6. Aku Merindukanmu, Ayah

594 128 4
                                    

"Gila gila gila gila. Dasar gila. Kenapa juga paman Seokjin mengatakan bahwa dia menyukaiku"

Sedari tadi, aku tak hentinya merutuki kesalahan ku sendiri sembari duduk di pinggir lapangan yang kosong dengan sesekali mengacak rambutku frustasi.

"Ibu pasti akan benci padaku jika ia tahu paman Seokjin menyukaiku. Sebenarnya apa yang ia pikirkan sih? Kenapa juga ia bilang begitu. Dia pikir dengan itu aku akan menyukainya. Tentu saja tidak, yang ada aku malah merasa buruk. Benar, sepertinya aku harus kembali ke masa depan, aku tak akan ambil pusing lagi jika ibu menceraikan ayah, aku bisa hidup dengan ayah tapi aku tak bisa hidup di tempat seperti ini"

Dengan cepat aku berdiri dari dudukku dan berniat pergi ke perpus namun saat aku hendak melangkah pergi, aku mendapati Jung Hoseok sudah berdiri di di depan sana sembari menatapku tajam.

Mati aku. Apa sekarang aku sudah ketahuan?, ku harap tidak. Jangan sampai itu terjadi.

Takut, aku sontak menunduk saat Hoseok semakin mendekatiku hingga ia sudah berdiri tepat dihadapanku.

"Kau bolos?"

"Apa???"

Sontak aku mengangkat wajahku ke arahnya. Ingin rasanya aku tertawa saat ini juga. Jadi aku belum ketahuankan?, aku tak ketahuankan. Yes.

"Kau bolos ya?"

Hoseok menudingku sembari menunjukku dengan jari telunjuknya. Malas, aku mengabaikan tudingannya dan berlalu dari hadapannya. Namun sebelum aku jauh darinya, dia tiba tiba saja berucap hingga membuatku terdiam.

"Kim Seokjin menyukaimu kan?"

Bagai di lempar ke dalam jurang yang dalam, aku tak bisa bergerak barang seinci pun hingga ku dapati Hoseok sudah berdiri di hadapanku lagi.

"Aku tadi mendengar ucapannya yang bilang dia menyukaimu"

"Kenapa?"

"Apa?"

"Urusannya denganmu jika Seokjin menyukaiku"

Dengan berani aku malah menyahutinya, bersikap biasa saja padahal jantungku sudah berdetak 2x lebih cepat dari biasanya.

"Tidak ada sih tapi Taehyung menyukai Yoonie sedangkan ia menyukai Seokjin. Taehyung pasti akan sedih jika melihat Yoonie"

Jadi begitu. Benar juga apa kata Hoseok, ayah pasti sedih jika ia tahu orang yang di sukai ibu malah menyukai orang lain.

"Tenang saja, aku tak menyukainya kok"

.

Sembari duduk di meja kantin seorang diri, aku memperhatikan sekelilingku yang amat ramai dengan kehadiran siswa siswi yang baru saja keluar dari kelas mereka.

"Kenapa duduk sendirian?"

Ayah tiba tiba saja menghampiriku lalu duduk di sampingku. Melihat itu aku hanya tersenyum tipis ke arahnya.

"Karena tak ada yang menemaniku"

Ucapanku berhasil membuat ayah tertawa, melihat itu aku ikut tersenyum di buatnya. Rasanya senang melihat ayah tertawa seperti itu.

Entah kenapa aku ingin memeluk ayah, mengatakan pada dia bahwa aku menyayanginya. Dan tanpa sadar aku langsung memeluk ayah hingga membuat tawanya tiba tiba saja terhenti.

"Aku menyayangimu, ayah"

Aku semakin mengeratkan pelukanku padanya hingga ku lihat dari arah depan sana, Yoongi tengah menatapku tajam. Buru buru aku langsung melepaskan pelukanku pada ayah lalu tertawa canggung.

Back To YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang