27. family (epilog1)

1K 100 38
                                    

Irene menuruni tangga mansion dengan sangat berhati-hati dibantu oleh nyonya Kim selaku ibu mertuanya yang sangat hawatir kepada menantunya yang kini tengah hamil besar ya kandungan Irene sekarang memang sudah menginjak 8 bulan dan dokter juga sudah berkali-kali mengingatkannya untuk tidak terlalu kelelahan

"Kau yakin mau datang kesana? Biar eomma temani ya?"

Irene menggeleng lembut

"Tidak apa-apa eomma aku bisa, eomma dirumah saja"

"Eomma tetap tidak tenang kau hamil besar tunggu saja sampai Taehyung pulang"

"Eomma jika menunggu Taehyung bisa-bisa nanti acaranya keburu selesai, tidak apa-apa aku bisa kok aku takut Jeno kecewa karena tidak ada orang tuanya yang datang untuk mendukungnya"

Akhirnya nyonya Kim mengalah dan membiarkan menantunya itu pergi bersama supir nya untuk menuju ke sekolah cucu keduanya Jeno, tidak terasa ya memang waktu cepat sekali berlalu sampai tidak sadar jika sekarang si kembar sudah berumur 9 tahun dengan Irene yang sedang mengandung adik mereka

Ya awalnya Taehyung memang Ingin cepat-cepat menambah momongan tapi karena kalian tahu bagaimana posesif nya jeni? Dia terus menangis dan merajuk jika sudah membahas soal adik baru dan setelah bertahun-tahun akhirnya anak itu mau juga punya adik

Irene terus mencoba menghubungi ponsel suaminya yang hanya berdering dan tidak diangkat, sebenarnya kemana sih Taehyung? ia sudah berjanji jika ia akan datang ke perlombaan basket putranya karena melarang Irene datang dengan alasan tidak mau istrinya kelelahan tapi sekarang ia malah lupa dengan janjinya

"Hana apa Taehyung ada di kantor?"

Irene sudah sangat kesal sampai-sampai ia menghubungi bagian resepsionis kantor suaminya

"Maaf nyonya Kim, tapi tuan Kim sedang mengadakan rapat penting dengan klien dari Amerika siang ini bersama sekertaris park"

"Baiklah terimakasih, tolong sampaikan jika meetingnya sudah selesai cepat pergi ke sekolah Jeno"

"Nee nyonya Kim"

Akhirnya mobilnya sampai di sekolah putranya yang cukup ramai dengan siswa-siswa dari berbagai sekolah lainnya yang sedang berkumpul

"Wahh cantik sekali!"

"Yakk kakak nya siapa itu!"

"Gila dia Bae Irene ibu ku dulu sangat mengidolakan nya!"

"Heii itu ibunya Jeno! Wow!!"

"Wahh cantiknya ibunya pantas saja jeni cantik"

Beberapa siswa-siswa disekitarnya mulai berbisik-bisik tentangnya namun ia lebih memilih mengabaikan nya untuk mencari kedua anaknya  yang entah ada dimana, teryata perlombaan nya belum dimulai beruntung sekali padahal ia sudah takut sekali mereka akan marah karena ia terlambat datang

"Eomma!"

Jeno&Jeno  berlari di ikuti teman-teman nya yang kini sudah mengenakan seragam basket mereka, jeni juga telah siap dengan kostum cheerleader langsung memeluk ibunya dan mencium pipinya

"Eomma tidak terlambat kan?"

"Tidak belum dimulai kok eomma"

Irene mengacak-acak rambut mereka lantaran gemas ketika mereka memeluknya dari samping ya karena sekarang perutnya sudah sangat besar jadi tidak mungkin kan jeni&Jeno  memeluknya dari depan?

Gone.-vreneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang