17. Rahasia

440 120 20
                                    

Aku bingung dan juga lelah diwaktu yang bersama. Setelah memantapkan hatiku untuk mendekati Seokjin, aku teringat oleh ayah. Dia pasti akan membenciku jika melihatku mendekati lelaki lain.

Tapi aku harus apa?. Jika aku tak menyingkirkan Seokjin dari hidup ibu, orang tuaku tak akan bisa bersama sampai kapanpun itu.

Kini aku tengah berada didepan pintu kelas Seokjin, berdiri sembari tersenyum simpul ke arahnya. Seokjin yang tengah duduk dibangkunya, membalas senyumanku dan beranjak dari duduknya lalu menghampiriku.

Seokjin berdiri dihadapanku dengan memasukkan kedua tangannya disaku celananya. "Ada apa?."

"Ada yang ingin aku tanyakan kepadamu."

"Tanyakan lah, aku akan menjawab pertanyaanmu."

"Apa kau sudah resmi berpacaran dengan Min Yoonie?."

Dengan hati-hati aku bertanya kepadanya dan setelah itu, Seokjin menggeleng sembari tersenyum simpul.

"Tidak. Aku tak berpacaran dengannya, lagi pula sudah ada gadis lain yang aku sukai dan kau pasti tau siapa orangnya."

Iya, aku tahu. Gadis itu aku, makanya aku bertanya seperti itu untuk memastikannya agar rencanaku bisa berjalan dengan lancar.

"Benarkah?, siapa?." Tanyaku, berpura-pura tak tahu

Seokjin nampak berpikir lalu mendekatkan wajahnya disamping wajahku. "Tentu saja, kau." Bisiknya ditelingaku

Senyum mulai mengembang diwajahku hingga Seokjin menjauhkan dirinya dariku dan menatapku dengan raut wajah yang sedikit malu.

"Sebenarnya aku juga--

"Apa yang kau lakukan di sini."

Belum sempat aku melanjutkan ucapanku, seseorang tiba-tiba saja menyela dan saat aku menoleh ke asal suara itu, sudah ada ayah yang berdiri disampingku.

"Tae-Taehyung, apa yang kau lakukan di sini?." Tanyaku gugup

"Ini kelasku. Lalu kau, apa yang kau lakukan di sini?, apa kau begitu merindukanku hingga mencariku kemari?." Sahut Taehyung dengan antusias

Untunglah. Ku pikir tadi ayah akan curiga kepadaku tapi ternyata ia malah terlihat antusias saat aku berada didepan kelasnya.

.

"Kau dari mana saja tadi?."

Saat aku datang ke perpus, Jungkook berdiri didekat meja resepsionis sembari menanyai ku.

"Ke suatu tempat." Jawabku lalu duduk di kursi yang tak jauh dari Jungkook

Lelaki itu menghampiriku lalu menarik kursi disampingku dan duduk menghadapku. "Kemana?. Jangan membuatku penasaran."

"Ra-ha-si-a."

Jungkook mendengus kesal dan memalingkan wajahnya dariku.

"Jangan marah. Aku akan memberitahumu jika sudah waktunya." Bujukku karena aku tahu Jungkook pasti akan mendiamiku setelah ini

Ia lantas menatapku lalu meletakkan kedua tangannya dibahuku. "Katakan, dari mana kau?, kau tak kembali ke masa depan seorang diri kan?."

Astaga. Apa sekarang Jungkook sudah tak mempercayaiku?. Untuk apa aku kembali ke sana tanpa dirinya. Aku tak akan sejahat itu meninggalkan dia di sini, apalagi ia datang kemari karena ingin menjagaku dan menemaniku.

Aku menempatkan kedua tanganku di pipinya dan menggeleng pelan. "Aku tak akan meninggalkanmu di sini. Jika aku ingin kembali, aku juga akan mengajakmu, Jeon Jungkook."

Back To YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang