21. Daddy?

830 84 47
                                    

"ya Taehyung-ah angkat dulu ponselmu berisik sekali!"

Jimin berjalan malas kearah pantry dapurnya untuk meraih ponsel Taehyung yang tertinggal disana ketika sedang mengambil minum tadi

"Ini nomer tidak dikenal!"

Taehyung malah kembali melempar ponselnya kearah sofa saat melihat nomer itu kembali menghubungi nya sejak 1 jam lalu, dan memilih kembali bermain bersama haneul anak Jimin

"Taehyung angkat lah dulu siapa tau penting"

Kali ini rose yang datang sambil membawa camilan berupa biskuit cokelat kesukaan putrinya yang baru saja di belikan Taehyung, ia memang senang sekali menghabiskan waktunya untuk bermain bersama haneul putrinya Jimin semenjak anak itu lahir lantaran terlalu kesepian dirumahnya lagipula Taehyung juga memang suka sekali dengan anak kecil

Taehyung memberikan haneul kepada Jimin namun sebelumnya ia sempat mencium kedua pipi gembil milik anak perempuan itu dengan gemas

"Ikut appa dulu oke"

"Oke uncle"

Ia kembali mencium pipi gembil itu sebelum meraih ponselnya yang kembali meraung-raung

"Nee yob-"

"Ah apa ini dengan Taehyungssi? Aku ingin memberi tahu jika jeni sakit, dia-"

"Aku kesana sekarang!"

Taehyung langsung mengambil kunci mobilnya dan sangat terburu-buru memakai sepatunya, membuat rose dan Jimin, Binggung melihat nya

"Tae apa yang terjadi?"

"Jeni sakit aku harus ke sekolah sekarang"

Setelah itu Taehyung benar-benar pergi meninggalkan apartemen Jimin dan memacu mobilnya sampai melebihi kecepatan rata-rata beruntung jalanan pagi ini cukup lenggang dan tidak ada polisi yang berjaga sehingga ia bisa langsung cepat sampai di sekolah jeni dan Jeno

Hal pertama yang dilihatnya ketika memasuki ruang UKS adalah jeni yang terbaring lemah dengan wajah yang memerah, dan ketika ia menyentuh keningnya, Taehyung langsung terkejut karena suhu tubuhnya panas sekali

"Taehyungssi akhirnya anda datang! Aku binggung harus menghubungi siapa lagi aku tidak memiliki nomer ibu mereka"

Ucap seorang guru muda yang menghampiri mereka dengan keadaan panik juga, beruntung kemarin sewaktu Taehyung menjemput mereka ia sempat bertukar nomor telepon dengan guru muda ini

"Apa yang terjadi!"

"Ka-kami tidak tahu ta-"

Semua guru-guru itu terlihat ketakutan dan hanya mampu menundukkan kepalanya karena takut dengan tatapan Taehyung, ya mereka semua tahu siapa pria ini sekali saja pria ini mengatakan sesuatu tentang sekolah ini maka habislah riwayat mereka

"Sial demamnya tinggi sekali!"

Taehyung tak ingin berlama-lama ketika ia tiba-tiba membawa jeni kedalam gendongannya untuk dibawa ke rumah sakit, jeni tidak mengatakan apapun ketika ia menggendongnya ia hanya sedikit merintih sakit hanya itu yang ia dengar

Namun ada hal lain yang membuatnya semakin menggila ketika jeni tiba-tiba sulit bernafas seperti orang yang terkena asma ketika mereka masih berada diperjalanan menuju rumah sakit

Tangannya sampai berkeringat dingin saat terus memacu mobilnya dengan cepat mungkin agar jeni dapat mendapatkan penanganan secepatnya

"Tidak jeni!"

Gone.-vreneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang