04.

697 31 0
                                    

-04-
--- ---

-Selesai tahlilan-

Amira pun menuju ke arah dapur, tak lama ia keluar dari dapur dengan membawa segelas tes hangat

Ia mencari keberadaan Agam, nampaknya Agam tengah duduk sembari berbincang bersama ayah di teras depan

Mengetahui hal itu, Amira pun mendekat ke arah Agam,

Sang ayah mengalihkan pandangannya ke seseorang yang baru saja keluar sembari membawa 1 gelas teh hangat,

"Eh, anak ayah" ucap ayah kepada Amira

Agam yang tadinya tengah berbincang dengan ayah pun langsung mengalihkan pandangannya ke arah Amira yang tampak tengah membawa segelas teh hangat

Ayah sedikit tersenyum,
"Amira?"

"Buat suami kamu ya?" Tanya Ayah pada Amira

Amira mengangguk tertahan,

"Em, m'maaf yah, Amira ngga tau kalau mas Agam sedang ngobrol sama ayah, Amira cuma buatin satu"
"Tapi sebentar dulu Yah, Amira mau buatin juga buat ayah juga" ucap Amira kepada ayah

Ayah Tersenyum,
"Em Amira"
"Sepertinya-- ngga perlu kok"
"Berikan saja teh hangat yang kamu bawa itu kepada suamimu, ayah belum haus juga" pinta ayah kepada Amira

Amira mengangguk dengan sedikit senyumnya,
"Em, i'iya ayah" ucap Amira

Setelah itu ia memberikan satu gelas teh hangat tersebut kepada Agam

Ayah tiba2 pura2 menguap, supaya anak dan menantunya bisa lebih leluasa mengobrol nya

Ayah seperti memberikan ruang untuk Agam dan juga Amira agar bisa mengenal lebih jauh lagi sebagai sepasang suami istri

"Ayah Udah ngantuk aja nih, hehe" ucap ayah dengan senyumnya kepada Amira dan juga Agam

"Ayah mau ke kamar dulu ya Agam, Amira" ucap ayah pada keduanya

Amira dan Amira mengangguk mengerti

"Iya ayah" balas Agam dan juga Amira

Tak lama setelah ayah kembali masuk ke dalam rumah, Amira masih berdiri di samping Agam

Agam menghela nafas, dengan sedikit senyumnya ke arah Amira,

"Amira-- kenapa masih berdiri?"
"Ayo sini duduk samping mas" pinta Agam kepada Amira

Amira Meneguk salivanya,
Ia mengangguk kemudian, Amira pun duduk di samping Agam,

Sebenarnya Amira sangat gugup dengan Agam, ia juga tidak tau harus membahas apa ketika lagi bersama dengan Agam

Ia tidak tau pasti bagaimana sifat Agam yang sebenarnya, sebenarnya hati Amira juga bimbang kali ini

Apakah ia harus mempercayai Agam begitu saja, atau  harus lebih hati-hati terlebih dahulu dengan Agam

"Em, M'mas" panggil Amira kepada Agam dengan gugupnya

Agam menoleh ke arah Amira,
"Iya, Amira?"

"M'maaf, seharian ini-- Amira belum nawarin mas makan" ucap Amira kepada Agam

A

[TAMAT] SUAMIKU ADALAH KAKAK IPARKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang