*baiknya baca chapter sebelumnya dulu
kalo lupa alur*
untuk beberapa detik eunha cuma hening.
jeon tanya tiba-tiba soalan tipe cowok ke dia kan di luar prediksi eunha, tapi juga, gak bisa dipungkiri dia sedikit gemas sama pertanyaan itu.
'tipe cowok yang lo suka, gimana?'
yang kaya lo ngga sih, brengsek :)
eunha ketawa canggung,
"haha, kok, gitu tanyanya?"
"gak boleh, ya?"
"yaa, bole-boleh aja sih..."
"terus?"
"ntar lo jadi tau dong tipe cowok gue!"
"rahasia?"
"ya, gue malu, dikit."
kali ini jeon yang ketawa kecil, lebih tepatnya sedikit menyeringai.
"oke, deh, kalo gak mau, gak usah kasih tau, gue gak maksa."
jeon kembali sruput minuman kalengnya, fokusnya beralih ke jalanan, tatap kendaraan dan pejalan kaki yang berlalu lalang.
keadaan jadi canggung, dan sadar, eunha gak mau rusak suasana, moment bersama jeon gak selalu terjadi sesuai keinginan, kan?
inget beberapa hari lalu seberapa stresnya dia cuma karena kangen jeon yang gak bisa dia temuin sesuka hati.
"tipe cowok gue... yang jelas harus lebih tinggi dari gue, gue gak suka cowok pendek,"
convo kembali berlanjut,
"kenapa?"
"karena gue pendek, jadi lucu nanti kalo jalan berdua,"
jeon tergelak, eunha gak tau alasannya apa, "terus, apa lagi?"
"kalo ganteng relatif ya, tapi siapa sih, yang gak mau punya pacar good-looking, lo gak gitu?"
"termasuk point penting sih itu,"
"berarti cinta lo mandang fisik,"
"emang lo gak? bullshit kalo engga."
eunha reflek mencibir, dia gak bisa ngelak total, toh seseorang yang dia sukain saat ini juga 'jeon'.
mau diliat dari sudut manapun jeon ini ya good looking.
alias ganteng, tinggi, terus ganteng.
"ya intinya gitu deh, terus yang penting harus cinta dan sayang tulus sama gue, gak kasar dan pemarah,"
"kalo semisal he's 10 nih, but dia ngerokok? lo masih suka?"
"masih bisa gue toleran, asalkan jangan ngerokok deket gue aja."
alah, itu cuma berlaku buat jeon aslinya.
jeon anggukin santai kepalanya, sekilas eunha liat pemuda itu tersenyum tipis sekali nyaris gak keliatan, kalo eunha gak jeli.
•
eunha posisiin duduknya jadi lebih nyaman bersandar di kursi, karena jujur, saat ini dia gugup mati.
emang boleh? bukan temen deket, bukan gebetan, bukan juga pdkt-an apa lagi pacar, terus nonton movie bareng di bioskop, malem minggu.
ajakan jeon emang gila sih, tapi gadis itu akui kalo dia lebih gila karena mau nerima ajakan nonton pemuda itu.
eunha ada rasa berdosa, karena bagaimanapun dia cewek, sedikit banyak mengerti gimana perasaan kaumnya.
jeon lirik gadis di sampingnya yang keliatan gelisah, eunha menautkan kedua tangannya.
"dingin? mau pake jaket gue?"
eunha menoleh dan geleng cepat, "ng... ngga usah, gue bawa cardigan, kok,"
"mana?"
"ada di dalem tote bag,"
"ya udah pake."
ajaib. eunha seolah terhipnotis, tatapan jeon begitu mengintimidasi, tapi jatohnya malah hot banget.
dia turutin perkataan jeon, cardigan tipisnya diambil lalu dipakai.
dan selama itu pandangan jeon gak lepas dari eunha sama sekali sampai gadis itu benar-benar memakai cardigannya.
sampai ketika getar ponsel jeon dari saku celana jeansnya terdengar,
"gue angkat telfon bentar, ya?"
tangan besarnya usap bahu eunha sesekali, lalu pamit keluar sebentar, eunha cuma bisa angguk pasrah.
ya palingan telfon dari ceweknya, kan?
eunha mengedikkan bahunya cuek, lalu memakan popcorn yang mereka beli tadi.
movie udah mulai sekitar setengah jam, eunha liat kanan-kiri, beberapa pasangan sudah saling menghangatkan.
ada yang bersandar di bahu pasangan, ada yang berpegangan tangan, ada juga yang saling merangkul.
huft,
eunha tiba-tiba mendekat, lalu berbisik ke jeon, "lo kalo nonton film emang fokus banget, ya?"
reflek jeon sedikit menundukkan kepala untuk mendekatkan telinganya,
dengan begitu aroma parfum jeon seketika berebutan masuk ke hidung eunha.
"kenapa?"
"dari tadi lo gak ngomong sama sekali, straight setengah jam diem doang,"
"gak enak kalo ngobrol di bioskop, takut ganggu yang lain."
ini mereka ngobrolnya masih saling berbisik ya, mengikis jarak jadi terlampau dekat.
"lo bosen ya?" tanya jeon,
"ngga,"
"serius? mau keluar?"
"ngga, lanjut aja nontonnya, tanggung."
pemuda itu mengangguk, lalu kembali memfokuskan diri ke arah movie.
'jeon, andai kamu tau seberapa besar keinginanku saat ini untuk bersandar di bahu tegapmu.'
![]()
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain. ••
last update buku jeon waktu bulan september, buku Ace bulan juni or july ya, udah lama banget. maaffff ㅠㅠ
soalnya something happened, ak gak bisa kasi tau sekarang
semoga selalu suka apa yang aku tulis!
enjoy ♡
luv, jksalma
