Story by novitasariati35
Waktu terasa begitu cepat berlalu. Nadya sampai tidak menyadari kapan tepatnya perasaannya terhadap Yudha lebih dari seorang teman. Padahal sebelumnya, ia tidak dekat dengan laki-laki itu sama sekali. Bahkan diluar perkiraannya bahwa seseorang yang ia kenal di Facebook dengan nama Yu Kikuchi adalah Yudha, teman satu kompleks rumahnya. Begitupun dengan Nadya yang memakai foto profil anime dan nama samaran yaitu Nami hingga mereka tidak saling mengenal satu sama lain. Meskipun tinggal di daerah yang sama, mereka tidak dekat sama sekali dan hanya sebatas tahu.
Sudah berlalu satu tahun sejak Nadya mulai dekat dan sering chat-an dengannya lewat aplikasi messenger Facebook. Mereka juga sering menghabiskan waktu dengan bermain game online bersama. Kesukaan mereka hampir sama, suka bermain games. Tahun ini pun Nadya berharap bisa menghabiskan waktu bersama Yudha seperti tahun lalu, pertemuannya yang pertama kali dengan seorang Yu Kikuchi dan bermain kembang api menyambut tahun baru.
Nadya mencoba merealisasikan harapannya dengan mengajak Yudha terlebih dahulu lewat chat. Ia tidak ingin melewati malam tahun baru di rumah dengan bermain games seperti saat ia belum mengenal Yudha. Ia tidak mau diejek lagi oleh adiknya yang telah memiliki gebetan karena hanya di rumah dan bermain games sepanjang hari atau nonton drama.
Yud, malam tahun baru main kembang api sama-sama lagi, yuk!
Satu pesan terkirim. Yudha kelihatan online. Tapi gadis itu masih belum menerima balasan dari Yudha. Memang belakangan ini Yudha sudah kurang cepat membalas pesannya. Tapi Nadya tahu, itu mungkin karena Yudha sedang sibuk dengan tugas akhir semesternya.
***
Nadya terbangun dengan keringat dingin. Ia tidak tahu kapan ia tertidur. Mungkin saat ia mulai mengantuk menunggu balasan dari Yudha. Bunga tidur yang menghampirinya benar-benar membuat ia cemas dan ketakutan. Tapi ia berharap agar itu hanya sekedar mimpi dan tidak berarti apa-apa. Berharap agar yang dimimpikannya tidak terjadi.
Nadya langsung memeriksa ponselnya ketika layar pipih itu sempat menyala sejenak. Ia tidak mematikan ponselnya karena ketiduran. Bukan. Ternyata bukan chat dari Yudha. Pesannya masih belum dibalas. Nadya penasaran, apa tahun baru yang tinggal lima hari ini akan ia habiskan seorang diri di rumah dengan bermain games atau keluar bermain bersama Yudha mengingat Yudha yang sepertinya semakin sibuk.
Sebenarnya mau tahun baru atau tidak, Nadya selalu merasa hari-harinya sama saja dengan biasanya. Bedanya mungkin hanya di tahun lalu, ia dan Yudha yang baru beberapa bulan berteman di Facebook, ketemuan dan main bersama. Awalnya Mira, sahabat Nadya, merasa cemas ketika mendengarnya akan ketemuan dengan orang asing dari Facebook mengingat maraknya kasus orang jahat. Apalagi Nadya mau menemui Yudha sendirian dengan modal nekat tanpa meminta foto laki-laki itu lebih dulu. Tapi karena pada dasarnya Nadya gadis yang keras kepala, ia tetap mau menemui Kikuchi dan mempercayai perasaannya. Ia yakin kalau Yu Kikuchi adalah seorang yang baik hati,
"Menurutmu apa tandanya?" tanya Nadya dari balik telepon mengenai mimpinya kepada Mira.Ia menghubungi Mira untuk menyampaikan kegelisahannya.
"Harusnya mimpi itu kebalikan dari kenyataan. Ya, semoga bukan apa-apa."
Nadya menggangguk setuju.
"Kalau nggak ada kegiatan di malam tahun baru, datang aja ke rumahku. Kita karaoke sama-sama."
"Akan aku pikirkan." Nadya memutuskan panggilan lalu beranjak dari kamarnya. Ia memutuskan untuk membeli beberapa camilan di supermarket untuk persediaan makannya di rumah setelah selesai mandi.
***
"Kenapa gitu, sih?" sebal Nadya sambil meremas bungkusan keripik di tangannya. Minggu pagi hingga siang, dilewati Nadya dengan menonton drama korea sambil makan keripik sebagai camilan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nubar Tahun Baru
Historia CortaCerpen karya keluarga besar komunitas CPBS mengenai Tahun Baru. Plan your future and reach your dream. May this new year will be your step to reach it.