Part 3

325 53 55
                                    

Sebelumnya ya gaes, ini kan Hoshi, Dikey sama Wonu udah kumpul tuh ya. Terus aku baru keingetan sama eps If yang pas mereka bertiga harus nyelesain misi keajaiban 17%. Kan persis tuh ya mereka bertiga kumpul juga disitu. Wkwkwk.

Ada yang tau gak nih ??

Udah lah, langsung aja ya. Selamat membaca ^^

#####


   "Akhirnya, aku bisa ngerti yang ponsel ini informasiin." Seokmin tersenyum puas.

Hoshi baru saja selesai mengubah pengaturan bahasa di ponsel itu. Setelah dicoba, ternyata memang bisa diubah. Tapi, kenapa tidak pernah terpikirkan oleh Hoshi dari awal ?

   "Pinjem dong." Seokmin mengulurkan tangannya, meminta ponsel yang ada di genggaman Hoshi.

   "Nih." Hoshi menyerahkan ponsel itu. Toh, itu ponsel mereka bersama.

Wonwoo mengamati Seokmin yang terlihat sedang mengotak-ngatik sesuatu.

   "Kenapa cuma kamu yang dapet ponsel itu ?" tanyanya kepada Hoshi yang kembali sibuk memasukan beberapa barang ke dalam tas.

   "Gak tau. Mungkin, ketua ?"

   "Ya, masuk akal juga sih. Kayaknya kamu ketua dari tim kita ini."

   "Tapi, kenapa kita harus kepisah tim sama anak-anak lain ?"

Wonwoo terdiam. Dia sedang mengingat beberapa game online yang sering dia mainkan bersama teman-temannya.

   "Mungkin, kita dibagi-bagi berdasarkan wilayah. Terus, tujuan kita cuma satu, yang entah apa itu." ucapnya.

Hoshi mengangguk-angguk, setuju. Dia memasukan beberapa cemilan yang tanggal kedaluwarsanya masih sekitar sebulan lagi.


Terimakasih karena sudah mengaktifkan mode hidup di dalam perjalanan kalian. Mulai sekarang, perjalanan kalian akan diambil alih oleh salah seorang robot ciptaan kami.

Piiip.

Piiip

Piiip.


Sebuah suara agak keras terdengar dari dalam ponsel itu.

   "Seokmin ? Kamu abis ngapain ?" Hoshi mendekat ke tempat Wonwoo dan Seokmin berada. Dia sudah selesai mengemas barang-barangnya.

Yang ditanya itu malah menggeleng dan memberikan senyum lebarnya, seakan-akan tidak melakukan kesalahan.

Semua mata tertuju pada ponsel hitam yang sekarang ini sedang berubah bentuknya menjadi mirip seperti sebuah radio kecil, lengkap dengan antenanya.


"Halo, namaku, Lycka. Robot kecerdasan buatan versi 2.5."


Semuanya saling tatap. Mereka semua terkejut mendengar hal itu. Ponsel hitam berbentuk pipih yang semulanya adalah benda mati, kini berubah menjadi sebuah robot berbentuk radio kecil, dengan dua buah mata dibagian tengahnya.

   "Kamu, robot ?" tanya Wonwoo memastikan.

   "Ya, aku adalah robot yang akan menemani perjalanan kalian dalam menyelesaikan misi di game ini."

   "Kamu gak jahat kan ?" Seokmin menaruh curiga pada sosok robot kecil di depannya yang bahkan memiliki beberapa kaki kecil seperti laba-laba.

   "Pertanyaannya tidak bisa aku terima."

   "Kenapa ?" tanya Hoshi.

   "Karena itu namanya membocorkan informasi pribadiku. Tugasku hanya membantu kalian mencari informasi untuk bisa sampai ke akhir game."

   "Kalo gitu, coba kasih tau ke kita, dimana anggota tim kita yang tersisa ?" Wonwoo melemparkan pertanyaan yang serius kali ini.

Piiip.

Piiip.

Piiip.

   "Pemindaian selesai. Anggota terakhir tim kalian itu ada di sebuah bangunan restoran yang sudah hancur setengah. Dia berada di dalam dapur, sedang menyelamatkan diri dari beberapa mutan yang ada dibalik pintu dapur itu. Kalian harus segera ke sana !"

   "Ayo, kita berangkat sekarang !"

   Ketiga anak laki-laki itu sudah bangkit dari duduknya, menggendong tas di punggungnya dan menggenggam erat tongkat kasti di tangannya. Mereka semua sekarang sudah siap untuk kembali menjelajahi dunia luar yang belum mereka ketahui sama sekali seluk-beluknya.

Kini mereka siap, dengan ditemani oleh Lycka, anggota baru tim mereka.


*****


   Hoshi menatap sebuah papan yang menunjukan dimana posisi mereka saat ini.

   "Distrik 1 ?"

Wonwoo berdeham, menghilangkan dahak di tenggorokannya. "Itu artinya, teman-teman yang lain mungkin ada di distrik yang berbeda dengan kita."

Seokmin mangut-mangut. Sedaritadi dia sibuk mengamati robot kecil yang setengah menggemaskan dan setengah menakutkan karena bentuk kakinya yang membuat dirinya terlihat seperti laba-laba. Membuat mereka sesekali bergidik ketika melihatnya sekilas.

   "Jangan menatapku begitu, heh !"

   "Abisnya, kamu lucu. Ini kali pertama aku liat robot secara langsung dari jarak deket."

   "Ck. Norak."

Mereka tertawa mendengar penuturan dari Lycka. Setidaknya, perjalanan mereka tidak akan setegang sebelumnya dengan kehadiran robot kecil itu, pikir mereka.

   "Sekarang kita kemana ?" tanya Hoshi.

Lycka menunjuk ke arah kanan dengan salah satu kakinya yang berfungsi sebagai lengan (?)

Karena kehadiran Lycka memang berfungsi untuk membantu perjalanan mereka, jadi mereka langsung mengikuti petunjuk atau perintah apapun yang diberikan oleh robot itu.

Rrrgghhh.

Rrrgghhh.

   Langkah mereka terhenti di depan sebuah bangunan yang memiliki baliho menu makan. Bisa dipastikan, itu adalah bangunan bekas restoran.

Di dalam bangunan itu, terlihat segerombolan mutan sedang berkumpul, mendorong satu sama lain, seperti sedang mengincar suatu hal yang sama.

   "Ini restoran yang kamu maksud ?" tanya Seokmin.

   "Sepertinya, iya."

   "Oke lah. Kalo gitu, kita mulai aksi kita." Hoshi mengangkat tongkat kastinya. Entah alat itu akan berfungsi atau tidak, yang pasti mereka harus menyelamatkan salah satu teman mereka yang ada di dalam sana.

   "Semuanya, ayo serang !"






>>>>>>>>>> TBC

Udah, gak ada note penting.

Maaf ya kalo gak seru :)

Makasih banyak buat yang masih mau nungguin.

See you~

Log In | SVTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang