Tidak Tenang

9 6 6
                                    

Mereka ber 5 ke kantin untuk makan siang dan mencari Jung Woon. Tapi tidak ada.

"Biar aku saja yang mencarinya." Ujar Ji Hyun.

Dengan sebentar, Ji Hyun langsung menemukan Jung Woon.

Ia hafal akan kebiasaan sahabatnya itu, selalu ada di taman sendiri saat sedih.

"Hei." Sapa Ji Hyun
"Sedang apa kau disini? Ayo makan."

"Aku tidak nafsu." Cetus Jung Woon.

"Ah, baiklah." Ujar Ji Hyun.

"Hei, kau jangan simpan rahasiamu sendiri."

"Kau punya teman. Kau pikir kita akan membongkar rahasiamu?" Ucap Ji Hyun tiba-tiba.

"Apa yang kau bicarakan?" Cetus Jung Woon.

"Aku tau perasaanmu..
Sudahlah, kita ini teman 3 tahun lebih.."

"Mana mungkin aku tidak mengerti dirimu." Jelas perasaan Ji Hyun

"Tau apa memangnya?" Celetuk Jung Woon

"Kau menyukai Hara kan?" Tukas langsung Ji Hyun.

Jung Woon diam menatap tajam Ji Hyun.

"Hei, jika aku punya rahasia, langsung ku katakan pada kalian semua."

"Entah itu memalukan, menyedihkan atau menyenangkan."

"Kita teman bukan?..
Seharusnya kau tak perlu menyembunyikan perasaanmu pada kita."

"Hara kan?
Dia gadis yang kau ceritakan saat kita masih SMP kan?"
Tanya Ji Hyun memastikan.

Jung Woon tetap diam tak menjawab.

"Sudahlah..~ suka pada seseorang itu tidak memalukan."

"Kau cukup jujur padaku.
Aku tak akan memberi tahu Hara." Jelas Ji Hyun memastikan Jung Woon.

"Iya." Jawab Jung Woon singkat.

"Baik."

"Kau ingin melakukan apa?" Tanya Ji Hyun membuat Jung Woo bingung.

"Maksudku, kau ingin menyimpan perasaanmu ini selamanya atau kau ingin dia menjadi milikmu?" Tanya Ji Hyun serius.

"Milikku? Dia sudah punya pacar." Tegas Jung Woon.

"Oh iya. Aku lupa.."

"Tapi, bisa saja aku membantumu agar lebih dekat dengan Hara." Ide Ji Hyun.

Jung Woo hanya mengeryitkan dahi.

- - -

Hara sedang menggambar dikelas setelah mengisi perutnya.

Tiba-tiba Ara dan Nara berlari dan berteriak memanggil Hara.

"Hara! Hara!"

"In Seok.
Dia pingsan.
Sekarang ada di UKS."
Ucap Nara sambil ter engah engah.

"Ha? Biarkan saja." Lanjut Hara menggambar.

"Hei, bagaimana bisa dibiarkan??"

"Aku lihat wajahnya sangat pucat.
Guru guru juga terlihat khawatir dengannya." Ujar Ara sebal.

"Aku sedang tidak baik dengannya. Biarkan saja dia.." Hara tetap tidak peduli dengan keadaan In Seok.

Tapi ia teringat mimpi nya semalam tentang In Seok ditangkap karena ketauan, Hara agak takut.

Tapi ia memutuskan untuk tidak peduli.

Beberapa saat, ada dokter yang lewat di depan kelas Hara. Dokter itu menuju ke ruang UKS.

"Hah.. ada dokter?
Apa dia akan memeriksa In Seok?" Batin Hara.

"Ishh.. sial." Umpat Hara.

Hara langsung lari ke ruang UKS sebelum dokter itu memeriksa tubuh In Seok.

"Hei Hara! Kau mau kemana?" Teriak mereka berdua

Ara dan Nara juga langsung menyusul Hara.

Hara tiba di UKS tepat waktu.
Dokter itu belum menyentuh tubuh In Seok.

"Jangan, jangan.." Ucap Hara ter engah engah.

"Jangan sentuh dia!" Larang Hara pada dokter itu.

"Sedang apa kau?!"
"Dokter ini akan memeriksa Jung In Seok! Pergi sana!"
Teriak para guru yang khwatir akan kondisi In Seok.

"Saya pacar Jung In Seok.
In Seok berpesan, jika ia sakit langsung dibawa pulang saja."

"Dan saya yang akan bawa pulang In Seok." Jelas Hara mengangetkan para guru dan juga siswa siswi yang melihat In Seok.

Hara mengantar In Seok pulang dengan taksi.

In Seok setengah sadar melihat Hara yang sedang menopang kepalanya.


The Secrets LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang