"bagaimana keadaan mu?"
Jimin meletakkan beberapa buah-buah an diatas nakas samping brangkar rumah sakit yang saat ini tengah Jungkook tempati, akibat pukulan brutal Taehyung beberapa hari yang lalu Jungkook memiliki beberapa cedera serius ditubuhnya
"Ya jauh lebih baik"
Cukup terkejut saat tiba-tiba Jimin datang untuk mengunjunginya padahal saat terakhir kali mereka bertemu juga tidak berakhir baik, Jimin terus memandang kosong dirinya dengan tatapan dalam
"Aku tidak tahu harus berbicara apa padamu, apa perlu aku ucapkan selamat?"
Jungkook tertawa hambar dengan sangat angkuh, apa itu tadi sebuah sindiran untuknya?
"Simpan saja selamat mu untuk hari pernikahan ku Minggu depan Hyung"
Rahang Jimin mengeras dengan tatapan marah, mencoba menahan diri untuk tidak memukul wajah Jungkook yang baru saja sembuh ini
"Apa Irene sudah tahu perihal Yeri?"
" Bahkan Dunia tidak perlu tahu soal Yeri"
"Apa maksudmu!? Brengsek bahkan kau sudah menghamili nya!?!!!"
Jimin tak habis pikir dengan Jungkook yang akhir-akhir ini selalu melakukan hal-hal yang diluar logika manusia sebagai sesama saudara, ia terus saja berlaku egois untuk menyenangkan dirinya sendiri tanpa memikirkan ataupun peduli dengan perasaan orang-orang yang sebenarnya sudah ia lukai
"Dan irene sudah melahirkan anakku! Sudahlah lah Hyung jangan ikut campur urusan rumah tangga ku setelah ini! Entah itu Irene ataupun Yeri akan ku pastikan mereka akan mendapatkan hak yang sama"
Jungkook dapat mengendalikan diri nya seperti air yang mengalir seolah-olah bukan masalah besar jika seandainya ia harus memiliki 2 istri dimana mungkin salah satunya akan terlihat seperti wanita simpanan
"Kau benar aku tidak punya hak untuk ikut campur tapi bisakah kau perlakukan Yeri seperti kau memperlakukan Irene? Kau harus benar-benar menepati janji mu untuk menyamaratakan mereka Jung"
Jimin tidak memiliki kekuatan apapun untuk menentang pernikahan Jungkook dengan Irene yang bahkan sudah dipastikan akan terlaksana Minggu depan bahkan undangan nya saja sudah dikirim sampai ke rumahnya Jimin sampai heran sendiri kapan Jungkook mempersiapkan semuanya sampai sematang ini
"Baiklah bagaimana jika kita ganti topik saja Hyung? Ngomong-ngomong bagaimana keadaan Taehyung?"
Semua orang yang pasti melihat dan mendengar semua untaian pertanyaan Jungkook barusan pasti dapat mengira jika itu bukanlah sebuah pertanyaan tapi ejekan
"Yang jelas tidak lebih baik darimu! Kau bahkan mengirim undangan pernikahan kalian ke kantor dan bahkan rumahnya Jung!"
"Memang itu tujuan ku! Hahahaha"
🥀
Semua sudah berubah sejak hari itu, hari dimana semuanya sudah terungkap jika memang dirinya dan Taehyung sudah jelas-jelas tidak memiliki kekuatan yang kuat untuk bersama lagi, ketakutannya benar-benar menjadi kenyataan sekarang atau memang Tuhan memang sedang menunjukkan jika memang dirinya bukan perempuan yang pantas untuk Taehyung?
Jeni sudah sembuh yang kembali pulang ke apartemennya setidaknya rumah ini menjadi sedikit berwarna dengan kehadiran jeni dan Jeno yang kadang berdebat saat memperebutkan mainan ataupun makanan kesukaan mereka
Hidup Irene sangatlah terasa hampa kali ini, rasa-rasanya lebih sesak daripada bercerai dengan Taehyung 5 tahun lalu
"Eomma paman Jungkook datang"
KAMU SEDANG MEMBACA
Gone.-vrene
Fanfiction[END] Aku tidak apa-apa jika kau tidak memiliki cinta sebesar aku mencintaimu karena hati manusia memang dapat berubah-ubah seiring berjalannya waktu, dan jika pun kali ini kau menyakitiku aku pun juga akan tetap tidak apa-apa karena seperti itulah...