Sebelum aku selesai berbicara kepada penjual perhiasan, aku mendengar suara teriakan seseorang. Aku pun berbalik dan melihat kerumunan orang yang sedang berkumpul dari asal suara itu.
"Yang mulia apa kami harus-"
"Tidak, kita lihat saja dulu apa yang terjadi."
Aku pun meninggalkan pedagang perhiasan dan pergi menuju kerumunan orang. Terlihat anak perempuan yang lebih muda dariku berambut putih dan memakai gaun sederhana sedang ditarik oleh seorang bangsawan perempuan.
"Ayo pulang!" Teriak bangsawan perempuan yang menariknya.
"Ah, itu nyonya Viscountess Genio." Bisik orang-orang.
"Nyonya! Tolong lepaskan nona... Nona tidak bersalah apa-apa." Kata seorang wanita paruh baya yang memohon kepada Viscountess Genio.
"Diam kamu! Dan kalian! Kenapa kalian berkumpul di sini?! Pergi sekarang! Ini urusanku!" Teriak Viscountess Genio.
Orang-orang yang berkumpul akhirnya pergi meninggalkan tempat itu satu-persatu.
'Apa dia sudah gila?' pikirku.
Tak lama kemudian aku menyadari ada sesuatu yang janggal.
'Tadi nyonya itu bilang nona? Jadi... Perempuan berambut putih itu anaknya? Kenapa dia menarik anaknya sendiri seperti itu? Ini tidak bisa dibiarkan.'
"Tuan Atlas tolong periksa ada masalah apa ini, dan berusahalah untuk tidak membuat kekacauan." Kataku sambil berbisik kepada Kesatria pendampingku yang baru, Kesatria Atlas Bannon.
Kesatria Atlas Bannon adalah kesatria yang dipilih untuk menjaga istana utama. Tugas kesatria di istana utama adalah untuk menjaga raja yang mendiami istana utama. Namun karena belum ada raja di istana utama sekarang ini, jadi aku yang seorang ratu pun akhirnya didampingi oleh kesatria istana utama.
"Baik yang mulia." Dia pun pergi berjalan ke arah Viscountess Genio dan anaknya.
"Ada apa ini?" Tanya Kesatria Bannon.
"Ayo kembali ke pedagang perhiasan." Kataku kepada satu pengawalku yang tersisa dan juga Fiolita.
"Baik yang mulia."
Setelah membeli dua perhiasan yang sama, tak lama kemudian Kesatria Bannon menghampiriku.
"Nyonya itu bilang dia hanya mengurus pelayan yang kabur dari rumahnya yang mulia." Bisik Kesatria Bannon.
'Tidak mungkin, nyonya itu bilang "nona" tidak mungkin itu adalah kesengajaan.'
"Ayo kita kembali ke istana terlebih dulu."
"Baik yang mulia."
°°°
'Hah... Padahal ini sudah sore, bisa-bisanya masalah datang tiba-tiba.'
Aku segera menuju ke ruang kerjaku dan bertemu dengan Fidelio.
"Yang mulia? Kenapa anda kemari terlebih dahulu?" Tanya Fidelio terkejut saat aku membuka pintu.
"Ada masalah mendadak."
"Apa?!"
"Apa keluarga Viscount Genio mempunyai anak?" Tanyaku sambil duduk di sofa yang ada di ruang kerjaku.
"Ah, setahu saya... Mereka tidak punya anak yang mulia."
'Sulit juga... Apa benar nyonya itu cuman salah kata saja?'
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen 15 Years [Indonesia]
Fantasy"Aku pikir aku akan bahagia jika menjadi anak kedua. Pada akhirnya satu-persatu orang menghilang dari kehidupanku meninggalkan aku sendiri." "Kehidupan ini berat, kalau kau terus melewatinya bersama orang lain. Kau tidak akan bisa melewatinya sendir...