Lanjut,
*****
Sekolah NPB sangat ramai karena beberapa mahasiswa menjadi magang di situ. Julia sangat tidak sabar siapa gurunya! Menduduki di kursinya, berbayang foto guru itu. Rasanya halu banget!
"Juliet!"
Julia masih terangan-angan guru magang.
Kevin berdecak, menggebrak meja kasar. Julia terlonjak kaget menatap tajam berdiri dari kursi. "Bisa gak? Jangan ganggu?"
Kevin berdecih, menendang kasar ember berisi air itu. "Pel lantai!"
Julia melirik ke ember, "Mana Pel-an nya woi!"
"Ilang."
"Terus pakek apa kalo pelannya aja ngilang dugong?!"
"Pakek rambut lo, tinggal celup terus lo gesek-gesek rambut lo ke lantai!" celetuk Kevi, ganas.
"Naik pitam gua ngerespon lu." Julia berjalan keluar mencari Pel. Menghantam bahu kanan cowok itu dengan kasar.
"Untuk cewek, kalau banci gua smack down." gumam Kevin kembali mengintruksi kebersihan kelas, males.
Kevin kembali duduk lelah juga. Membuka layar ponselnya, terdapat pesan dari titisan micin.
Anak Micin:
|Gelut sini! Gua tunggu di kolem ikan!Kevin tertawa keras, Fahrizal tengah mengarisi karton tertempel sterofom itu tercoret hingga bolong bergaris. "Heh Kevin! Suara lo udah kayak toa sekolah tau!" celetuknya.
"Berisik!" Kevin beranjak kekar menghampiri kolam ikan, ngajak war.
Setelah sampai di kolam ikan ada Roy yang berdiri ditengah-tengah rumput cukup luas belakang kolam ikan. Ebuset jauh amat.
"Kenapa Roy?! Lo jaga image?! Gelud aja di tempat begini!" teriak remeh Kevin berjalan santai. Menenggelamkan tangan di saku celana.
Roy tersenyum miring. "Lo pancing Pak Randi untuk bawa samurai?"
"Halah! Jangan kan samurai, nyawa lo di cabut malaikat izrail gua gak takut!"
"Punya dekel kok otaknya ngesot si?" Roy berdecih remeh. Ancang-ancang mana yang enak di tonjok nih...
Kevin cepat menonjok pelipis Roy. Roy mundur karena kaget bukan cupu. Kevin berdecih, "Kebanyakan mikir jadinya lemot." Diakhiri tertawa remeh. "Ngesot gini juga tetap jalan!"
Roy tersenyum mengusap muka dengan kasar, menyandung kaki Kevin hingga cowok itu terhuyung. Roy merasa impas tertawaan nya lebih keras. "Kebanyakan ngesot jadi otaknya belagu!" timpal Roy.
Kevin langsung beranjak kesal. "Owh, mainnya nyandung nih, bagus lanjut kan kecupuan itu! Micin."
Bugh!
Kevin meninju rahang RoyBugh!
Roy menonjok batang hidung Kevin."SETAN!" Kevin mendorong pundak Roy dengan kasar. Aba-aba si siluman ular akan kambuh!
Kevin menonjok kencang bibir Roy hingga berdarah. Roy masih saja bisa tertawa, padahal lawannya itu benar-benar ngamuk.
"Ngamuk pin?"
Kevin berdengus kasar, menarik kerah seragam Roy hingga. Roy sebenarnya bergidik. Tanpa disadari Roy juga ikut sebal, kini dia menonjok kasar hidung Kevin ikut berdarah. Serem bang!
Di sisi lain, Julia sudah selesai nge-pel. Menghela lega berkacak pinggang. "Ternyata nge-pel lantai lebih melelahkan ketimbang mandiin si Among."
Julia membuat air kotor di selokan dekat koridor, menaruh kembali ember di kelas juga mengembalikan pel milik kelas sebelah.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAR BAR OR JUTEK? [ON GOING]
Novela Juvenil*Tahap Revisi blm Hiatus, maaf jika alur cerita berubah lagi :) [WAJIB FOLLOW AUTO BACK] →TUNTUNLAH TYPO KE JALAN YANG BENAR.....← Jangan lihat dari cover dan Vote! Budidayakan melihat dari isinya! Welcome to My Story !🎉 ●Ini adalah kisah bertemuny...