Kalian tau ngak sih? Kadang tuh autor kangen loh sama ke uwu'an nya Tae sama Irene kaya udah lama gitu ya mereka kepisah jadi kangen manja sama posesif nya Tae ke Irene huhu🥺 kalo misalnya Tae punya cewe Laen pada setuju ngak nih?🙉
"begini, begini, begini"
"Ahh salah eomma can you help me use my tie"
Jeno berjalan kearah ibunya yang sedang sibuk mengepang rambut jeni sambil membawa dasi ditangannya, wajahnya nampak kesal lantaran telah berkali-kali mencoba untuk membuat simpul dasi yang baik dan benar tapi selalu salah
"Hmm bawa kemari"
Ia meraih Krah pakaian Jeno dan mulai memakaikan nya dasi dengan benar
"Aku sudah coba berkali-kali tapi selalu jelek hasilnya eomma"
"Benarkah? Nah sekarang sudah jadi"
Ia menatap wajah Jeno selama sesaat, rasanya sangat ngilu jika harus menginggat nya lantaran wajah Jeno yang seperti miniatur nya, bukan hanya wajahnya tapi juga sikapnya, Jeno adalah anak yang memiliki wajah dingin dan jarang tersenyum namun sebenarnya jeno adalah anak yang periang dan manja
"Lihatlah kenapa dasinya tidak mau rapi? Padahal aku sudah mencobanya berkali-kali"
Ia menggelengkan kepalanya untuk menghilangkan semua bayangan itu, sekarang yang harus ia pikirkan adalah kebahagiaan kedua anaknya tidak ada waktu untuk menginggat masa lalunya
"Nah sudah selesai ayo kita sarapan sekarang"
"Nee"
Setelah selesai membantu kedua anaknya untuk bersiap-siap kini saatnya mereka untuk sarapan, pagi ini Irene memasak bibimbap sebagai menu sarapan mereka
"Jeni sayuran nya jangan dibuang, kau harus makan sayur nak"
Ia menggelengkan kepalanya saat melihat putrinya malah menyingkirkan sayuran di piringnya, Jeni adalah anak yang sering pilih-pilih makanan apalagi jika sudah soal sayuran, ia paling anti memakannya jika tidak irene yang memaksanya
"Aku tidak suka sayur eomma tidak enak"
"Enak kok kata siapa tidak enakk hmmm"
Jeno dengan lahap menyantap nasi mengganggukan sayuran di piringnya
"Jen kau tahu sayur itu baik untuk masa pertumbuhan anak seumuran kalian"
KAMU SEDANG MEMBACA
Gone.-vrene
Fanfiction[END] Aku tidak apa-apa jika kau tidak memiliki cinta sebesar aku mencintaimu karena hati manusia memang dapat berubah-ubah seiring berjalannya waktu, dan jika pun kali ini kau menyakitiku aku pun juga akan tetap tidak apa-apa karena seperti itulah...