Part 8

178 29 36
                                    

   "Mingyu! Yerin! Awas, di belakang kalian!" Hao terlihat panik ketika melihat seekor harimau besar tengah menatap lapar ke arah dua temannya itu.

   "Akh!" Belum sempat Mingyu menghindar, harimau itu sudah melompat dan mencakar area perutnya.

   "Astaga, Mingyu!" Yerin terkejut melihat serangan mendadak itu.

   "Yerin! Bawa Mingyu menjauh!" Hao berseru sambil mulai menembak Mutan Harimau itu.

Jder.

Jder.

Jder.

   "Aduh, sakit banget," rintih Mingyu yang kini sudah ditarik oleh Yerin agar menjauh dari Mutan Harimau yang mengamuk itu.

Belum selesai urusan mereka dengan seekor Mutan Harimau, tiba-tiba dari arah lain muncul seekor lagi dengan badan yang sedikit lebih besar.

   "Ya ampun, kenapa ada lagi sih?" Hao menggerutu sambil terus menembaki dua mutan itu.

Drttt...drtt....drtttt

Tembakan beruntun datang dari arah belakang mutan.

   "Menjauh dari teman-temanku, mutan jelek!" Jeonghan tersenyum puas saat tembakan darinya terus-menerus mengenai tubuh mutan itu.

   "Jeonghan... Joshua..." Hao tersenyum saat melihat kedua temannya yang baru saja ikut bergabung, membantunya mengalahkan dua ekor harimau berukuran tiga kali lebih besar dari ukuran normalnya.

   "Semuanya, pergi menjauh dari sini, cari tempat perlindungan yang aman. Aku mau bikin sedikit ledakan lagi di sini." Sowon tersenyum senang sambil mengeluarkan sebuah benda kecil yang sepertinya merupakan bom.

   "Mingyu!" Jeonghan berlari menghampiri Mingyu dan yerin, kemudian membawa Mingyu menjauh dari tempat mereka sekarang.

   "Sini semuanya! Masuk ke gedung ini!" Eva berteriak dari sebuah bangunan yang letaknya sekitar satu kilometer lebih dari tempat Sowon hendak meledakkan bomnya.

   "Mingyu, bertahanlah!" Jeonghan menyandarkan tubuh Mingyu di salah satu tembok.

   "Hei, Eva!" Hao berjongkok di dekat Mingyu untuk melihat luka cakaran di perutnya.

   "Ya?" Eva mendekat.

   "Cakaran ini juga bisa bikin terinfeksi?"

Eva memindai tubuh Mingyu dengan sinar biru nya.

   "Ya, Mingyu udah terinfeksi."

Mereka semua terkejut. Saat ini ada dua orang di dalam tim mereka yang membutuhkan vaksin.

   "Berarti kita harus cari dua vaksin dong?" tanya Jeonghan yang dijawab anggukan oleh Eva.

BOOOMM!!!

   Suara ledakan terdengar begitu keras. Jeonghan pun mengintip keluar, memastikan keadaan Sowon.

   "Sowon gak akan kenapa-napa." Yerin menatap Jeonghan yang terlihat khawatir.

   "Eh?"

   "Kamu pasti khawatir kalo Sowon bakal mati kena bom nya kan? Enggak akan kok. Sebentar lagi juga dia muncul."

Jeonghan mengangguk sambil tersenyum lega.

Beberapa saat yang lalu, Sowon juga melemparkan bom ke arah Mutan Serigala dari atas sebuah gedung.

   "Mingyu, sakit banget ya?" Yerin duduk di samping Mingyu.

   "Eh, enggak kok. Aku kuat. Aku baik-baik aja." Mingyu menunjukan cengiran khasnya.

Log In | SVTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang