Cerita ini hanyalah fiksi semata.
🌹🌹🌹
“Lihatlah Hongli, banyak bunga bermekaran sepanjang Istana, sudah lama ibunda tidak melihatnya.” Ujar Ibu Suri senang karena sudah lama tidak berada di Istana.
“Istana ini pasti akan lebih berwarna dengan kehadiran pangeran dan putri” imbuhnya sedikit bercanda.
“Ibunda, berhenti membahas ini.” Gerutu Kaisar tidak tahan akan pembahasan yang menurutnya tidak cukup penting sekarang, toh dirinya masih 23 tahun, masih banyak waktu.
“Ayahandamu yang hanya memilikiku saja sebagai istri, bisa memiliki 2 putra dan 1 putri. Lihatlah dirimu, padahal punya 3 istri. Apa ada yang bermasalah dengan kesehatanmu?” Ujar Ibu Suri menggoda putranya.
“Ibunda, berhentilah.” Mohon Kaisar dengan wajah tertekuk kesal.
Ibu Suri terkekeh melihat Kaisar kesal. Mereka melanjutkan perjalanan ke danau Istana sambil bercengkerama.
*********
Danau Istana“Permaisuri, Permaisuri.” Ujar Nuan berusaha membangunkan junjungannya yang tertidur di perahu. “Permaisuri bangun, saya sudah membawa semua keperluan anda.” Lanjutnya.
"Permaisuri, Permaisuri." ujar Nuwa membantu kembarannya.
Mereka saat ini sedang berada di pinggir danau Istana. Berkali-kali mencoba membangunkan Permaisuri tapi tidak berhasil juga. Junjungannya itu tertidur seperti orang mati.
“PERMAISURIIIII BANGUN!” Teriak Nuwa yang sangat tak tahan akan kemalasan Permaisuri.
“ASTAGA!” Liwei langsung tersadar, dan membelalakkan matanya tersentak kaget, dirinya spontan langsung berdiri diatas perahu.
Karena masih belum sadar sepenuhnya, Liwei sedikit kehilangan keseimbangan, untungnya Nuwa dengan sigap masuk ke perahu dan memegang bahunya.
“Huft. Untung aku tak jatuh.” Desah Liwei lega, dirinya menyentuh jantungnya dan menarik nafas. Bisa bahaya jika dirinya tercebur, dirinya kan tidak bisa berenang.
“Kalian kenapa berteriak begitu? Mengagetkan saja.” Geram Liwei setelah tersadar.
“Maaf Permaisuri, kami sudah berusaha membangunkan anda berkali-kali namun anda tak kunjung bangun, jadi terpaksa saya berteriak.” Kata Nuwa menjelaskan.
“Sudahlah. Lupakan!Ayo aku lapar.” seru Liwei pada mereka berdua.
Liwei dibantu Nuwa segera keluar dari perahu dan berjalan menuju gazebo. Disana sudah banyak makanan dan teh yang tertata rapi.
Matanya langsung berbinar melihat berbagai makanan itu. Tanpa habis pikir, Liwei langsung menyantap makanan didepannya."Eh, mana novel romantisnya? Tanya Liwei disela-sela mengunyah kue.
"Ini Permaisuri." Nuan langsung memberikan 4 novel romantis pada Liwei.
"Cinta gadis gagap dan Pangeran; Cinta di musim semi; Cinta di bawah sinar bulan; Cinta pertama sang Putri. Apa-apaan ini, semuanya terlihat membosankan!" Seru Liwei hanya membolak-balikkan buku dengan malas.
"Benar hanya ini yang kalian bawa?" Tanya Liwei pada kedua pelayannya.
"Ehem." Nuwa berdeham melirik Nuan."Berikan saja!" Bisiknya pada Nuan.
Nuan hanya bisa meneguk ludahnya gugup. Yang benar saja!
"Apa yang kalian sembunyikan?" Telisik Liwei menatap curiga kepada kedua gadis kembar itu.
"Eum, i-itu se-sebenarnya ma-masih ada novel lain Permaisuri." Lirih Nuan yang masih terdengar oleh Liwei.
Nuan segera mengeluarkan novel lain yang disembunyikannya. Masih terlihat enggan menyerahkannya pada Liwei.
"Berikan!" Sentak Liwei tak sabar.
"Ta-tapi Permaisuri."
Ssstttt
Tak sabar Liwei langsung merebut novel ditangan Nuan itu. Dirinya tidak suka menunggu.
"Permaisuri!"
"Kenapa Nuan? Apa sih isi novel ini?"
"Itu..."
Liwei langsung melihat novel itu, astaga ini dia novel yang dia cari!
Gairah Pangeran Cacat dan Malam Panas Istri Terbuang.
Mata Liwei Berbinar setelah membuka halaman pertama salah satu novel itu. Astaga ini dia! Novel yang cukup menantang.
*Anggap aja ini adegan novel yang dibaca Liwei wkwkwk*
"Wow, romantis sekali bermesraan di kolam, ditemani cahaya bulan. Sekalipun mereka menjalin hubungan terlarang tapi cinta mereka indah..." Gumam Liwei terhanyut dalam cerita yang dibacanya.
Dia bahkan tak sadar bahwa seseorang tengah memperhatikannya dari belakang.
"Oh, jadi Permaisuri menyukai hal-hal semacam ini ya!" Bisik seorang pria tepat telinganya.
Liwei langsung tersentak, spontan dirinya membuang novel itu kesembarang arah. Liwei berdiri dan berbalik, netranya membelalak kaget melihat kehadiran pria didepannya.
"Ka-Kaisar!" Pekik Liwei dengan wajah kagetnya.
"Iya, ini aku Permaisuri..." Balas Kaisar sambil tersenyum sedikit mengejek kearahnya.
🌹🌹🌹
KAMU SEDANG MEMBACA
Become a Lazy Empress
Fiksi Sejarah#Reborn Series 1# Bukan Novel Terjemahan. Terbangun di tubuh permaisuri cantik yang diacuhkan? Alih-alih berusaha memperbaiki citranya dan membalas dendam, Liwei malah bermalas-malasan, menghamburkan uang dan berpesta ria. 'Aku punya uang dan tahta...