7💜

1.5K 206 15
                                    

"Heejin pasti ketemu Li." ucap Jennie sembari mengusap punggung Lisa.

Setelah mencari selama satu jam dan tetap tak menemukan Heejin, Jungkook dan Lisa akhirnya pulang ke rumah mereka. Lisa tak berhenti menangis sejak tadi, Jungkook, Somi dan Haruto sudah mencoba menenangkannya tapi sampai sekarang tangisannya belum juga berhenti. Dan sekarang Jennie yang merupakan sahabat Lisa datang ke rumah mereka setelah Jungkook menelpon Taehyung sebelumnya.

Jennie sedang berusaha menangkan Lisa yang menangis di kamarnya. Sedangkan suami dan anak kembarnya berdiskusi dengan Jungkook di ruang tamu. Rose yang juga mengetahui awal permasalahan rumah tangga Lisa sudah berada di perjalanan menuju rumah mereka bersama suami dan anaknya.

"Ini salah gue kak, seharusnya sejak awal gue emang gak hadir di antara Jungkook dan Eunha." ucap Lisa ditengah tangisannya.

"Berhenti nyalahin diri lo sendiri Lisa. Gue sudah bilang ini semua terjadi karna kehendak Tuhan." sergah Jennie.

"Tapi kalau gue gak datang di tengah mereka, Heejin gak akan jadi kaya gini kak." Tangisan Lisa semakin pecah, Jennie segera merengkuh sahabat yang sudah dianggap adiknya sendiri.

Tak terasa air mata Jennie pun ikut menetes, seolah ikut merasakan kepedihan Lisa. "Lo harus mikirin Somi dan Haruto juga Li, kalau lo menyalahkan pertemuan lo dan Jungkook itu artinya lo juga menyesali kehadiran dua anak lo itu."

Perjalanan cinta Lisa dan Jungkook memang tak semulus yang terlihat. Mereka sudah banyak melewati lika-liku sebelum hidup bahagia bersama seperti sekarang.

Bruak

"Lisa, are you okay?" Rose menghampiri Lisa dengan tergesa-gesa. Melihat itu Jennie melepas rengkuhannya dan membiarkan Lisa mendapat pelukan dari kakak kandungnya.

"Heejin kak, dia sudah tau semuanya. Hiks hiks" Hati Rose mencelos mendengar isakan Lisa. Dia dan Jennie saling bertatapan sendu.

Meskipun Heejin bukan anak kandung Lisa, tapi Lisa begitu menyayangi anak itu. Bahkan Heejin adalah anak tersayang Lisa yang kerap kali membuat Somi ataupun Haruto cemburu.

Rose sudah mendengar semuanya dari Somi. Dia tak habis pikir mengapa Heejin dengan tega memerlakukan Lisa seperti itu. Tidak kah dia mengingat semua kasih sayang yang Lisa berikan, alih-alih menjudge Lisa dengan alasan yang belum tentu benar. Disini bahkan Lisa yang sebenarnya berada dipihak yang paling tersakiti.

Rose mengusap lembut rambut adiknya, "Lo tenang ya, setelah Heejin ketemu kita lurusin semua kesalahpahaman ini dan keluarga kalian akan kembali utuh seperti semula."

Perlahan tangisan Lisa mulai mereda, memang hanya Rose yang bisa menenangkannya. Meskipun Rose hanya mengucapkan sepatah kata tapi bagai sihir, semua kegundahan hati Lisa akan hilang. Beruntungnya Rose sudah tinggal di Seoul juga. 

Lisa mengangguk lalu menguraikan pelukannya, "Tapi lo gak cerita sama mommy kan kak masalah ini?" tanya Lisa dengan suara parau.

Rose menggeleng dan merapikan rambut adiknya, "Sekarang lo makan ya. Kata Jungkook lo belum makan apa-apa lagi sejak sarapan."

Lagi-lagi Lisa hanya mengangguk. Rose pun hendak berdiri mengambilkan Lisa makanan, karna dalam suasana hati seperti ini Lisa jarang mau berada di luar kamarnya.

"Biar gue aja yang ambilin." ucap Jennie membuat Rose duduk kembali.

"Thanks kak Jen." ucap Rose yang dibalas senyuman Jennie.

💜💜💜

"Nih, ganti dulu baju lo sama baju adek gue." Junkyu mengulurkan satu stel baju pada Heejin. Heejin menerima baju itu lalu beranjak menuju toilet yang sudah ditunjukkan Junkyu sebelumnya.

Sister✔ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang