Akhirnya setelah 5 tahun pergi meninggalkan negri kelahirannya Irene kembali menapakkan kakinya di Korea, kota dengan sejuta luka yang akan pasti akan kembali menggoreng nya
Hampir tidak ada yang tahu tentang kembalinya ia ke Korea karena ia memutuskan kontaknya dengan semua orang disini ketika ia memilih untuk pergi, Ia kembali menempati apartemen lamanya bersama anak-anak nya
Dengan ia yang masih berkerja sebagai digital Marketing memudahkan nya untuk mengurus kedua anaknya sendiri lantaran pekerjaan nya hanya membutuhkan koneksi dengan internet dan bisa mengerjakan nya melalui ponsel ataupun laptop
Beruntungnya dulu ia sempat belajar untuk memahami lebih dalam tentang IT untuk mencuri uang dan mengalihkan dana dari ATM Taehyung ke padanya, tak menyangka jika mengetahui itu sekarang jadi berfungsi disaat-saat seperti ini
Hari ini Irene membawa kedua anaknya untuk berjalan-jalan disekitar Gangnam sekaligus menjenguk suho kakaknya yang sudah 5 tahun tidak ia temui
"Kakak?"
Ia memeluk erat pria tersebut seolah-olah ia akan menghilang jika Irene melepaskannya, sampai tak terasa ia pun terisak dalam pelukan sang kakak
"Bagaimana kabarmu Jo? Oppa merindukanmu, kau baik-baik saja kan selama ini?"
Ia menghapus jejak air matanya dan memberi sebuah anggukan kepada suho, kini tatapan Suhoo justru terpaku pada kedua anak kecil yang sedari tadi berdiri dibelakang Irene, ia berfikir jika mungkin anak-anak itu berusia 4 atau 5 tahun wajahnya memiliki banyak kemiripan dengan adiknya
"Joo apakah mereka?"
Suho menatapnya dengan tatapan terharu bahkan, ia dapat melihat air mata Yang siap keluar kapanpun dari pelupuk mata sang kakak
"Nee mereka anakku, jeni dan Jeno"
Tanpa pikir panjang suho memeluk erat kedua anak tersebut dengan air mata yang sudah tidak bisa ia tampung lagi, ia merasa dirinya tidak berguna bagaimana bisa ia membiarkan adik semata wayangnya melahirkan dan membesarkan kedua anak ini seorang diri di luar negeri? Ia memang benar-benar tidak berguna
"Kalian sudah besar ya, kalian mirip sekali dengan Jo sewaktu kecil"
Suho membelai lembut kepala jeni dan Jeno, menginggat kembali saat-saat kebersamaan nya dengan Irene ketika mereka masih kecil
"Suho ajhussi?"
Jeni melihat kearah Irene dengan tatapan bertanya lantaran pria asing ini langsung memeluk nya dengan sang adik
"Hmm dia kakaknya eomma, paman suho"
Jeni dan Jeno langsung tersenyum bahagia dan menerjang suho dengan pelukan hangat
"Jeno dari dulu ingin lihat paman"
"Jeni juga katanya eomma paman tampan"
"Jinjja eomma mu berkata jika paman tampan?"
Suho mencium puncak kepala kedua anak yang kini tengah ada dipelukkan nya dengan penuh haru bahkan sedari tadi air matanya tak kunjung berhenti keluar
"Eomma sering bilang jika eomma rindu paman"
Suho semakin memeluk erat kedua anak tersebut untuk mengutarakan kesakitan nya, selama 5 tahun ini telah melewatkan banyak hal termasuk tumbuh kembang kedua keponakannya ini
"Oppa harus banyak makan, nanti aku akan sering-sering kesini untuk membawakan oppa makan"
"Araseo tapi jangan sering-sering bawa mereka kesini, disini tidak baik untuk tumbuh kembang mereka"
Suho mengacak-acak rambutnya dengan senyuman yang sangat bahagia, baru kali ini semenjak kedua orang tua mereka meninggal Irene melihat kakaknya tersenyum dengan sangat bahagia
KAMU SEDANG MEMBACA
Gone.-vrene
Fanfiction[END] Aku tidak apa-apa jika kau tidak memiliki cinta sebesar aku mencintaimu karena hati manusia memang dapat berubah-ubah seiring berjalannya waktu, dan jika pun kali ini kau menyakitiku aku pun juga akan tetap tidak apa-apa karena seperti itulah...