Maknae kesayangan Stay kini tengah merengut imut di ruang tengah dorm mereka. Jarum jam menunjukkan pukul sebelas lewat duapuluh lima menit.
Ketika kakak-kakaknya yang lain memutuskan untuk beristirahat, tidak demikian dengan Jeongin. Dia sedang menunggu kakak kesayangannya pulang dari gedung JYP.
Ceklek
"Aku pulang."
Suara pintu terbuka, derap langkah yang halus, dan suara khas yang sering menyenandungkan lullaby bagi Jeongin tertangkap indra pendengarannya.
Tak lama, sosok berambut panjang dengan surai platina tampak pada penglihatan si rubah manis.
"Je?"
Walau tujuan sebenarnya Jeongin masih berada di ruang tengah dibandingkan dikamarnya yang hangat adalah Hyunjin, pria manis itu kini malah tampak mengabaikan sapaan kakak kesayangannya—sebenarnya kekasih, sih.
"Kok belum tidur?"
"Hm."
Hyunjin mengangkat sebelah alis bingung. Tangannya bergerak menyugar rambut panjangnya kebelakang, menebarkan aura dominan yang kental. Terlebih ketika lengan bajunya tersingkap, menunjukkan otot lengannya yang kekar—persis seperti divideo dance practice yang Jeongin tonton.
Oh, omong-omong alasan rubah manis ini merengut lucu tak jauh-jauh dari video dance practice Hyunjin.
"Kenapa, hm?"
Sial.
Jeongin lemah sekali kalau Hyunjin sudah melembutkan nada bicaranya, apalagi kalau dia sudah mulai hm hm. Meleleh sudah maknae Stray kids itu.
"Sebel." Jawabnya singkat, masih mengerucutkan bibir dan mata rubahnya memicing tajam.
Hyunjin memilih untuk duduk di sebelah Jeongin, sebelum mengangkat pria yang lebih muda kepangkuannya. Memaksa Jeongin untuk menatapnya.
"Kenapa?" Ujarnya menuntut.
Double sial.
Sudah nadanya seperti itu, tatapannya langsung menusuk ke netra Jeongin. Mana bisa Jeongin mengelak kalau sudah seperti ini.
"Sebel."
"Iyaa, sebel kenapa sayang?"
Jemari sang dominan yang panjang kini bergerak mengusap-usap rambut salju Jeongin sayang.
"Hyung terlalu seksi, aku tidak suka!"
Hyunjin mengerjap sebentar, gerakan tangannya pun terhenti. Beberapa saat kemudian gelak tanya renyah meluncur dari belah bibir tebal Hyunjin.
"Kau cemburu ya?"
Jeongin makin mencebik tidak suka. Dirinya sudah akan beranjak pergi dari pangkuan Hyunjin jika saja pria yang lebih tua tidak menahan dengan mendekap pinggang Jeongin possesive.
"Sayangku ini cemburu, hm? Manisnyaa."
Bukannya takut dengan tatapan tajam Jeongin, Hyunjin malah mendaratkan kecupan kupu-kupu diseluruh muka kekasihnya.
"Ih, hyung!"
Jeongin berusaha menjauhkan wajahnya dari terkaman Hyunjin, tapi tidak berhasil. Akhirnya ia berakhir pasrah saja jadi santapan Hyunjin.
"Kok cemburu sama stay. Kamu ini ada-ada saja."
Jeongin menduselkan wajahnya ke ceruk leher Hyunjin, malu. "Iya deh, maaf."
Hyunjin terkekeh geli. "Jadi menurutmu video dance practiceku seksi, ya?"
"Iya!" Jeongin menjawab dengan semangat yang menggebu-gebu.
"Lengan hyung kemana-mana, tahu! Mana pakai celana ketat. Sudah begitu hyung memakai borgol, lalu—hmphh"
Hyunjin yang sedari tadi memperhatikan Jeongin yang sedang mendeskripsikan dirinya dengan berapi-api jadi tidak tahan untuk mengecup bibir manis itu.
Awalnya memang kecupan, tapi lama-lama berubah jadi lumatan-lumatan kecil yang mampu membuat Jeongin melenguh nikmat.
"Mmmh, hyung!"
Jeongin menepuk dada Hyunjin ketika ciumannya semakin menuntut dan Jeongin tidak mampu mengimbanginya. Keduanya membuat jarak dengan benang saliva diantara kedua bibir mereka.
"Borgolnya membuatku tambah seksi, ya?" Bisik Hyunjin tepat di depan bibir ranum Jeongin.
Jeongin sendiri sudah memerah sampai telinga. Dirinya mengangguk kecil sebelum bibirnya kembali diklaim oleh kekasihnya. Kali ini lebih dalam dan menuntut. Hyunjin mulai dengan menggigit bibir bagian bawah Jeongin. Membuat sang empu membuka mulutnya untuk mempersilahkan lidah sang dominan masuk.
"Hyung, ahh!"
Jeongin memekik ketika tangan nakal Hyunjin mulai mengusap pinggangnya yang sensitif. Turun ke dua bongkahan kenyal favorit Hyunjin. Meremasnya kencang sembari memberi tamparan-tamparan gemas. Hendak memprotes, tapi apa daya bibirnya sedang dilumat habis-habisan hingga ia yakin akan berakhir bengkak.
"Hyung—nghh, henti–ah!"
Jeongin terengah-engah ketika Hyunjin akhirnya melepaskan ciuman panas mereka. Netra sang dominan sudah menggelap menatap pria manis dihadapannya yang terlihat lebih dari kata seksi dengan bibir yang membengkak dan mata rubah yang balik menatapnya sayu.
"Baiklah, malam ini kita bermain dengan borgol, ya."
Netra Jeongin membelalak. Ia segera menggeleng kencang. Oh tidak, ia masih ingin berjalan dengan normal ketika acara tahun baru besok.
Tapi tampaknya kekasih dari rubah mungil ini sudah tak peduli. Digendongnya tubuh yang lebih kecil masuk ke dalam kamar Jeongin yang ia bagi bersama Jisung ; untungnya Jisung sekarang sedang berada di dekapan hangat Minho di kamar sebelah.
"Nghh ah, hyungg~"
Ketika pintu tertutup yang terdengar hanya desahan berisik Jeongin dan geraman nikmat dari Hyunjin.
Ah, kita doakan saja Jeongin masih bisa berjalan dengan benar besok.
Selesai.
HWANG HYUNJIN!!!
Gila bener-bener speechless sih tiba-tiba dikasih video dance practice kayak gini :" Yaampun jin bapak lu nonton jinn keterlaluan ye lu jinn. Reaksi adek gimana ya. Adek kan sering muji-muji Hyunjin badannya seksi :""
Btw sepi banget yang vote sama komen, saya jadi sedih. Padahal saya mau tau pendapat kalian soal cerita saya gimana. Apa yang perlu diperbaiki, atau ada request prompt :(
Tolong sempatkan untuk vote dan komen ya. Thanks for reading.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Night Full Of Stars
FanfictionHyunjeong Short Story! In Bahasa. Hwang Hyunjin! Top Yang Jeongin! Bottom