Dilema

322 36 4
                                    

Malam hari yang hening di kediaman keluarga Park, terdapat pasangan ChanBaek lalu Jimin dan anak bungsu mereka Bogum.

Mereka sedang berkumpul di ruang tamu untuk menikmati waktu bersama, jarang – jarang mereka berkumpul seperti ini.

“Chim appa ingin membicarakan sesuatu denganmu”ucap sang kepala keluarga yang memecahkan keheningan di ruang tamu.

“Sesuatu ? Apa itu appa ?” tanya nya dengan penasaran sambil menaikkan satu alisnya.

“Appa ingin kau pindah ke rumah halmeoni, kau itu seorang omega dan kau juga harus mencari mate mu. Appa tidak bisa membiarkan mu terlalu lama berada disini, sudah waktunya kau berada di rumah halmeoni serta bersama mate mu chim”Jelas chanyeol tegas kepada sang anak yang sedang memandang nya.

“Huh…Apakah sudah waktunya aku pindah appa ? Lalu bagaimana perkuliahan ku ?”tanya jimin dengan pasrah, dia tau jika waktunya sudah tiba maka sang ayah akan menyuruhnya untuk tinggal di desa werewolf dan jimin sudah memprediksi ini semuanya.

“Iya nak, sudah waktunya kau berada di desa werewolf, kau akan berhenti kuliah jim. Kau harus mengurus mate mu kelak”ucap chanyeol meyakinkan sang anak.

Jimin hanya bisa pasrah, dia tidak mungkin menolaknya bukan ? Jimin tau ayahnya itu sangat pengertian dan tidak memaksa, sebenarnya jimin sudah diberitahu dulu oleh chanyeol tentang dia yang harus menemukan mate nya saat usia jimin 15 tahun.

Saat itu jimin tidak terlalu paham, tapi ayahnya selalu mengingatkan bahwa dia adalah seorang werewolf dan dia memiliki keistimewaan pada dirinya.

Maka dari itu jimin selalu menjaga pergaulannya agar kelak saat dia bertemu dengan mate nya dia masih perawan.

Setelah berfikir cukup lama akhirnya jimin mengiya kan perkataan orang tuanya. Dengan sedikit rasa kecewa karena harus meninggalkan perkuliahannya serta sang sahabat.

Jimin bingung setengah mati apa yang harus dia katakan kepada sahabatnya jihyun.

Haruskah jimin memberi tahu bahwa dia seorang werewolf dan dia memiliki keistimewaan pada dirinya, tapi itu tidak mungkin kan.

Bisa – bisa identitas dirinya dan keluarganya ketahuan dan jimin tidak ingin itu terjadi.

Pusing memikirkan cara apa untuk menjelaskan kepada sang sahabat akhirnya jimin menyerah dan memilih memasuki kamar tidurnya lalu terlelap. Dia akan memikirkan nya besok, hari ini dia sudah sangat lelah.

Pagi hari yang terik menunjukkan pukul 7 pagi jimin sudah terbangun dari tidurnya.

Jujur saja jimin masih mencari cara bagaimana memberitahukan hal ini kepada sahabatnya, selesai memakai baju dan membereskan buku – buku matkul hari ini untuk dimasukkan kedalam tas.

Jimin segera keluar kamar lalu turun ke lantai 1 dan menuju meja makan yang sudah ada orang tuanya serta sang adik. Jimin duduk disebelah bogum, tanpa suara semuanya menikmati makanan buatan baekhyun.

“chim persipkan dirimu kamis kita berangkat ke desa werewolf dan kau jangan lupa memberi tahu sahabatmu itu dan appa yang akan mengurus perkuliahanmu” ucap final chanyeol dengan tegas.

Jimin yang mendengar itu hanya menganggukkan kepala tanda dia mengerti apa yang harus dia lakukan. Sambil menunggu jihyun jimin mulai berfikir lagi, cara aman agar identitasnya tidak terbongkar.

Terlarut dalam lamunannya jimin tidak menyadari bahwa jihyun sudah tiba dari tadi, jihyun yang kebingung melihat sahabatnya melamun membuatnya khawatir.

Masih menatap jimin yang asyik melamun membuat jihyun berfikir negatif tentang jimin yang marah padanya karena sering menggodanya saat berada di area kampus dll.

Christmas LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang