Epilog

1.7K 129 53
                                    

Happy reading

Voment

Sorry for typo

The Secret Memory Of Love

Pagi sekali pukul 4 Jeon Jungkook sudah terbangun dari tidurnya. Pergi ke pelabuhan untuk ikut menangkap ikan pagi ini bersama para nelayan lainnya.

Sudah dua bulan lebih Jungkook bekerja di pelabuhan, ia bekerja sebagai pengangkut ikan di sana. Lalu jika sudah siang akan bekerja di kedai milik sahabatnya Park Chanyeol.

Jungkook juga sudah dua bulan tinggal di daerah Jung-gu di sebuah flat sederhana yang berisikan satu kamar tidur, dapur kecil dan kamar mandi. Ia meninggalkan segala kemewahan yang ia punya dan bekerja pada orang lain. Sebelumnya Jungkook sudah menyerahkan tanggung jawab perkebunan pada sepupunya, Min Yoongi. Pemuda itu pikir itu yang terbaik, Jungkook hanya sedang bersembunyi dan menenangkan dirinya.

Duduk di sebuah kapal memandang langit dengan warna yang begitu indah, matahari nampak malu-malu mengintip untuk menyambut pagi.

Seindah apapun pemandangan yang bisa Jungkook lihat tidak akan mampu membuat hatinya menghangat. Saat ini ia nampak sedih dan selalu merasa kekosongan. Bukan tapa sebab, Jungkook hanya sedang merindu. Merindukan wanita yang kini menempati ruang kosong dihatinya. Penyemangat hidupnya yang selalu ia dambakan kehadirannya, disampingnya.

Tapi meski hatinya merindu begitu dalam tetap saja ia masih dalam pendiriannya yaitu mengghindar.

Meski Jungkook menghindari Seokjin, ia tidak serta merta pergi begitu saja. Diam-diam pemuda tersebut selalu menghubungi nomor Seokjin dengan nomor tak dikenal hanya untuk mendengar suaranya. Setiap minggu mengirimkan sebuket bunga sebagai permintaan maafnya selama ini. Lalu tak lupa nafkah yang harus ia penuhi sebagai seorang suami.

Jungkook rela kerja pagi pulang pagi demi mendapatkan banyak uang untuk ia kirim ke rekening Seokjin. Ia hanya bisa melakukan itu ia harap Seokjin selalu bahagia meski ia tidak berada di dekatnya lagi.

Tak tahukan Jungkook definisi kebahagiaan itu bukan hanya tentang sebanyak apa kau memberikan materi pada orang yang kau cintai. Melainkan saling melengkapi dan menerima semua kelebihan dan kekurangan.

Berkali-kali Jungkook berpikir apakah semuanya sudah benar atau belum. Ia ingin mengakhiri drama ini tapi hatinya selalu belum siap, ia begitu takut ketika bertemu dengan wanita yang amat ia cintai.

Takut jika wanita itu lebih memilih pemuda lain dibandingkan dengan dirinya. Jungkook belum siap ia begitu mendambakan sosok Seokjin yang akan selalu menemaninya sampai tua nanti. Oleh karenanya ia memilih mengasingkan diri dan menghilang demi sebuah ketenangan dan berpikir. Tapi tak serta-merta membuatnya mengambil keputusan juga.

Sepanjang malam tidak bisa tidur, pikirannya hanya dipenuhi oleh wanita tersebut sang istri cantiknya.

Sampai pagi ini Jungkook pergi ke pelabuhan ia pikir dengan bekerja dapat menghilangkan pikirannya yang hanya tertuju pada wanitanya.

Bekerja sekeras apapun tak akan pernah merubah kenyataan bahwa dirinya selalu terpaku pada satu ingatan yang menyesakkan baginya. Terkadang Jungkook sering menangis sendirian duduk di pinggir pantai memandangi langit, membayangkan mendapatkan pelukan hangat dari wanitanya meski hanya dalam ilusinya semata.

Terlalu lelah ia ingin mengakhiri semuanya, Jungkook harus siap dengan semua apapun keputusan Seokjin nanti. Maka dari itu pagi ini ia bekerja mengantar barang ke kedai milik Park Chanyeol lalu setelahnya ingin pulang ke rumah di perkebunan menemui kakak sepupunya.

Mengendarai mobil pickup membawa banyak keranjang hasil tangkapan laut dan memarkirkannya di belakang kedai. Jungkook mendesah lelah, pinggangnya sakit selalu mengangkat barang-barang berat bahkan baru satu minggu yang lalu lengannya terkilir karena salah mengangkat beban.

The Secret Memory of Love (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang