Please Don't Cry

849 98 12
                                    

Happy Reading

Voment

Sorry for typo

The Secret Memory Of Love


Perlahan Seokjin melepaskan pelukan Jungkook dan kini menatapnya dengan sorot mata berkaca-kaca dan kebingungan juga ketakutan.

Mereka masih dalam posisi berhadapan dengan saling memandang.

"Ada apa denganmu?" begitu khuatir Jungkook pada Seokjin.

"A-aku se-sebenarnya siapa?" pertanyaan Seokjin membuat Jungkook terdiam sorot mata penasaran dan khuatir berubah menajdi sorot mata ketakutan dan bingung.

Dan ketika ia bertanya pada pemuda tersebut, ia hanya mampu terdiam tanpa bisa menjawabnya. Ia hanya tak ingin terus menerus membuat sebuah kebohongan yang akan semakin menyakitinya. Tapi apalah daya, jiwa ini memang lemah, lemah tanpanya jikalau ia sampai benar pergi dari sisi pemuda tersebut.

Jadi ketika ia selalu bertanya "siapa dirinya" yang bisa pemuda itu lakukan adalah terus membuat sebuah kebohongan yang nantinya akan sangat menyakitkan.

Jungkook menatap wajah istri cantiknya dengan kedua tangan yang memegang erat pundak sang istri.

"Kenapa dan ada apa sebenarnya?"

Seokjin terus saja menangis dengan pandangan putus asanya, "a-aku hiks.. Aku tidak dapat mengingat semuanya hiks.."

Gadis tersebut hanya mampu menundukan pandangannya sedih, seberapa keras ia mencoba mengingat apapun tentang dirinya tapi tak pernah menemukan apapun ingatan yang ia inginkan.

Melihat wajah orang terkasihnya begitu sedih dan putus asa membuat Jungkook begitu tercubit dan sakit. Ia membawa Seokjin ke dalam pelukannya sangat erat.

"Tidak apa. Tidak apa jika kau tidak bisa mengingat apapun. Saat semenjak kita bertemu lagi ketika saat kau membuka mata untuk pertama kali ketika terluka waktu itu ingatanmu yang baru yang akan selalu kau ingat. Jadi... Tak perlu berusaha untuk mengingat apapun yang membuat kau bersedih Seokjin" jelas Jungkook jujur saja melihat Seokjin begitu putus asanya dan menangis karena tak mengingat apapun membuatnya begitu sakit.

"T-tapi..."

Jungkook melonggarkan pelukannya menatap kearah manik coklat mandu yang berair. Ia menghapus air mata yang terus turun dengan ibu jarinya.

"Mulai sekarang mari kita buat kenangan dan ingatan yang baru. Hanya berisi aku dan kamu semua ingatan yang membuatmu bahagai" Jungkook tersenyum teduh, melihat dan mendengar apa yang suaminya katakan membuat Seokjin sedikit tenang dan mengangguk lalu kembali memeluk Jungkook erat.

Pemuda tersebut mengelus halus surai hitam legam sang istri sayang, mencium pucuk kepala sang istri, menyesapi harum khasnya yang menenangkan. Bagaimanapun caranya Jungkook hanya ingin Seokjin cukup dengan ingatan saat ini, ia bersumpah akan membuatnya bahagia dengan ingatan yang baru.

'Maafkan aku, tapi kau terlalu berharga untuk diriku. Semoga suatu saat kau mengerti' batin Jungkook.

The Secret Memory of Love (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang