Tidak Sengajaa

21 9 17
                                    

"Kalian sebaiknya pulang.." Hara menyuruh teman teman nya pulang.

"Baiklah, biarkan mereka berdua melanjutkan.., hihi.." Gurau Nara.

"Sayang, ayo kita date." Ajak Joon Ki.

"Tidak bisa, besok ujian.
Aku harus belajar hari ini." Tolak Nara.

"Yaah.. Sayang~.." Rayu Joon Ki

"Aku pulang dulu, selamat untuk kalian berdua." Ucap Nara memberi selamat pada Hara dan In Seok sambil menyeret Joon Ki pergi.

.
"Baiklah, aku juga akan pulang. Selamat untuk kalian berdua^^" Ucap selamat dari Ara.

"Selamat kalian berdua.
Semoga langgeng, hehe.." Gurau Ji Hyun. Dan mereka berdua pergi.

.
"Bagaimana denganmu?
Tak mengucap selamat padaku? " Tanya Hara pada Jung Woon yang tak kunjung pergi.

"Jangan pulang larut, besok ujian matematika. Kau harus mendapat nilai diatas 6!" Ucap Jung Woon singkat dan langsung pergi.

"Heol.. dia tidak mengucapkan selamat padaku malah menyuruhku belajar. Cih.." Gerutu Hara.

"Sudah selesai?" Tanya In Seok

"Iya,, sudah selesai.
In Seok~aa. Terimakasih telah membantuku hari ini.."

"Baiklah, aku pulang." Pamit In Seok.

- - - -

In Seok pulang kerumahnya.
Ayah nya ada di rumah.

"Bagaimana nilaimu?
Sudah keluar?" Tanya ayah In Seok.

"Belum." Jawabnya singkat.

"Kau sebaiknya tetap belajar.
Jangan sampai nilaimu turun." Ucap ayahnya memperingatkan.

"Iya."

In Seok masuk kamarnya. Ia menghela nafas panjang sambil berbaring di kasur.

Ia kemudian berdiri untuk mandi dan langsung belajar.

Setelah mandi, In Seok mengambil obat-obat itu.

Ia melihat obat itu sebentar, kemudian meminumnya.

Di tempat lain.

Jung Woon sampai rumah. Dan langsung minum.

Wajahnya merah dan sambil menghembuskan nafas dengan kesal.

Beralih tempat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beralih tempat.

Hara sampai di depan rumahnya. Ia memanggil kucing kucing yang biasanya ia kasih makan.

"Kucing~deul.. Aku membawa roti kering hari ini."

Kucing kucing langsung datang mendekati Hara dan memakan roti yang diberi Hara.

Hara mendapat telpon dari ibunya.

"Hei, kau pulang jam berapa?" Tanya ibunya dengan keras.

"Aku sedang pulang.."

"Cepatlah pulang. Mandi lalu kerumah Soyoung." Suruh Ibunya

"Untuk apa kerumah Soyoung bu?.." Tanya Hara tetapi diputus oleh ibunya.

"Halo bu?"

"Hissh, aku juga bisa belajar sendiri. Aku tidak mau belajar dengannya. Huhu.." Gerutu Hara yang ingin menangis.

- - -
Hara sampai dirumah Soyoung bersama dengan ibunya.

Soyoung mengajak Hara ke kamarnya untuk belajar.

"Ujiannya materi apa?" Tanya Hara gugup

"Bukankah materi kita sama?"

"Ah, baiklah.."

"Kita mulai yang ini dulu.."
Soyoung mulai mengajari Hara, sedangkan Hara mencoba memahami dengan seksama.

"Sampai sini faham?"

"Ah, iya sedikit."

"Aku kasih pertanyaan dan kerjakan. Aku ke kamar mandi dan soal ini harus sudah selesai." Jelas Soyoung membuat Hara semakin takut.

"Iishh, dia benar benar menakutkan. Aku bahkan tidak melihat jelas tulisan dibuku itu huhu.." Gumam Hara

"Ini pertanyaannya.
Aku akan kembali 10 menit lagi." Ujar Soyoung dengan wajah juteknya.

Hara mencoba mengerjakan pertanyaan itu tapi tidak ada satu pun yang ia bisa kerjakan.

Hara tidak sengaja mencoret mencoret pertanyaannya.

"Aduh. Dimana penghapusnya?.."

Hara mencari penghapus di tempat pensil Soyoung tidak ada. Di meja juga tidak ada.

Lalu ia mencoba membuka buku Soyoung dan benar, ada penghapusnya masuk didalm bukunya.

Tapi, Hara tidak sengaja melihat sesuatu di buku Soyoung.

Di buku Soyoung itu, ia menulis 'Aku ingin mengungkapkan perasaanku pada In Seok saat tahun ajaran berakhir, semoga berhasil'

"Ia menyukai Jung In Seok?" Gumam Hara.

"Apa yang kau lakukan?" Tanya Soyoung tiba-tiba muncul mengagetkan Hara.










The Secrets LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang