuk, Ibu akan merayakan pesta untuk Tommy"

"Tidak usah bu, lebih baik uangnya untuk modal jualan ibu saja"

"Tida apa-apa sesekali kan"

"Bu lihat hasilnya sudah keluar"

Hari ini adalah hari yang sangat di tunggu-tunggu oleh Tommy. Pengumuman kelulusan untuk kuliah di fakultas kedokteran Universitas Bangkok yang sangat di'idam-idamkan oleh Tommy.

Tommy memasukkan nomor pesertanya pada halaman website tersebut. Ibu Tommy dan Tommy terlihat sangat tegang menunggu hasil-nya keluar.

Website itu terbuka dan menampilkan semuah tulisan yang berisikan.

'Selamat atas nama Tommy Sittichok anda berhasil terpilih menjadi salah satu mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Bangkok'

"IBU! Tommy berhasil bu" Tommy segera memeluk ibu-nya. Perasaan Tommy sangat senang, karena perjuangannya selama ini membuahkan hasil.

"Selamat nak, ibu bangga sekali" Ibu Tommy mengelus kepala Tommy pelan.

"Kapan pesta-nya bu?"

"Kau ini, katanya tidak mau pesta?"

"Sesekali tidak apa-apakan bu?"

"Dasar anak nakal" senyuman bahagia terlihat di kedua raut wajah pasangan Ibu dan anak itu.

Pesta berlangsung ke-esokan harinya. Bukan pesta yang besar, hanya sekedar makan-makan, undangannya pun hanya orang-orang terdekat Tommy dan ibu-nya. Ada Joss dan Zee juga hari ini.

My Phi (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang