16💜

2K 235 31
                                    

"Tante, aku mau ngucapin makasih karna tante selalu ada disamping mama selama masa sulitnya." Heejin menggenggam tangan Yuju, matanya sudah berkaca-kaca.

Yuju tak sanggup berkata apa-apa, sejak dulu tiap ia melihat Heejin dia akan selalu teringat Eunha. Apalagi sekarang, Heejin sudah tumbuh dewasa dan semakin mirip dengan Eunha. Yujupun menarik Heejin ke dalam pelukannya. Dia terisak disana, begitu pula Heejin yang juga menumpahkan air matanya. Saat seperti ini mengingatkan Yuju pada waktu dimana dia dan Eunha menangis sambil berpelukan di dalam mobilnya sepulang dari kontrol Eunha.

Sementara itu, di sofa sebrang mata Junkyu ikut memanas melihat interaksi Heejin dan Yuju. Dengan cepat dia menghapus air matanya yang lolos sebelum ada yang lihat.

"Kamu gak perlu bilang makasih, sayang. Itu sudah jadi kewajiban tante sebagai sahabat mamamu."

Heejin mengangguk lalu menguraikan pelukan mereka, "Tapi tante aku pengen tau kelanjutan dari diary mama. Mama bilang kalau mama dan tante akan nyari mommy ke Daegu. Dan gimana---" Heejin menarik napas panjang.

"Gimana mama menghembuskan napas terakhirnya?" lirih Heejin kemudian.

Yuju mengalihkan pandangannya ke depan, tak sanggup menatap mata Heejin. Setelah menghela napas, Yuju pun mulai bercerita.

Flashback on

Pagi-pagi sekali, Eunha dan Yuju berangkat menuju Daegu dengan diantar Yugyeom. Pria itu menawarkan diri untuk mengantar mereka karna merasa bersalah juga pada Jungkook dan Lisa. Kalau saja dia tak mabuk malam itu, mungkin Mingyu tak akan menelpon Jungkook dan Eunha tak akan jadi menjebak Jungkook.

"Na, lo yakin gapapa duduk lama di mobil? Daegu jauh lo na?" tanya Yuju sembari mengusap perut buncit Eunha. Dia dan Eunha sudah duduk di jok belakang sedangkan Yugyeom sendirian di depan seperti supir.

"Iya gapapa, Ju." jawab Eunha seraya tersenyum. Yuju mengangguk pasrah dan berdoa semoga Eunha tidak melahirkan hari ini. Mengingat hari bersalinnya yang semakin dekat.

Setelah menempuh waktu selama hampir 4 jam, mereka akhirnya bisa sampai di Daegu dengan selamat. Sebenarnya Yugyeom bisa saja menempuh perjalanan selama 2,5 jam tapi Yuju selalu mengoceh bila dia terlalu cepat mengemudikan mobilnya karna ada Eunha yang sedang hamil tua.

Yuju membantu Eunha turun dari mobil dengan sangat hati-hati. Dan sekarang mereka bertiga sedang berdiri di depan gerbang mansion keluarga Lisa yang tinggi menjulang. Seorang penjaga berbadan tinggi besar menghampiri mereka.

"Mencari siapa?" tanyanya galak

Yuju menyenggol lengan Yugyeom, menyuruh agar dia yang menjawab. Yugyeom pun berdeham sebentar sebelum berujar, "Ekhm, Kami mencari Lisa."

"Nona Lisa tidak ada di rumah." sahut si penjaga cepat.

Yuju menyenggol lengan Yugyeom lagi lalu membisikkan sesuatu. Yugyeom pun berdeham sekali lagi sebelum berujar sesuai apa yang dikatakan Yuju ditelinganya. "Ekhm, kami temannya Minnie dan Minnie bilang kalau Lisa sudah ada di rumahnya sejak kemarin."

Penjaga itu terdiam sejenak, lalu mengeluarkan walki talki disakunya dan berbicara dengan seseorang disebrang.

"Baiklah, silahkan masuk."

Gerbang pun terbuka. Mereka bertiga segera memasuki mobil Yugyeom, karna jarak dari gerbang utama ke mansion keluarga Lisa lumayan jauh. Kaki mereka bisa gempor bila tak menggunakan mobil.

Eunha, Yuju dan Yugyeom dipersilahkan duduk di kursi teras mansion megah itu oleh salah satu maid disana yang langsung menyambut kedatangan mereka. Dan sekarang dada mereka sama-sama berdegup kencang menunggu Lisa.

Sister✔ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang