10. Aku menyukaimu

549 134 20
                                    

"Ayo kita pergi dari sini"

Jungkook berseru sembari menarikku melewati koridor sekolah hingga akhirnya kami telah sampai di depan pintu perpustakaan.

Sebelum Jungkook menarik ganggang pintu perpus, aku langsung menahan tangannya dan menatapnya tajamnya.

"Aku tak bisa pergi. Kehidupanku di pertaruhkan di sini. Jika aku pergi dari sini, di masa depan ayah dan ibu ku benar benar akan bercerai. Aku tak mau itu terjadi, jadi ku mohon biarkan aku tetap berada di sini. Jika kau ingin pulang, pulanglah seorang diri"

Setelahnya, Jungkook diam, menarik tangannya dari ganggang pintu perpus lalu berbalik membelakangiku.

"Aku hanya khawatir denganmu. Aku juga tak ingin melihat orang tuamu bercerai tapi-- di sini terlalu menyebalkan"

Ku lihat, Jungkook menunduk dan karena itu, aku tak bisa tega kepadanya.

Tanpa mengatakan apapun, aku memeluk Jungkook dari belakang dan menyandarkan kepalaku di punggungnya.

"Terima kasih sudah mengkhawatirkan ku tapi sebelum kau datang kemari, aku sudah terbiasa dengan tempat ini"

"Tapi tetap saja, di sini berbahaya. Bagaimana jika ibu mu membencimu di sini?. Nantinya, ia pasti akan terus membencimu, bahkan di masa depan sekalipun"

Aku menggeleng, mengeratkan pelukanku pada Jungkook.

"Dia ibu ku. Seorang ibu tak akan pernah membenci anaknya"

Ku dengar, Jungkook menghembuskan napasnya kasar lalu melepaskan pelukanku darinya. Setelahnya, Jungkook berbalik dan menatapku datar.

"Baiklah, jika itu mau mu. Kalau begitu, aku juga tak akan pergi dari sini. Aku akan membantumu... Akan ku buat ayah dan ibu mu bersatu, dengan begitu di masa depan kalian bertiga akan bahagia"

"Benarkah?. Kau serius?... Yeay, thanks Jeon Jungkook. Kau memang temanku yang ter terbaik. Tapi,,, kau akan melakukan apa agar ibu dan ayahku bisa bersatu"

Aku menatap Jungkook bingung sedangkan Jungkook malah tersenyum miring kepadaku.

"Ya!, apa yang kau pikirkan?. Kenapa wajahmu seperti itu?"

Aku menatap Jungkook takut dan Jungkook hanya terkekeh geli lalu berbalik memunggungiku lagi.

"Lihat saja nanti"

Huh... Dasar Jungkook...

.

Karena waktu kini sudah sore, mau tak mau aku membawa Jungkook pulang ke rumah Yoongi.

Setidaknya kami berdua tak perlu susah paya kembali ke masa depan lalu kembali lagi ke masa lalu, apalagi jam di sini dan di sana tak singkron.

"Kenapa kau membawa teman kemari?"

Ibu bertanya setelah menutup pintu kamar. Aku yang tadinya tengah rebahan di kasur langsung saja terduduk dan melihat ibu, takut.

"Oh itu, dia-- dia--"

Jujur, aku tak tahu harus beralasan apa kepada ibu. Jika aku salah bicara, bisa bisa Jungkook di usir dari sini.

"Dia siapa?"

Kini, ibu menatapku tak kalah tajam hingga membuat nyaliku langsung menciut begitu saja.

"Dia pacarku"

Karena tak ingin membuat ibu curiga, aku malah mengakui Jungkook sebagai pacarku. Lagi pula tak ada salahnya kan mengaku seperti itu, lagian Jungkook menyukaiku.

"Serius dia pacarmu?"

Kali ini ibu sudah tak menatap tajam kepadaku lagi, melainkan ekspresi ibu terlihat senang dengan mata yang berbinar.

Back To YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang