Ternyata buku ini ada 2 judul yang sama partnya 'Ketemu lagi' anjir ada 2 baru sadar 😭
50+ comments 🤝
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Eunha memperhatikan bangunan gedung di depannya, cukup sederhana, mungkin sekitar ada tujuh lantai.
"Gue tinggal di flat. Jangan kaget kalo nanti pas masuk ngerasa sempit," Jeon ketawa kecil diakhir.
Taro helm di atas motor, ajak Eunha untuk masuk gedung dan lift yang dituju. Eunha gak menanggapi, beralih ikut mengekor punggung Jeon.
Omong-omong, Eunha setuju untuk menunggu di tempat cowok itu.
Gak ada maksud lain, dan Eunhapun tau Jeon gak ada niat lain, semua demi keefisienan waktu.
Bonus jadi tau kan tempat tinggal Jeon, dan menimbulkan beberapa pertanyaan yang muncul dalam hati.
Mereka masuk ke dalam lift, hanya ada keduanya, hening mengisi. Jeon tekan tombol tujuh, Eunha gak sengaja liat.
Rasa canggung seolah membelenggu, Eunha mati gaya saat pada akhirnya tiba juga di depan pintu tempat tinggal Jeon, Eunha mengalihkan pandangan reflek saat cowok itu mulai tekan beberapa angka password. Gak mau tau lebih banyak,
Jeon beralih menatap gadis di belakangnya, "Masuk?" Tawarnya ragu-ragu,
Eunha mengangguk sedikit, dan impresi pertama yang dia dapati adalah; flat Jeon tidak begitu sempit seperti yang dibilangnya tadi, bahkan keliatan bisa ditinggali tiga orang, dan ini terlalu rapi untuk seukuran tempat tinggal lelaki.
"Duduk dulu, Na. Gue ambil minum,"
"Oke."
Eunha duduk dan masih memperhatikan seisi flat Jeon, membuat jejak-jejak pandang di setiap sudut.
Cat rumahnya dominan berwarna abu gelap, khas tempat tinggal cowok.
Jeon membawa segelas jus jeruk, ditaro di atas meja depan Eunha.
"Rumah lo rapi banget,"
"Iya? Syukur lah. Gak malu-maluin,"
"Lo suka bersih-bersih?"
"Gak,"
Eunha berkerut kening, "Oh, gak ada waktu buat ngeberantakin, ya?"
"Tepat. Gue jarang di rumah,"
Kehidupan Jeon memang banyak dihabiskan di luar, tipikal pemuda seumurannya sih.
"Bytheway, lo tinggal sendiri?"
"Ya,"
"Orang tua lo?"
"Dari keluar sma emang udah gak tinggal di rumah,"
"Kenapa?"
Pertanyaan total reflek, Eunha menyesal dan tersadar, itu terlalu privasi. Jeon bahkan gak menanggapi, hanya sekedar senyum kecil dan pamit undur diri untuk mandi sebentar.
Aduh, tolol.
;
Waktu berjalan gak terasa kalo dibawa nonton movie, memang.
Iya, pada akhirnya nonton lagi pilihannya, mereka keluar dari bioskop sore hari.
Dan ada satu pemandangan yang cukup mengejutkan, keduanya bahkan masih berpegangan tangan, saling menautkan jemari. Di menit-menit akhir movie Jeon memberanikan diri, dan telak gak ada penolakan.
Eunha rasanya mau meledak bahagia, hehe.
Bahkan sedari tadi gak berhenti memperhatikan genggaman tangan mereka sambil tersenyum malu-malu,
Jeon melirik sebentar dan sadar.
"Kenapa diliatin terus?"
Eunha di samping reflek mendongak tatap Jeon yang menjulang, sementara cowok itu fokus lurus liat depan, posisi mereka masih jalan kaki keluar mall, ya.
Eunha menggeleng antusias, "Gak apa-apa, aku suka tangan kamu,"
"Apa yang disuka?"
"Tangan kamu besar,"
"Tapi kasar, kan?"
"Hangat."
Kali ini Jeon yang gak mampu untuk sembunyikan senyuman. Rasa gemas dengan gadis di sebelahnya.
Jeon melihat arloji di pergelangan tangannya yang bebas,
"Bentar lagi jam makan malam, mau sekalian?"
"Boleh, tapi gak mau disini,"
"Dimana?" Suara Jeon disini dua kali lipat lebih halus dari biasanya,
Salah fokus sedikit, itu kalo tinggal diselipin kata 'sayang' dipastikan Eunha sukses dapati dirinya mencair, hiperbola dasar.
Sampai di parkiran, pegangan tangan mereka dilepas. Eunha berpikir sejenak untuk latar selanjutnya bakal dimana, Jeon sabar tunggu.
"Kalo ke pantai kaya waktu malam tahun baru, kejauhan gak?"
"2 jam. Tapi aku ngebut,"
"Aku suka kebut-kebutan,"
"Hahaha, oke. Kalo kamu gak keberatan."
"Gak sama sekali."
Eunha ingat disana ada restoran seafood dan ada beberapa mini bar juga yang bisa buat chillin', bonus pemandangan pantai yang bikin sejuk.
Ulur waktu sama sekali gak jadi beban untuk Eunha, asalkan itu bersama Jeon. Alibinya sukses berjalan mulus.
ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ Turns out, readersku itu ternyata masih lumayan ya Cuma pada jadi hantu aja Jangan kaya gt lagi ya
Lill support berupa vote terutama komen will be more appreciate!
Thankssss Btw, met hari minggu Cegil dan cogilku juga lagi mingguan berdua tuh 😌