prolog

3.1K 400 139
                                    

rules baca buku aku gampang banget gais
vote
comment
dan follow
dan rules yang paling wajib adalah jangan tungguin untuk updatean chapter selanjutnya
hehjeje


























biasanya, sore hari di hari weekend itu jadi waktu yang pas buat jalan iseng ke taman kota. suasananya kan lumayan bikin cozy buat sekedar me time.

duduk santai di kursi panjang yang tersedia, airpods terpasang, play beberapa lagu acak yang udah dibikin playlist, ada novel romansa di tangan.

engga ada yang menemani, total sendirian. bukan suatu perkara besar buat eunha,

ya, seenggaknya satu detik sebelum benda bulat yang biasa disebut bola itu membentur keras kepalanya dari arah belakang sih dia masih baik-baik aja, tadinya.


setan, ini sakit banget.

umpatan dalam hati, gadis berhelaian sebahu itu pejamin mata, menarik nafas panjang sekali. bola tadi menggelinding jauh ke depannya.

demi tuhan mau marah.



"aduh, sorry. lo ngga apa-apa, kan? jangan nangis."

eunha angkat kepala perlahan sambil buka matanya. ada suara manusia yang ngga tau dari mana munculnya ini tiba-tiba ada di depan.

ya gimana ya, orang ini ngomong gitunya sambil tangannya elus-elus kepala dia, kerasa banget kalo itu gerak reflek karena ngerasa bersalah.

tapi, bro. anu, kok ganteng banget ya.

hampir ngelamun, engga lama tapi, ngga sampai ke tahap ada seseorang yang melambai-lambaikan tangannya ke depan muka buat sadarin, engga, gak selama itu.




"sorry banget, gue ngga sengaja. sakit banget ya?"


mau deskripsiin sebentar manusia yang ada di depan eunha sekarang;

cowok, tinggi, mungkin sekitar 180 senti, kulitnya putih, pakaiannya olahraga lengkap, kaos lengan pendek. rambutnya acak, keringat lumayan banyak yang mengucur, tapi anehnya malah wangi banget.

otak eunha sempat berkelakar; ini orang parfumnya diminum kali?




"ck, kan udah gue bilang gue ngga mau jadi smasher goblok!"

eunha berjengit sedikit, orang ini teriak ke arah teman-temannya yang ketawa-ketawa di belakang sana, lumayan jauh dari tempat dia, ada lapangan volley.

iya, tadi eunha dicium mesra bola volley.

terus atensi si pemuda balik lagi ke eunha yang masih mendongak buat tatap,

"kepala lo..."

"oh, ini." eunha elus belakang kepalanya sebentar, tadi sempat dielus orang lain duluan. "ngga apa-apa, pusing doang dikit, nanti juga ilang."

"syukur deh, sorry banget ya, engga sengaja. kalo kepala lo ada apa-apa nanti kesini aja, gue sering olahraga disini."

eunha cuma angguk gamang, telak sekali salah fokus karena cowok tadi kasih dia senyum manis setelah berlari ambil bola dan balik  ke teman-temannya yang ada di lapangan,

gadis itu menoleh ke belakang, tatap punggung si pemuda yang semakin menjauh,


nama punggungnya 'Jeon', dan angka 97 yang dicetak besar tepat terletak di bawahnya.









"apaan sih goblok, suka pada pandangan pertama? picisan, wleek."

monolog, eunha bergidik ngeri.























ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ
typing beda, narasi juga mungkin kerasa beda
maap ya dah lupa caranya

anw, happy new year everyone!
semoga tahun ini banyak hal baik-baiknya.

Jeon.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang