6-I Don't Care

16 13 3
                                    

Setelah 4 minggu sesudah kejadian Julia tercebur di kolam tersebut,kini ia hanya sebagai siswi tidak menjabat apa-apa karena memang dia sudah letih menjadi ketua kelas.

Sementara Kevin, sebagai ketua kelas yang sangan santuy dan menyepelekan tanggung jawabnya di kelas. Seperti biasa ia menjadi gamers setia selalu ingat dengan game tidak bisa lepas dari hoby nya. Sungguh tak merubah sikapnya!

"Kev si Rohmi bolos tuh." aduhan dari Rayna sebagai wakil ketua kelas dipilih oleh Pak Wisnu.

"Lu urus aja, gue sibuk." remeh Kevin sok sibuk, padahal dia sedang bermain game! Sumpah gua greget...

"Penting amet kev?" tanya Rayna.

"Udah sono lu aja yang ngurusin gue lagi sibuk." ujar Kevin berdesis kepadanya.

"Lo kan ketua kelas sekarang. Jangan seenaknya santai tidak menjalankan tugas sebagai ketua kelas." nasehat Rayna walaupun tidak di dengarkan oleh Kevin.

Reno,Fahrizal dan Syamsul melirik Kevin dengan kebingunan yang hakiki.

"Kev,omongan Rayna itu ada benarnya." ujar Fahrizal menjabarkan.

"Kepin conge kali ya!" kesal Syamsul.

"Kita sudahi saja bermain gamenya." lirih Reno,keluar dari permainannya.

"Kok keluar si! Lo semua maunya apa!" kesal Kevin.

"Tegur Rohmi suruh masuk kelas!" perintah Rayna.

"Ga ah,gua itu gak mau jadi..."

"Iya gue tau! Terbiasa dikit kek, lu gak malu sama Julia? 4 minggu lo berleha-leha gimana kedepannya nanti!" kesal Rayna.

"Atau gue laporin biar sekalian lo di angkat jadi OSIS?!" ancamnya lagi.

"Iya-iya." malas Kevin,menaruh ponsel dan headphone di dalam tas.

Kevin berjalan menuju keluar kelas, setelah sampai di pintu,julia berada di hadapannya.

"Masuk! Sekali lu bolos, gue jewer telinga lu. Camkan itu!" kesal Julia sembari menjewer telinga Rohmi dan ke-tiga temannya.

"I iya jul maaf." kompak ke-tiganya.

"Sana lu berdua kerjakan tugas. CEPAT!"

Julia melepas jewerannya, Kevin terkejut akankah Julia masih peduli terhadap tugasnya itu?

"APELO LIHAT-LIHAT?!" omel Julia.

"LO ITU SEHARUSNYA TEGAS! JANGAN MALAS-MALAS BEGITU! MAU MEMANGNYA DI KASIH KERJAAN LEBIH BERAT LAGI?!"

Semua penghuni di kelas itu tercangak-cangak. Ada yang merasa jengkel dengan Julia begitu pula ada yang menanggapi Kevin lah yang pemalas.

"Terus?" ujar Kevin, tidak mau menerima saran.

"Ya lu berubah! Masa Rayna terus yang turun tangan! Heh, kevin asalkan lo tahu ya. Yang egois itu lu!" bijak Julia menunjuk-nunjuk ke arahnya.

Kevin mematung ilustrasi kedongoan tidak berbicara apa-apa seperti halnya ia sedikit malu namun kegengsiannya tak mau mengalah.

"Enak aja! Jangan asal berkoar aja lu! Mending lo aja deh yang jadi ketua kelas! Capek." ujar Kevin acuh tak acuh, melangkah meninggalkan Julia

"Eits! Main pergi aja lu!" seru Julia menahan tangan Kevin. "Lakuin dulu,baru lo bilang capek!" tegas Julia.

Kevin melihat Julia dengan mata bulat sempurna. Sempat berfikir masih care? Gue kan di jengkelkan olehnya? Sekali-kali lah gue nurut.

Tanpa fikir panjang,kevin pasrah mengangukkan kepala. Seketika kelas menjadi ramai sorakan mereka campur aduk seperti adonan (hore! Merdeka! Uwuw! Cie...) mewarnai pada jamkos saat itu.

BAR BAR OR JUTEK? [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang