5💜

1.8K 205 74
                                    

"Heejin?"

Junkyu segera menghampiri Heejin saat gadis itu menabrak seorang wanita. Tapi kakinya berhenti beberapa langkah dibelakang Heejin saat melihat pembicaraan serius antara Heejin dan wanita tadi.

"Maaf, apa nyonya mengenalku?

Tak disangka si wanita justru memeluk Heejin yang hampir membuatnya memekik kaget.

"Ya, kau keponakanku. Sudah sangat lama aku mencarimu." ucap wanita itu dengan suara bergetar sembari mengelus rambut panjang Heejin.

Heejin mengernyit heran, selama ini dia bahkan tak melihat wanita yang tengah memeluknya ini disetiap acara keluarga Jeon ataupun Kwon. Orangtuanya pun tak pernah bercerita apa-apa tentang keluarga mereka.

"Apa nyonya saudara daddy?"

Wanita itu melepas pelukannya dan menggeleng. "Aku sepupu ibumu."

Heejin mengernyit, "Mommy?"

Wanita itu menggeleng lagi, "Lebih tepatnya ibu kandungmu."



💜💜💜

"Good night, honey. I love you." Lisa mengelus pucuk kepala Heejin dan mencium keningnya.

"Mommy..." panggil Heejin lirih saat Lisa akan beranjak pergi.

"Ya sayang?" Lisa mendudukkan lagi dirinya di tepi ranjang Heejin.

Heejin menggigit bibir bawahnya sebelum berujar, "Apa aku anak kandung mommy?"

Lisa terkejut, tapi berusaha tetap menormalkan ekspresinya. "Tentu saja, kenapa kamu bertanya begitu sayang?" Tangan Lisa terulus mengelus rambut anaknya.

Mata Heejin berkaca-kaca, dia tau kalau mommynya sedang berbohong. Heejin sangat mengenal tabiat sang ibu. "A-ani." Heejin menggigit bibir lagi saat suaranya mulai bergetar.

"Aku nanya aja, mom." lanjutnya dengan senyum yang dipaksakan.

Hati Lisa berdenyut ngilu melihat senyum Heejin. "Dengar, apapun yang orang lain katakan, percayalah kalau mommy sangat menyayangimu." Heejin mengangguk.

"Sekarang kamu tidur ne." Lisa menaikkan selimut Heejin sebatas dada, lalu mematikan lampu di atas nakas dan berjalan ke luar kamar Heejin.

Lisa menutup rapat pintu kamar Heejin lalu melangkah ke kamar Somi dan Haruto. Setelah memastikan kedua anaknya itu sudah tidur barulah ia memasuki kamarnya dan sang suami.

"Sayang." Jungkook menutup bukunya lalu melepas kacamata bacanya dan meletakkan dua benda itu di atas nakas. Lisa memeluk suaminya, menyembunyikan wajahnya di dada bidang sang suami.

"Kenapa hm?" Jungkook mengelus punggung bergetar istrinya dan mencium pucuk kepala istrinya.

"Hiks... T-tadi H-heejin nanya hiks.. a-apa d-dia anak k-kandung aku hiks..."

Jungkook menghela napas pelan, cepat atau lambat Heejin pasti akan menanyakan hal itu. Tangan Jungkook terulur mengelus surai panjang istrinya. "Terus kamu jawab apa?"

Lisa melepas pelukannya dan menyedot ingusnya sebelum berujar, "Tentu aja aku jawab anak kandung aku. Dia kan memang anak aku." Bibir Lisa mencebik lucu dan pipinya mengembung.

Jungkook yang gemas melihatnya menarik sang istri ke pelukannya lagi. Pikiran Jungkook menerawang ke masa lalu membuat raut wajahnya menyendu. "Makasih sayang, kamu sudah mau menganggap Heejin anak kandungmu sendiri. Dan---

Sister✔ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang