===[ 15 ]===
Di dalam mobil,
Agam melihat sekilas ke arah Amira, sang istri nampak dengan tatapan kosongnya, hal itu membuat Agam semakin bertanya tanya"Mira?" panggil Agam pada Amira
Amira pun menoleh ke arah Agam,
"Em--, iya Mas?""Apa-- kamu sakit? Kalo kamu sakit kita langsung ke rumah sakit aja" ucap Agam
Amira menggeleng senyum,
"Engga mas, Amira nggak sakit kok, cuma ada yang lupa aja makanya Amira buru buru pulang" balas Amira pada AgamAgam pun mencoba untuk mengerti apa yang Amira ucapkan
"Maaf ya"
"Udah bikin kamu nunggu selama itu tadi, Mas jadi engga enak kalo kamu tiba-tiba datang trus nunggu gitu, Mas maunya kalo kamu datang langsung saja ke ruangan mas, jadi Amira nggak perlu nunggu" jelas Agam pada AmiraAmira mengangguk dengan sedikit senyum,
"Iya Mas"Melihat Amira yang kembali tersenyum membuat hati Agam menjadi Lega dari sebelumnya,
Sesampainya di depan rumah
"Amira Mau mas antar sampai depan pintu rumah?" Tawar Agam pada Amira
Amira menggeleng cepat,
"Engga perlu Mas, Lagian udah sampai juga" balas Amira"Mas boleh lanjut ke kantor aja" tambah Amira pada Agam
Agam mengangguk,
"Yasudah kalo gitu, Mas langsung berangkat kerja lagi" ucap AgamAmira kembali mencium punggung tangan Agam sementara Agam mencium kening Amira
Amira keluar dari pintu mobil Agam lalu Agam segera menancapkan gas mobilnya dan menuju ke kantor
••
••"Assalamualaikum" salam Amira kepada orang yang berada di dalam rumah nya
"Wa'alaikumsallam"
CEKLIK!!
Seseorang membukakan pintu rumah dan tak lain adalah ibu"Amira?"
"Sudah kamu antar tadi bekal buat Agam?" Tanya ibu pada AmiraAmira mengangguk,
"Sudah bu""Tadi diantar sama suami kamu ya pulangnya?" Tanya ibu lagi
"Iya bu, Mas Agam tadi pulang sebentar nganterin Mira" Balas Amira
"Gitu ya, yaudah sayang ayo masuk" seru ibu pada Amira
Di dalam rumah, wajah Amira masih terlihat lesu, ia masih memikirkan ucapan 2 perempuan yang berada di rest room tadi
Tak hanya itu
2 Perempuan itu juga sangat cantik , mungkin mereka lebih pintar dandan ketimbang AmiraBisa saja Agam memalingkan hatinya hanya untuk 2 perempuan tadi , Amira juga tidak ingin itu terjadi
Amira berbeda dengan sang kakak , yaitu Riska , Riska lebih cantik karena dia tau apa yang dibutuhkan untuk merawat wajahnya agar terlihat lebih mempesona di depan lelaki
Sementara Amira , ia hanya bermodalkan kecantikan natural nya , dia hanya mengenakan foundation wajah biasa
Namun bagi Agam , kecantikan natural dari Amira lah yang membuatnya tertarik
••
••Setelah itu , Amira pun memasuki kamarnya
Dia menaruh tas dan merebahkan tubuhnya di atas ranjang , ia menghela nafas sembari menatap langit-langit kamar
Tak lama dari itu ia melirik ke arah foto Sang kakak yang saat itu masih bersama dirinya yang berusia 16 tahun
Sang kakak sudah terlihat cantik , selama ini Amira tidak pernah iri dengan kecantikan Riska
KAMU SEDANG MEMBACA
[TAMAT] SUAMIKU ADALAH KAKAK IPARKU
Short StorySEBELUM MENINGGAL KAKAK KU MEMINTAKU UNTUK MENGGANTIKAN PERANNYA SEBAGAI ISTRI DARI KAKAK IPARKU APA AKU BISA ??? AKU SAMA SEKALI TIDAK KENAL DENGAN KAKAK IPARKU SENDIRI