Cerita ini hanya fiksi dan tidak berhubungan dengan sejarah.
🌹🌹🌹
Seperti biasa matahari kembali menampakkan diri dan menjadi tanda bagi manusia untuk beraktivitas. Burung-burung yang berkicauan dengan banyak bunga musim semi yang bermekaran menambah suasana indah di Istana pagi ini.
Banyak orang berlalu lalang memulai aktivitasnya bahkan Kaisar pun sudah menghadiri pertemuan dewan. Semua sibuk kecuali satu orang yaitu tentu saja Permaisuri Liwei. Memang siapa lagi?
"Eungh" lirih Liwei sambil mengerjapkan matanya berkali-kali berusaha untuk tersadar. Setelah sadar Liwei duduk dan meregangkan ototnya yang kaku, 'terlalu banyak tidur ternyata tidak enak' pikirnya.
Liwei turun dari ranjangnya dan mendekati jendela, memperhatikan pemandangan Istana Phoenix yang indah.
Melihat posisi matahari yang sudah berada di atas kepalanya, Liwei hanya mendecak sebal, ternyata dirinya bangun siang lagi hari ini. Tidak ada satupun yang membangunkannya, tapi bukan salah pelayannya sih, karena dirinyalah yang memberi perintah.
Padahal dirinya hari ini berencana untuk jalan-jalan, dia ingin mengunjungi danau istana. Di ingatan Liwei, danau istana sangat cantik dan dipenuhi dengan bunga teratai.
2 minggu sudah cukup untuk beristirahat, dirinya sudah sembuh, sekalipun kadang terasa nyeri, lukanya sudah kering. Liwei kemudian berjalan keluar kamar untuk menemui dua pelayan setianya.
"Nuan, Nuwa aku ingin mandi, persiapkan keperluannya." Pinta Liwei pada pelayannya.
"Baik Permaisuri akan kami persiapkan." Jawab kedua pelayan kembar itu dan segera bergegas, lalu memanggil pelayan lain.
*********
"Anda sangat cantik Permaisuri." Puji Nuan kagum dengan kecantikan junjungannya.
"Padahal anda hanya memakai riasan sederhana." Lanjut Nuan masih kagum akan kecantikan Liwei.
Melihat keterkaguman pelayan setianya, Liwei hanya tersenyum.
"Baiklah, ayo kita pergi." Ujar Liwei segera bangkit dari meja riasnya.
Mengenakan hanfu putih dan rambut yang disanggul sederhana dengan beberapa hiasan kecil, Liwei saat ini terlihat sangat cantik dan anggun.
Dirinya sangat bersemangat mengunjungi danau istana, sekalipun dia sudah tau semua daerah istana berkat ingatan asli Liwei, tetap saja dia ingin menikmatinya sendiri.
Liwei pun segera melangkah keluar kediaman, melihat banyak pelayan mengikutinya membuat Liwei langsung menghentikan langkah dan berbalik, dirinya mendengus sebal melihat barisan pelayan sekitar 10 orang yang berada di belakangnya. 'Ramai sekali' pikirnya.
"Aku hanya akan didampingi
dengan Nuan dan Nuwa, yang lain boleh pergi. TIDAK ADA BANTAHAN. INI PERINTAH!" Seru Liwei dengan lantang sambil bersedekap dengan tatapan tajam menusuk dan jangan lupa aura kejamnya, yang langsung membuat pelayan mengangguk dan menunduk sedikit takut kemudian langsung pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Become a Lazy Empress
Fiksi Sejarah#Reborn Series 1# Bukan Novel Terjemahan. Terbangun di tubuh permaisuri cantik yang diacuhkan? Alih-alih berusaha memperbaiki citranya dan membalas dendam, Liwei malah bermalas-malasan, menghamburkan uang dan berpesta ria. 'Aku punya uang dan tahta...