25.gone

756 88 37
                                    

Setelah selesai sarapan bersama mereka Taehyung memilih untuk menunggu Irene diruang keluarga yang tertutup agar jeni dan Jeno tidak mendengar apapun yang akan mereka bicara setelah ini

"Minumlah aku tau kau masih pusing"

Taehyung tersenyum hangat ketika Irene akhirnya datang dan meletakkan segelas teh hijau hangat untuknya

"Terimakasih untuk ini dan semalam, maaf aku pasti merepotkan mu karena malam-malam datang"

"Kau memang merepotkan saat sedang mabuk, maka dari itu jangan minum lagi seperti semalam"

Irene mengucapkannya kelewat santai ketika melihat Taehyung mulai meminum teh buatannya sedikit demi sedikit karena masih agak panas

"Jungkook mengirim undangan pernikahan kalian ke kantorku"

Seketika pandangan Irene langsung kosong namun ia kembali menetralkan suasana hatinya saat kembali mencoba bersuara

"Aku tidak mengira dia akan segila itu, lalu apa kau akan datang? Ku harap tidak karena jika bisa aku juga tidak mau datang"

Bahkan disaat-saat seperti ini Irene masih mencoba untuk bercanda? Oh ayolah ia hanya ingin menghilangkan kecanggungan ini lagipula dari candaan nya saja ia seolah-olah sudah mengungkap segalanya, segala penolakannya

"Kau benar aku memang tidak akan datang tapi bagaimanapun juga Jungkook adalah adikku dan setelah ini kau juga akan menjadi adikku aku akan tetap memberi kalian hadiah nanti"

Sebisa mungkin Taehyung tetap tenang saat nafasnya mulai kembali tercekat di tenggorokan

"Aku akan tetap mencintaimu"

Tepat saat Taehyung melihat kearah Irene, gadis itu sudah menitihkan air matanya dengan tatapan pilu

"Aku juga akan tetap mencintaimu, tapi kau tau ren ini sulit untukku kita sudah bersama sangat lama dan kali ini kau menikah dengan adikku itu sulit ren"

Tangan-tangan rapuh itu mencoba untuk menghapus air matanya gadisnya dengan logika yang terus memberontak menjauh, ia terus mengais-ngais harapan yang nyatanya sudah berujung

"Dua hari lagi hari pernikahan mu dengan Jungkook, besok aku akan pergi"

"Aku tahu aku juga tidak bisa menahan mu untuk pergi, tapi bisakah kau berjanji satu hal padaku agar aku bisa hidup tenang setelah ini?"

Taehyung mengangguk singkat sesaat sebelum Irene meraih rahangnya dengan tangan bergetar

"Kau harus hidup bahagia setelah ini"



🥀


Dulu sewaktu Taehyung masih kecil ia sering sekali bermanja-manja dengan ibunya yang selalu membelai lembut kepala nya saat ia menidurkan dirinya diatas pangkuan ibunya, ia akan mengadu apapun dan bercerita apapun, sudah sangat lama sejak terakhir kali ia bermanja-manja dengan ibunya namun kali ini ia rindu berkeluh-kesah dengan ibunya

"Kau tau? Kenapa aku tidak pernah menjodohkan mu dengan perempuan manapun meskipun banyak dari teman-teman ku yang sangat ingin putri nya menjadi menantu keluarga ini?"

Nyonya Kim mencoba mencairkan suasana hening diantara mereka karena sedari tadi Taehyung hanya berdiam diri tak ingin berkata apapun meskipun ia tahu jika putranya ini sangat ingin mengatakan sesuatu

"Aku tahu kau sangat mencintai gadis itu meskipun dia telah menyakitimu dan ya aku tahu gadis itu pergi dengan keadaan hamil, aku banyak berfikir untuk kembali menikah kan mu karena aku juga perempuan, aku juga memikirkan bagaimana jika anak itu anakmu? Dan mereka akan tumbuh besar tanpa ayah? Kupikir aku tidak sejahat itu memaksa mu untuk menikah lagi"

Gone.-vreneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang