Part 4

310 51 74
                                    

Ayo gaes! Ramein ceritanya biar seru... wkwkw

#####




BUG!

BUG!

BUG!

   Hoshi memukul setiap mutan yang mendekat ke arahnya, begitupun dengan Seokmin dan Wonwoo. Walaupun mereka memukul dengan gerakan yang takut-takut, tapi bisa dipastikan mereka sudah berusaha sekuat tenaga.

RRGGGHHHH.

   "Wonwoo, awas!" teriak Lycka saat melihat seorang mutan berada dua langkah dibelakang Wonwoo.

BUG!

BUG!

BUG!

PLAK!

   "Wow!" seru Wonwoo saat Seokmin berhasil melompat dan memukul mutan itu, kemudian memberikan sebuah tamparan di pipinya.

   "Harus banget ya ditampar?"

   "Biar puas." celetuk Seokmin dengan cengiran khasnya.

Seokmin dan Wonwoo kembali menyerang beberapa mutan yang menghampiri mereka. Lycka hanya diam memerhatikan dari atas sebuah lemari kecil. Dia hanya tinggal menunggu saat dimana ketiga anak itu berhasil menemukan anggota timnya.

   "Hhhh, aku capek."

BRUK!

SRET!

BUG!

BUG!

Hoshi mendorong, menendang, memukul keras tengkuk mutan itu. Namun, tidak ada yang terjadi. Para mutan itu tetap hidup dan kembali menyerang mereka.

Mereka kelelahan, tidak seperti mutan-mutan yang terus-menerus menyerang mereka itu.

   "Kita harus apa?"

BUG!

Wonwoo kembali menghantam wajah mutan dengan tongkat kastinya.

   "Ish, bakal lama banget kalau gini ceritanya." Lycka menyilangkan kedua tangannya di dada, bersandar ke tembok sambil menyaksikan adegan serang-menyerang di hadapannya.

   "Woi, Lycka! Kamu gak bisa bantuin?" teriak Seokmin ditengah aksi melawannya.

BUG!

BUG!

BUG!

Hoshi terengah-engah. Sekarang, mereka semua benar-benar sudah kehabisan tenaga.

   Wonwoo berpikir sambil terus melawan. "Kita harus ngerencanain sesuatu. Kita bisa mati kalo kayak gini terus."

.

.

.

.

.

.

.

   "Woi, gembul!"

Lycka berjalan melewati celah jendela, memasuki dapur, kemudian melompat dan mendarat tepat di hadapan seorang anak laki-laki yang sedang ketakutan sambil memeluk lututnya.

   "Kyaaaaaa!" anak itu berteriak ketika melihat Lycka mendarat tiba-tiba di hadapannya. "Kamu siapa?"

   "Gak usah banyak tanya. Langsung ke intinya aja. Sekarang, kamu pergi ambil pistol yang ada di lemari bumbu, terus tembakin mutan-mutan diluar lewat jendela itu."

Log In | SVTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang