08.

663 33 0
                                    

-08-
--- ---

"Udahan meluknya?" Tanya Agam pada Amira

"Amira ngantuk mas" ucap Amira dengan senyumnya

Mereka berdua pun merebahkan tubuhnya dia atas ranjang

Amira membalikan badannya ke arah Agam

"Mas"

Agam menoleh ke arah Amira
"Hm? Kenapa Amira?"

"Kalo Amira adalah kakak, apa mas akan memperlakukan hal yang sama kayak tadi yang mas lakukan sama Amira?" Tanya Amira pada Agam

Agam mengerutkan keningnya ke arah Amira,
"Hal yang sama?" Tanya Agam yang tak paham dengan apa yang diucapkan oleh istrinya

Amira mengangguk,
"Iya, tadi mas nyium kening Amira kan?" ucap Amira

Agam seperti berpikir,
"Iya" balas Agam

"K'kenapa?" Tanya Amira lagi, ia sedikit kecewa dengan balasan Agam

Nampak Amira mulai cemburu dengan sang kakak

"Karena kakak kamu juga istri mas" balas Agam

Amira memanyunkan bibirnya, agak kesal

Agam yang melihat Ekspresi Amira,
"Kenapa Amira?"
"Kok manyun gitu?"
"A'apa-- jawaban mas ada yang salah?" Tanya Agam

"Amira cemburu kalo mas gitu" balas Amira terang-benderang

Agam mengusap2 pipi Amira lembut,
"Amira"
"Sekarang, mas hanya punya kamu, kamu adalah satu satunya istri mas, jadi mas bakal ngelakuin itu sama kamu saja" jelas Agam pada Agam

"Memangnya-- Amira udah cinta sama mas ya?" Tanya Agam pada Amira

Tak lama Amira mengulumkan senyumnya, dan menarik selimutnya menutupi wajahnya

"Hei Amira"
"Kenapa ditutup hm?"
"Mas kan nanya, Amira udah cinta sama mas?" tanya Agam lagi kepada Amira

Amira mengangguk dalam selimut nya
"Mas nanya Mulu ih, mas tidur aja sana" balas Amira

"Lho k'kenapa? Mas kan cuma nanya doang sama Amira" ucapan Agam

"Iya"
"Amira kan udah jawab iya tadi" ucap Amira dalam selimutnya

"Kapan Amira jawab iya, mas baru dengernya sekarang" ucap Agam

"Tadi--, waktu--- em, waktu---, ah gak tau ah, Amira ngantuk" ucap Amira ia masih menutup wajahnya dengan selimut

Agam membuka selimut Amira,

Amira membelalakkan kedua matanya ke arah Agam yang tengah mengakanginya

"M'Mas, M'mau a'apa?" Tanya Amira dengan gugupnya

Keringat dingin Amira dan Agam mulai mengucur

Terutama Agam, ia meneguk salivanya,

Ia juga sadar sudah mengakangi tubuh Amira

"Em--, m-maaf, hehe, maaf ya" ucapan Agam yang kembali lagi ke posisinya

Agam pun menarik selimutnya dan tidur membelakangi posisi Amira

"Mas"

"Eh, i'iya?"

"Kenapa tidurnya mas kayak gitu, ayo sini hadap Amira, mas ngga sayang ya sama Amira?" pinta Amira kepada Agam

Agam meneguk salivanya,
"C'cukup Amira"
"J'jangan Amira, jangan rayu mas dulu di malam malam begini" ucap Agam

Amira
Padahal dia baru saja lulus dari SMA

[TAMAT] SUAMIKU ADALAH KAKAK IPARKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang