4-Di abaikan

38 26 6
                                    

Hallo kak mari boom vote jikalau cerita ini menarik heheh. Mau komentar? Silakan jangan malu-malu dongg :( Aku baik kok gak galak. Tunggu apa lagi?

__________________________

Julia keluar dari toilet dengan muka pasrah nya. Langkah demi langkah kakinya, salah satu guru menghalangi Julia berjalan. Guru itu membawa ember benda tadi istirahat itu berada di genggaman guru.

"JULIA!"

Julia mengangkat kepalanya perlahan-lahan. Ia sangat terkejut saat tahu Pak Randi menegurnya.

"I-i iya pak?"

"Kamu tahu kan? Ini apa?"

Pak Randi mengangkat ember itu.

"Eumm.....ember pak?"

"Kamu tahu akibat dari benda ini?"

"Eeee.... ya akibatnya,ember bisa menampung air lah...."

Julia menanggapi dengan logikanya.

"BUKAN!"

Mata Pak randi melotot ke arah Julia.

"Lalu pak? Hati-hati lho pak terlalu melotot.... mata bapak keluar ihh serem..." ancam Julia yang konyol itu.

"IHH... HAH? APAAN SI KAMU! TUMBEN,GAK JUDES BIASANYA..."

"Apa??"

"ARGH! DAH LAH POKONYA SEKARANG KAMU BAPAK HUKUM!"

"Kenapa? Apa salah saya pak? Saya tidak melakukan apa-apa? Wah gak adil nih bapa..."

"CUKUP JULIA! KAMU ITU SUDAH MEMBUAT KEKACAUAN MALU ATUH!"

"Malu kenapa pa?"

"MALU-MALU KINGKONG!"

Julia menutup mulut dengan tangan kanan nya ia tertawa sangat geli.

"GAK LUCU! KAMU ITU SUDAH BERBUAT ULAH! KAMU TAU EMBER INI? SUDAH MENUTUPI KEPALA BAPAK SAAT ISTIRAHAT!"

"Memangnya saya peduli?" ejek Julia.

"YA HARUS,INI KAN ULAH MU SENDIRI JULIA ANGGI!"

"Julia Anggarayni pak! Nama saya di gonta-ganti melulu. Kemarin Julia Anggoro, minggu kemarin Julia Angga,Bulan kemarin Julia Ang..."

"PUAS KAMU MELEDEK SAYA?! POKONYA KAMU IKUT BAPAK KE LAPANGAN."

"Ta ta tapi pak.."

"CEPAT!!"

......

"Kok Julia lama banget ya?" batin Rayna sedang mengerjakan tugas harian.

"Rayna..."

"Iya bu?"

"Julia kemana si? Coba kamu susul."

"Iya bu.. saya permisi dulu."

Rayna keluar dari kelasnya. Saat berjalan dekat koridor, ia menengok ke balkon. Terlihat Julia sedang berdiri menghormati bendera merah putih.

"Julia?"

"Julia!!!"

Rayna berteriak di atas balkon. Tetapi Julia tidak mendengarnya.

"Duh gak dengar lagi."

Rayna menuruni anak-anak tangga yang tak berdosa turun menuju tengah-tengah lapangan.

"Julia!"

Julia menoleh ke sumber suara itu. Dengan mata silau terkena terik panas sinar matahari di siang hari.

BAR BAR OR JUTEK? [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang